Masalah Kulit

Tinea Pedis

dr. Arina Heidyana, 21 Des 2022

Ditinjau Oleh dr. Arina Heidyana

Tinea pedis atau dikenal dengan kutu air memicu rasa gatal di sela jari-jari kaki. Bagaimana pengobatan dan pencegahan tinea pedis?

Tinea Pedis

Tinea Pedis

Dokter spesialis

Kulit dan kelamin

Gejala

Gatal, kemerahan di sela jari, terbentuk ruam menyerupai cincin, terbentuk luka atau lepuh, kulit bersisik, pecah-pecah, terkelupas, bengkak

Faktor risiko

Sering pakai alas kaki yang tertutup/terlalu ketat, kaki sering keringat berlebih, sering bertukar barang dengan orang yang terinfeksi tinea pedis, berjalan tanpa alas kaki, memiliki luka di kaki, membiarkan kaki dalam keadaan basah dan lembap dalam waktu yang lama

Cara diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan KOH, dan pemeriksaan kultur jamur

Pengobatan

Menggunakan obat antijamur, obat antihistamin untuk gatal, dan antibiotik bila ada infeksi sekunder

Obat

Miconazole, terbinafine, clotrimazole, butenafine, tolnaftate, itraconazole, fluconazole, ketoconazole, sulconazole, econazole

Komplikasi

Infeksi jamur di daerah tubuh lain, Infeksi bakteri sekunder, Selulitis, Reaksi alergi, Infeksi ke kelenjar getah bening

Kapan harus ke dokter?

Tidak ada perbaikan setelah menggunakan obat, infeksi menyebar ke bagian tubuh lain, merasa sangat tidak nyaman, memiliki diabetes, memiliki sistem imun yang rendah


Pengertian Tinea Pedis

Tinea pedis kutu air adalah infeksi jamur menular yang memengaruhi kulit di bagian kaki. Karena sering menyerang atlet, penyakit ini juga sering disebut athlete’s foot atau kaki atlet.

Umumnya, area yang diserang adalah kaki yang sering lembap akibat keringat berlebihan. Jika tidak diobati, penyakit kaki atlet ini bisa semakin menyebar dan menginfeksi bagian tubuh lain. Kondisi ini juga bisa terjadi pada semua usia.

Kaki atlet tidak serius, tetapi terkadang sulit disembuhkan. Jika Anda menderita diabetes atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, jangan tunda lama untuk memeriksakan diri ke dokter kalau terkena tinea pedis.

Penyebab Tinea Pedis

Penyakit kaki atlet disebabkan oleh jamur yang sama dengan jamur penyebab kurap, yaitu dari kelompok dermatophytes. Berikut beberapa jamur yang sering menyebabkan tinea pedis:

  • Trichophyton (T.) rubrum
  • T. interdigitale
  • Epidermophyton floccosum

Kutu air adalah penyakit yang dapat menular melalui kontak langsung dengan penderitanya. Selain itu, penyebaran juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi dengan jamur-jamur di atas.

Artikel lainnya: Kurap Muncul di Daerah Penis, Kok Bisa?

Faktor Risiko Tinea Pedis

Anda berisiko tinggi terkena penyakit tinea pedis jika:

  • Sering memakai alas kaki yang tertutup dan terlalu ketat
  • Kondisi kaki yang sering keringat berlebih
  • Pernah atau sering bertukar barang dengan orang yang terinfeksi tinea pedis, seperti sepatu, kaus kaki, atau handuk
  • Berjalan tanpa alas kaki di tempat umum di mana infeksi dapat menyebar, seperti ruang ganti, sauna, kolam renang, atau pemandian umum
  • Memiliki luka di kaki
  • Membiarkan kaki dalam keadaan basah dan lembap dalam waktu yang lama
  • Tinggal di lingkungan tropis yang panas dan lembap
  • Jarang mengganti kaus kaki
  • Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah (seperti dari HIV/AIDS, kanker, diabetes, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu)
  • Atlet yang terlibat dalam olahraga kontak, seperti gulat

Gejala Tinea Pedis

Gejala kutu air bisa muncul antara hari ke 4-14 setelah bersentuhan dengan jamur penyebabnya. Beberapa gejala tinea pedis meliputi:

  • Kemerahan di sela jari kaki
  • Gatal
  • Terbentuk luka atau lepuh pada kulit
  • Terbentuk ruam yang bulat menyerupai cincin
  • Kulit bersisik dan pecah-pecah
  • Kaki juga bisa bengkak dan terkelupas
  • Telapak kaki, kuku kaki, dan tumit juga bisa terkena

Keluhan ini dapat dialami pada salah satu atau kedua kaki. Bila salah satu kaki saja yang terkena dan kemudian digaruk, lalu kemudian memegang kaki lainnya, jamur dapat menyebar ke kaki tersebut. 

Diagnosis Tinea Pedis

Diagnosis tinea pedis ditegakkan atas dasar wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada wawancara medis, dokter akan melakukan tanya jawab terkait dengan keluhan, kebiasaan sehari-hari, serta riwayat medis pasien.

Pada pemeriksaan fisik biasanya didapatkan adanya bercak kemerahan yang timbul pada daerah tersebut. Dokter mungkin ingin mengesampingkan kondisi lain, seperti dermatitis, psoriasis, atau infeksi kulit.

Oleh karena itu biasa dilakukan pemeriksaan penunjang tambahan agar lebih yakin dengan diagnosis tinea pedis. Pemeriksaan penunjangnya meliputi:

1. Pemeriksaan KOH

Dalam tes ini, dokter akan mengambil sampel kerokan kulit yang terinfeksi di kaki pasien. Setelah itu sampel ditetesi larutan KOH atau kalium hidroksida dan diperiksa di bawah mikroskop.

2. Larutan KOH

Larutan KOH dapat menghancurkan sel-sel kulit manusia dan hanya menyisakan sel-sel dari jamur.

Artikel lainnya: Infeksi Jamur Kulit Jangan Dibiarkan, Ini Bahayanya!

3. Pemeriksaan Kultur Jamur

Pemeriksaan ini juga berguna untuk melihat ada tidaknya jamur penyebab tinea pedis. Caranya dengan mengambil sampel kulit yang terinfeksi. 

Sampel tersebut diinkubasi dalam media tertentu untuk melihat ada tidaknya pertumbuhan jamur.

Pengobatan Tinea Pedis

Pengobatan penyakit tinea pedis bisa memakan waktu lama, tergantung dari keparahan penyakit. Pada kasus ringan, bisa diatasi dengan membeli obat kutu air di apotek. 

Dalam kasus yang parah, dokter mungkin meresepkan obat antijamur yang lebih kuat, biasa berupa obat minum.

Berikut beberapa macam obat kutu air yang biasa digunakan:

Untuk jenis obat, dosis, dan penggunaannya akan ditentukan oleh dokter yang merawat. Tentunya dengan menyesuaikan kondisi keparahan dari kutu air yang dialami pasien. 

Selain itu, dokter juga bisa memberikan obat lain sesuai gejala, seperti obat antihistamin untuk gatal atau obat antibiotik jika timbul infeksi sekunder. 

Menggunakan obat anti jamur di atas diperlukan kepatuhan, karena jika tidak sesuai dengan anjuran dokter, penyakit kutu air bisa lebih parah dan lama sembuh.

Lalu, faktor risiko penyebab kutu air juga wajib dihindari agar tidak terjadi kekambuhan penyakit.

Pencegahan Tinea Pedis

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi tinea pedis adalah:

  • Mencuci kaki secara rutin. Gunakan air hangat dan sabun untuk membilas kaki, lalu keringkan secara menyeluruh, terutama di sela-sela jari kaki
  • Mengganti kaus kaki secara rutin. Gantilah kaus kaki Anda setidaknya sekali sehari. Bisa diganti lebih sering jika kaki Anda memang sangat berkeringat
  • Menggunakan sepatu yang tidak terlalu ketat. Sepatu yang terlalu ketat lebih mudah membuat kaki berkeringat dan menjadi lembap
  • Menghindari pemakaian sepatu yang sama secara berturut-turut dalam beberapa hari. Sebaiknya menggunakan sepatu yang berbeda dalam beberapa hari agar sepatu yang dipakai tetap kering setelah digunakan
  • Menggunakan alas kaki di tempat umum. Penggunaan alas kaki di tempat umum sangat penting untuk menghindari kontak langsung dengan jamur penyebab tinea pedis
  • Hindari pemakaian sepatu secara bergantian dengan orang lain. Jika Anda tinggal dengan orang lain, jangan bertukar sepatu atau benda lainnya agar terhindar dari penyakit menular kutu air ini

Artikel lainnya: Kulit di Sela Jari Kaki Bersisik, Alergi atau Kutu Air?

Komplikasi Tinea Pedis

Meskipun jarang, komplikasi bisa saja terjadi pada beberapa kasus tinea pedis. Berikut beberapa komplikasi dari kutu air:

  • Infeksi jamur di daerah tubuh lain, seperti kuku, selangkangan, atau tangan
  • Infeksi bakteri sekunder
  • Selulitis
  • Reaksi alergi terhadap jamur yang dapat menyebabkan lepuh pada kaki atau tangan
  • Infeksi bakteri yang menyebar ke kelenjar getah bening

Kapan Harus ke Dokter?

Jangan tunda ke dokter apabila Anda merasakan gejala di bawah ini:

  • Tidak ada perbaikan setelah menggunakan obat kutu air
  • Tampak terinfeksi, yaitu kulit memerah, bengkak, dan terasa panas
  • Merasa sangat tidak nyaman dengan gejala yang muncul
  • Infeksi menyebar ke bagian tubuh lain
  • Anda memiliki penyakit diabetes. Masalah kaki bisa menjadi lebih serius jika Anda terkena diabetes
  • Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti menderita HIV, kanker, menjalani kemoterapi, atau telah menjalani transplantasi organ

Download aplikasi KlikDokter untuk mengetahui informasi seputar penyakit kulit lainnya.

[HNS]