Kesehatan Mental

5 Tanda Depresi yang Tak Boleh Anda Abaikan

Bobby Agung Prasetyo, 12 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan abaikan beban pikiran yang membuat Anda stres. Kenali tanda depresi dan segera tangani.

5 Tanda Depresi yang Tak Boleh Anda Abaikan

Perasaan depresi makin menjadi-jadi saat Anda diterpa berbagai masalah. Ya, mulai dari ditegur atasan, beradu argumen dengan pasangan, hingga problematika lainnya yang tak kunjung mereda. Ketahuilah, kondisi tersebut dapat mengganggu kualitas hidup Anda. Jadi, kenali tanda depresi agar Anda tak terlambat menyadarinya.

Menurut dr. Ellen Theodora dari KlikDokter, dari sisi psikologi, depresi adalah suatu keadaan umum ketika terjadi penurunan keadaan emosi dan mood seseorang. Kndisi ini dapat mengakibatkan gangguan di dalam aktivitas sehari-hari.

Menurutnya, dasar umum gangguan depresif tidak diketahui. Sedangkan faktor penyebab dapat dibagi menjadi faktor biologis, faktor keturunan dan faktor psikososial. Ketiga faktor tersebut dapat berdiri sendiri-sendiri maupun saling terkait, yang bisa mengakibatkan penderitanya mengalami gangguan depresi.

Gejala depresi biasanya menetap selama dua minggu atau lebih dan biasanya tidak mereda tanpa pengobatan. Sayangnya, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa gejala depresi tidak sesederhana hanya merasa sedih. Apalagi, setiap orang mengalami depresi secara berbeda tergantung kondisinya.

Depresi sering kali tidak dikenali. Mereka yang terkena dampaknya terpaksa menderita seorang diri dalam kesepian.

Oleh karena itu, pelajari 5 tanda depresi di bawah ini untuk mengetahui cara mengenali gejala depresi yang paling umum, baik pada diri sendiri, teman atau anggota keluarga. Di sini Anda juga dapat mengetahui bagaimana mendapatkan bantuan yang tepat.

1. Pemarah dan mudah terganggu

Sering kali, ketika depresi karena merasa marah, orang melaporkan bahwa mereka merasa gelisah. Menurut sebuah penelitian, kemarahan yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan perilaku pasif-agresif. Perilaku tersebut dapat merusak diri sendiri dan berkontribusi terhadap perasaan depresi.

Dilansir dari Livestrong, siapa saja yang mengalami tanda-tanda seperti di atas harus mendiskusikan konfliknya dengan orang lain agar orang lebih mengerti kondisi yang dialami. Berbicara dengan konselor atau terapis juga dapat membantu mengatur emosi Anda, sehingga dapat ditenemukan cara yang konstruktif untuk menghadapinya.

2. Mengkritik diri sendiri

Semua orang memiliki kritik batin. Bagi orang yang depresi, suara batin yang kritis ini dapat memiliki pengaruh sangat kuat dan merusak diri mereka sendiri. Perlu Anda ketahui bahwa kritik diri yang berlebihan bisa menjadi indikator depresi yang kuat.

Pada studi Psychiatry Komprehensif tahun 2009, orang dewasa yang terbiasa mengkritik diri sendiri lebih mungkin mengalami depresi empat tahun kemudian. Pahami diri Anda, lakukanlah kritik pada intensitas yang wajar, namun jangan sampai itu semua menghambat aktivitas sehari-hari. Perbanyak mengucap kata positif dan jangan pernah berhenti untuk mengapresiasi diri

3. Kehilangan harapan

Salah satu gejala depresi yang terburuk adalah merasa putus asa. Perasaan ini dapat membuat orang enggan mencari pengobatan untuk depresi mereka. Orang yang menderita keputusasaan ekstrem mungkin tidak percaya bahwa mereka akan atau pernah merasa lebih baik. Kondisi inilah yang kemudian menjelaskan mengapa beberapa orang mencoba bunuh diri.

Beberapa ahli percaya kalau keputusasaan dapat berkontribusi pada perkembangan depresi. Menurut Nick Forand, psikolog klinis dan profesor di Ohio State University, orang dengan depresi akan memiliki rasa putus asa yang terus menjadi-jadi.

Saat Anda depresi dan rasa putus sudah menggelapkan diri Anda, segeralah cari bantuan dengan berbincang pada kerabat dekat atau konsultasi kepada ahlinya.

4. Kehilangan minat pada apapun

Kejadian ini memang terlihat wajar, namun berbeda pada kalangan tertentu. Orang yang sedang depresi dapat kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya mereka sukai, seperti film, olahraga, dan waktu yang dihabiskan bersama teman-teman. Fenomena ini disebut anhedonia.

Kehilangan minat pada hal apapun dapat memperburuk perasaan isolasi, yang mengarah ke depresi lebih lanjut. Hal ini disebabkan oleh perubahan kadar hormon pengatur dan neurotransmiter di otak dan merupakan siklus yang bisa merusak diri sendiri.

5. Perubahan signifikan pada tubuh

Kehilangan nafsu makan karena tidak merasa lapar, tubuh yang lebih lemas karena susah tidur semalaman, hingga perasaan lelah tanpa tahu sebabnya, adalah ciri khas seseorang terkena depresi.

Ada baiknya Anda diskusikan hal ini kepada dokter hingga psikolog saat mengalaminya. Dengan demikian, depresi tidak berlarut-larut hingga merugikan diri Anda sendiri.

Sederet tanda depresi di atas sebaiknya tidak Anda abaikan. Selain menjaga kesehatan fisik, kesehatan jiwa juga perlu Anda perhatikan. Lakukan kegiatan yang Anda sukai atau dapat menghibur hati saat merasa kesal atau sedih, agar Anda terhindar dari penyakit depresi.

[NP/ RVS]

StresTanda depresiDepresi

Konsultasi Dokter Terkait