Kesehatan Mental

Dampak Sleep Apnea pada Kepribadian dan Interaksi Sosial

Tri Yuniwati Lestari, 30 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Dampak sleep apnea yang tidak diobati dapat mempengaruhi kepribadian dan interaksi sosial. Berikut penjelasan lengkapnya.

Dampak Sleep Apnea pada Kepribadian dan Interaksi Sosial

Perasaan lelah yang konstan dapat menjadi salah satu efek sleep apnea. Ini terjadi karena gangguan tidur tersebut membuat penderitanya sering terbangun akibat napas yang hilang-timbul ketika tidur.

Dengan begitu, kualitas tidur pun menjadi buruk. Apabila terus dibiarkan, kondisi tersebut akan mengakibatkan kelelahan parah dan penurunan produktivitas.

Melansir WebMD, sleep apnea yang tidak ditangani dengan baik juga dapat berdampak negatif pada kepribadian penderitanya.

Ketahui lebih jauh mengenai dampak sleep apnea terhadap kepribadian penderitanya lewat ulasan berikut ini.

1. Berkaitan dengan Peningkatan Kecemasan

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa sleep apnea dan kecemasan terjadi bersamaan pada sejumlah besar pasien. Para peneliti pun memiliki alasan untuk percaya bahwa kedua kondisi tersebut berkaitan satu sama lain.

Sabrina Romanoff, PsyD, psikolog klinis dan profesor di Yeshiva University, New York City, mengatakan bahwa salah satu alasannya berhubungan dengan alat yang biasa digunakan penderita gangguan tidur apnea, yaitu mesin CPAP (continuous positive airway pressure).

Tanpa menggunakan mesin itu pun, penderita selalu merasa cemas dengan apa yang akan terjadi saat ia tidur. Dan ternyata, penggunaan mesin CPAP juga tidak mengurangi kecemasan tersebut.

Artikel Lainnya: Menguak Fakta di Balik Mitos tentang Sleep Apnea

Romanoff menyampaikan bahwa penderita justru merasa lebih cemas ketika menggantungkan hidupnya pada sebuah mesin. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk berhenti menggunakan CPAP yang justru semakin berdampak buruk pada kesehatan mentalnya.

Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan oleh The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menunjukkan bahwa pasien sleep apnea yang berhenti menggunakan CPAP mengalami peningkatan kadar kortisol (hormon stres) bersamaan dengan keparahan gangguan tidurnya.

Peningkatan kortisol sendiri berkaitan dengan stres berkepanjangan yang berkembang menjadi gangguan kecemasan. Oleh sebab itu, Penghentian terapi dengan CPAP, sebaiknya juga dibarengi dengan peralihan ke jenis perawatan lain yang lebih tepat dan minim stres.

2. Membuat Mood Tidak Stabil

Dijelaskan oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, gangguan tidur ini dapat berdampak pada kepribadian seseorang.

“Orang dengan gangguan tidur sleep apnea memiliki kualitas tidur yang tidak baik. Ini akhirnya membuat si individu merasa kelelahan dan menimbulkan stres, sehingga pada pagi harinya membuat ia memiliki mood yang tidak stabil,” ucap Ikhsan. 

Suasana hati yang tidak stabil pada akhirnya akan ditunjukkan penderita ke dalam perilaku bersosialnya. Ia menjadi lebih mudah marah, jauh lebih lebih sensitif secara emosional, atau selalu merasa lelah dan tidak bergairah untuk berinteraksi dengan orang lain.

Artikel Lainnya: Sleep Apnea dan Bruxism Bisa Terjadi Bersamaan, Ini Sebabnya

Psikolog Ikhsan juga menambahkan bahwa hubungan antara gangguan sleep apnea dan kepribadian penderitanya telah dikaji lewat sejumlah penelitian.

“Dikatakan bahwa mereka yang memiliki gangguan tidur ini cenderung tidak aktif bersosial, sering pesimis, harga diri rendah, selalu merasa lelah, dan muncul perasaan mudah bersalah,” paparnya.

3. Memengaruhi Hubungan dengan Pasangan

Diungkapkan oleh Romanoff, orang dengan sleep apnea biasanya mengalami ketegangan dalam hubungan mereka yang disebabkan oleh prosedur tidur yang mengganggu. Ketegangan tersebut kemudian menyebabkan:

  • Berkurangnya komunikasi
  • Berkurangnya keintiman
  • Lebih sering memicu konflik

Romanoff juga menambahkan bahwa beberapa orang dengan gangguan tidur ini memilih untuk tidur terpisah dengan pasangan. Alasan utamanya adalah supaya tidak mengganggu satu sama lain ketika sedang tidur. Namun, kondisi itulah yang lalu mengurangi keintiman dan ikatan antar pasangan.

Agar hubungan Anda dengan pasangan bisa tetap intim dan harmonis, jangan mengabaikan gangguan sleep apnea. Berkonsultasilah dengan psikolog untuk mendapat opsi perawatan yang tepat.

Memiliki gangguan tidur apnea bisa sangat memengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama ketika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gangguan tidur ini, segeralah cari bantuan profesional dan jangan tunda pengobatannya.

Konsultasi kepada dokter atau psikolog bisa Anda lakukan lewat layanan LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

(PUT/JKT)

Referensi:

WebMD. Diakses 2022. Sleep Apnea May Affect Your Mood, Thinking Skills.

WebMD. Diakses 2022. Untreated Sleep Apnea Could Affect Your Personality.

WebMD. Diakses 2022. Sleep Apnea and Anxiety: 3 Facts You Should Know.

Ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog

Sleep Apnea