Obat Antibiotik

Itraconazole

Klikdokter, 20 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Itraconazole digunakan sebagai obat untuk infeksi jamur.

Pengertian

Itraconazole merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi disebabkan oleh jamur yang  bekerja dengan membunuh jamur dan ragi penyebab infeksi. Itraconazole dapat digunakan untuk infeksi akibat jamur atau fungi bisa menjangkiti mulut, kulit dan infeksi kelamin. 

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antijamur
  • Kandungan: Itraconazole 100 mg
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Kapsul
  • Farmasi: Bernofarm.

Merk Dagang yang Beredar di Indonesia
Itzol, Mycotrazol, Sporanox, Sporax, Forcanox, Fungitrazol, Igrazol, Nufatrac, Petrazole, Sporacid, Sporadal, Spyrocon, Trachon, Tracor, Unitrac.

Kegunaan

Itraconazole digunakan sebagai obat untuk infeksi jamur.

Dosis & Cara Penggunaan

Itraconazole merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan itraconazole juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu. Aturan penggunaan Itraconazole secara umum adalah sebagai berikut:

  • Tinea corporis atau Tinea cruris
    Dosis 100 mg per hari, selama 15 hari, atau 200 mg per hari, selama 7 hari.
  • Pencegahan infeksi jamur pada pasien AIDS dan pasien dengan sel darah putih rendah (neutropenia)
    Dosis 200 mg per hari. Bila diperlukan, dosis bisa ditingkatkan menjadi 200 mg, 2 kali sehari.
  • Panu
    Dosis 200 mg per hari, selama 7 hari.
  • Infeksi jamur dalam aliran darah
    Dosis 100-200 mg, sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 200 mg, 3 kali sehari, untuk infeksi jamur yang berat hingga mengancam nyawa.
  • Candidiasis pada mulut dan tenggorokan
    Dosis 100 mg per hari, selama 15 hari. Pada pasien AIDS dan neutropenia, dosis yang diberikan adalah 200 mg per hari, selama 15 hari.
  • Candidiasis vagina
    Dosis 200 mg, 2 kali sehari. Hanya dikonsumsi untuk satu hari.
  • Infeksi jamur kuku
    Dosis 200 mg per hari, selama 3 bulan.
  • Infeksi jamur pada tangan atau kaki
    Dosis 100 mg per hari, selama 30 hari, atau 200 mg, 2 kali sehari, selama 7 hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Nafsu makan menurun
  • Sakit perut
  • Badan mudah lelah
  • Gatal
  • Ruam kulit
  • Hipertensi
  • Albuminuria (kondisi di mana urin mengandung protein albumin yang banyak)
  • Hipokalemia (Kadar kalium dalam darah rendah)
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Pusing

Kontraindikasi
Hindari penggunaan bersama Itraconazole tidak boleh diberikan bersama obat-obatan ergotamine, irinotecan, ivabradine, midazolam, cisapride, lovastatin, simvastatin, ticagrelor, dan colchicine.

Interaksi Obat
Jika diberikan alprazolam, antikoagulan, cilostazol, digoxin, kortikosteroid, midazolam, repaglinide, colchicine, dan irinotecan dapat meningkatkan kadar itraconazole dalam darah.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Itraconazole ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.