Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
Masalah Saraf dan Otak

Sakit Kepala Tegang

dr. Marsita Ayu Lestari, 25 September 2023

Ditinjau Oleh KlikDokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sakit kepala tegang (tension headache) adalah rasa nyeri seperti ditekan atau diikat di kedua sisi kepala. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh stres, kurang tidur, hingga menstruasi.

Sakit Kepala Tegang

Tension Headache

Dokter Spesialis

Dokter umum; Spesialis terkait: dokter spesialis saraf atau spesialis neurologi

Gejala 

Nyeri umumnya pada kedua sisi kepala; nyeri kepala berulang dan berlangsung beberapa menit hingga berminggu; nyeri kepala biasanya menekan, mengikat, dan tidak berdenyut; nyeri kepala ringan hingga sedang; nyeri kepala tidak diperberat oleh aktivitas fisik rutin (berjalan atau menaiki tangga); mual atau muntah biasanya tidak ada; kondisi tidak nyaman melihat cahaya biasanya tidak ada atau ringan; kondisi tidak nyaman mendengar suara tertentu biasanya tidak ada atau ringan; kekakuan otot bahu atau leher; gangguan tidur

Faktor Risiko

Stres, kurang tidur, postur tubuh yang tidak tepat ketika bekerja depan layar komputer, melewatkan jadwal makan, kekurangan vitamin D dan B12 dalam darah, mengonsumsi alkohol, menstruasi

Cara Diagnosis 

Wawancara medis, pemeriksaan fisik

Pengobatan 

Terapi obat (analgesik, obat antiinflamasi nonsteroid, anti depresan trisiklik), pengelolaan berdasarkan pemicu

Obat

Analgesik, obat antiinflamasi nonsteroid, antidepresan trisiklik

Komplikasi

Stres yang meningkat, gangguan suasana hati

Kapan harus ke dokter?

Gejala dan tandasakit kepala tegang

Pengertian Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala tegang adalah rasa sakit dan nyeri kepala berulang yang bersifat menekan atau mengikat, tanpa disertai mual atau muntah. Kondisi ini merupakan jenis sakit kepala yang umum terjadi dan dikenal juga sebagai tension-type headache atau tension headache.

Umumnya, sakit kepala tegang paling sering menyerang remaja dan dewasa, terutama wanita. Sebagian besar gejala sakit kepala tegang diobati dengan obat analgesik yang dijual bebas tanpa resep dokter. 

Namun, jika sakit kepala tegang tidak kunjung membaik, kamu tetap perlu berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui kemungkinan penyakit tersebut disebabkan oleh kondisi yang berbahaya. 

Jenis Sakit Kepala Tegang

Berdasarkan frekuensinya, sakit kepala tegang dikelompokkan menjadi:

  • Sakit kepala tegang episodik jarang. Frekuensi sakit kepala kurang dari 12 hari dalam setahun.
  • Sakit kepala tegang episodik sering. Frekuensi sakit kepala lebih dari 12 hari dan kurang dari 180 hari dalam setahun. 
  • Sakit kepala tegang kronis. Frekuensi sakit kepala lebih dari 180 hari dalam setahun.

Penyebab Sakit Kepala Tegang

Penyebab sakit kepala tegang belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga berkaitan dengan berbagai faktor, seperti genetika, nutrisi, peningkatan tegangan otot, dan lingkungan.

Faktor Risiko Sakit Kepala Tegang

Berikut berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko sakit kepala tegang:

  • Stres
  • Kurang tidur
  • Postur tubuh yang tidak tepat ketika bekerja di depan layar komputer
  • Kekurangan vitamin D dan B12 dalam darah
  • Melewatkan jadwal makan
  • Mengonsumsi alkohol
  • Merokok 
  • Menstruasi

Artikel Lainnya: 10 Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang, Berbahayakah?

Gejala Sakit Kepala Tegang

Berikut berbagai gejala sakit kepala tegang yang umumnya dikeluhkan pasien:

  • Nyeri umumnya pada kedua sisi kepala
  • Nyeri kepala berulang dan berlangsung beberapa menit hingga berminggu
  • Nyeri kepala biasanya menekan, mengikat, dan tidak berdenyut
  • Sakit kepala ringan hingga sedang
  • Sakit kepala tidak diperberat oleh aktivitas fisik rutin, seperti berjalan atau menaiki tangga
  • Gangguan tidur
  • Mual atau muntah biasanya tidak ada 
  • Kondisi tidak nyaman melihat cahaya biasanya tidak ada atau ringan
  • Kondisi tidak nyaman mendengar suara tertentu biasanya tidak ada atau ringan
  • Kekakuan otot bahu atau leher

Artikel Lainnya: 11 Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan, Gejala Apa?

Diagnosis Sakit Kepala Tegang

Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat kesehatan, riwayat penggunaan obat, dan faktor risiko. Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi jenis nyeri kepala. Biasanya diagnosis sakit kepala tegang sudah dapat ditentukan melalui wawancara medis dan pemeriksaan fisik. 

Dokter akan mempertimbangkan pemeriksaan penunjang, bila ditemukan tanda-tanda berikut:

  • Nyeri kepala tiba-tiba
  • Usia di atas 50 tahun
  • Nyeri kepala sangat berat
  • Nyeri kepala membangunkan penderita pada malam hari
  • Nyeri kepala dengan masalah kesehatan yang mendasari, seperti nyeri kepala yang baru muncul pada infeksi HIV, keganasan, dan sinusitis
  • Riwayat trauma kepala berat maupun ringan
  • Nyeri kepala disertai demam dan kaku kuduk

Pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik, seperti:

  • Pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan hitung darah lengkap, kadar gula darah, kadar vitamin D dan B12 dalam darah
  • Pemeriksaan pencitraan: magnetic resonance imaging (MRI) dan computed tomography (CT) scan kepala

Pengobatan Sakit Kepala Tegang

Salah satu cara mengatasi sakit kepala tegang adalah mengonsumsi obat yang dijual bebas, seperti paracetamol. Bila keluhan tidak membaik, penderita dianjurkan untuk berobat ke dokter.

Dokter akan menentukan jenis sakit kepala tegang sebelum memberikan pengobatan. Pengobatan sakit kepala tegang yang direkomendasikan oleh dokter meliputi terapi obat dan tanpa obat. 

Berikut cara mengatasi sakit kepala tegang yang bisa dilakukan:

1. Minum Obat

Mengonsumsi obat analgesik (paracetamol) dan obat antiinflamasi nonsteroid (ibuprofen, ketoprofen, atau natrium diklofenak) dapat membantu meredakan sakit kepala. Deretan obat ini biasanya dianjurkan untuk penderita sakit kepala tegang episodik.

Sementara untuk penderita sakit kepala tegang kronis, obat yang diresepkan umumnya adalah obat antidepresan trisiklik (amitriptyline).

2. Perawatan Rumahan

Selain minum obat, penderita sakit kepala tegang juga bisa menerapkan cara berikut untuk membantu meredakan gejalanya:

  • Memperbaiki postur tubuh, terutama saat bekerja di depan komputer
  • Latihan relaksasi dengan meditasi, yoga, atau relaksasi pernapasan
  • Mengikuti terapi perilaku kognitif jika dibutuhkan
  • Kompres es dan tempelkan ke dahi dan boleh dilakukan secara berulang sesuai kebutuhan
  • Makan di jam yang sama setiap harinya secara teratur

Pencegahan Sakit Kepala Tegang

Upaya pencegahan sakit kepala tegang berhubungan dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah, seperti:

  • Pengaturan makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori. Ini ditekankan pada keteraturan jadwal makan, jenis makanan, dan jumlah kandungan kalori.
  • Minum air putih yang cukup dan disesuaikan dengan aktivitas
  • Olahraga secara teratur 3-5 hari seminggu, selama 30-45 menit tiap olahraga. Olahraga yang bersifat aerobik dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat, bersepeda santai, dan berenang.
  • Mengonsumsi vitamin D dari makanan maupun suplemen sesuai anjuran dokter.
  • Berjemur di pagi atau sore hari
  • Tidur yang cukup dan berkualitas
  • Mengelola stress dengan baik
  • Mengatur postur tubuh secara tepat ketika bekerja depan layar komputer
  • Tidak mengonsumsi alkohol

Komplikasi Sakit Kepala Tegang

Berikut komplikasi sakit kepala tegang:

  • Stres yang meningkat
  • Gangguan suasana hati

Artikel Lainnya: Sakit Kepala Saat Menstruasi, Ini Solusinya

Kapan harus ke Dokter?

Segera ke dokter, bila kamu mengalami gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi sakit kepala tegang, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! 

Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokteronline.

(APR)

Tanya Dokter