Masalah Metabolik

Prediabetes

dr. Arina Heidyana, 20 Mar 2024

Ditinjau Oleh

Prediabetes adalah kondisi kadar gula darah melebihi normal, tapi belum bisa dikategorikan diabetes. Bagaimana cara mengobati prediabetes?

Prediabetes

Prediabetes 

Dokter spesialis

Spesialis penyakit dalam

Gejala

Warna kulit jadi gelap di leher, selangkangan, ketiak, cepat haus, cepat lapar, sering buang air kecil

Faktor risiko

Obesitas, riwayat keluarga diabetes, kurang aktif gerak

Cara diagnosis  

Pemeriksaan GDP, TTGO, dan HbA1c

Pengobatan

Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat

Obat

Obat penurun gula darah (metformin)

Komplikasi

Diabetes mellitus tipe 2, penyakit jantung, kerusakan ginjal, kerusakan saraf, kebutaan, amputasi

Kapan harus ke dokter?

Memiliki faktor risiko dan gejala prediabetes

Pengertian 

Prediabetes atau borderline diabetes adalah kondisi kadar gula darah yang melebihi batas normal, tapi belum terlalu tinggi untuk dapat dimasukkan dalam kategori penyakit diabetes melitus.

Kondisi metabolik ini berhubungan erat dengan obesitas. Jika tidak terdiagnosis dan tidak diobati, prediabetes dapat berkembang menjadi diabetes mellitus tipe 2. Selain itu, risiko penderita terkena penyakit jantung dan stroke juga meningkat.

Sementara itu, kondisi prediabetes dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Gula darah puasa terganggu (GDPT), ketika kadar gula darah puasa lebih tinggi dari normal
  • Toleransi glukosa terganggu (TGT), di saat kadar gula darah setelah makan lebih tinggi dari normal

Artikel lainnya: Penyebab Prediabetes dan Diabetes Tipe 2 Sering Tidak Terdiagnosis 

Penyebab

Penyebab prediabetes adalah adanya masalah dengan insulin, yakni hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel dan memberi energi untuk tubuh. 

Gangguan pada insulin bisa berupa:

  • Kerja hormon insulin untuk mengontrol gula darah terganggu
  • Jumlah hormon insulin tidak cukup
  • Tubuh tidak merespons terhadap insulin dengan benar

Faktor Risiko

Yang menjadi faktor risiko kondisi prediabetes antara lain:

  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Riwayat keluarga dengan diabetes
  • Memiliki tekanan darah tinggi, kadar HDL rendah atau trigliserida tinggi
  • Usia di atas 40 tahun
  • Melahirkan anak dengan berat badan lebih dari 4 kg
  • Kurang aktif bergerak
  • Memiliki PCOS (polycystic ovarian syndrome)
  • Mengonsumsi terlalu banyak makanan tidak sehat, seperti daging merah berlemak, makanan manis, makanan kemasan, minuman bersoda
  • Merokok 

Gejala

Banyak orang tidak sadar kalau mereka menderita prediabetes. Biasanya, kondisi ini tidak menunjukkan gejala yang khas. 

Biasanya, gejala prediabetes ditampakkan dengan warna kulit menjadi gelap di beberapa bagian tubuh, seperti belakang leher, ketiak, dan selangkangan.

Agar lebih waspada, kamu harus tahu ciri-ciri prediabetes ketika sudah berubah menjadi diabetes mellitus, yakni:

  • Rasa haus yang meningkat
  • Sering buang air kecil
  • Cepat merasa lapar
  • Kelelahan
  • Penglihatan kabur
  • Kesemutan atau mati rasa di kaki atau tangan
  • Luka yang sulit sembuh
  • Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya

Artikel lainnya: Menu dan Pola Makan untuk Meringankan Gejala Diabetes 

Diagnosis

Untuk mendeteksi penyakit prediabetes, diperlukan tes darah kadar gula darah saat puasa atau kadar HbA1c. 

Kamu dapat didiagnosis prediabetes apabila:

  • Kadar glukosa darah puasa: 100 mg/Dl–125 mg/dL
  • HbA1c (rata-rata kadar gula darah 2–3 bulan terakhir): 5,7 – 6,4 persen

Jika terdapat gejala diabetes tapi kadar HbA1c lebih rendah dari 42 mmol/mol, tes toleransi glukosa oral dapat direkomendasikan. 

Toleransi glukosa terganggu ketika hasilnya 140 mg/dL–199 mg/dL.

Pengobatan

Prediabetes bisa sembuh dan tidak berkembang menjadi diabetes bila kamu memodifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat. 

Beberapa cara yang bisa dilakukan seperti:

1. Mengontrol Berat Badan

Berat badan (BB) berlebih akan meningkatkan risiko prediabetes untuk menjadi DM. Menurunkan BB walaupun hanya 5–10% akan membuat perubahan yang signifikan.

2. Perubahan Diet

Konsumsilah protein yang rendah lemak, sayuran dan biji-bijian. Batasi jumlah kalori terutama karbohidrat dan gula. 

Makan makanan yang tinggi akan serat akan membantu kamu merasa lebih cepat kenyang dan tidak makan terlalu banyak.

3. Menambah Aktivitas Fisik sebagai Gaya Hidup

Olahraga secara teratur minimal 30 menit sehari, seperti bersepeda, berenang, atau jalan cepat saja sudah cukup untuk mencegah serta mengelola diabetes.

4. Berhenti Merokok

Merokok adalah salah satu pantangan prediabetes. Pasalnya, kebiasaan buruk ini dapat meningkatkan cara kerja insulin, sehingga kadar gula bisa terkontrol dengan baik.

5. Kontrol Kolesterol dan Tekanan Darah

Tekanan darah dan kolesterol yang tinggi dapat menjadi faktor risiko prediabetes. Jadi, usahakan agar keduanya tetap normal untuk menghindari timbulnya diabetes.

6. Konsumsi Obat Penurun Gula Darah

Dokter dapat meresepkan obat penurun gula darah, seperti metformin, jika kamu dinilai berisiko tinggi terkena diabetes mellitus.

Artikel lainnya: 10 Ciri Gula Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

Pencegahan

Prediabetes yang dideteksi dini dapat diatasi dan dicegah agar tidak berkembang menjadi DM tipe 2. 

Pencegahan yang bisa kamu lakukan meliputi:

  • Konsumsi makanan rendah lemak, rendah kalori, dan tinggi serat
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Olahraga secara rutin
  • Istirahat yang cukup
  • Kelola stres dengan baik
  • Memeriksa kadar gula darah secara rutin
  • Berhenti merokok

Komplikasi

Jika tidak diatasi dengan baik, prediabetes bisa menjadi diabetes mellitus tipe 2 dan dapat menyebabkan komplikasi berupa:

  • Kolesterol tinggi
  • Kerusakan ginjal
  • Kerusakan saraf
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit jantung
  • Kebutaan
  • Kehilangan anggota tubuh (amputasi)

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu merasa memiliki risiko terkena prediabetes dari faktor risiko dan gejala yang disebutkan di atas, segeralah bertemu dokter untuk diperiksa kadar gula darah.

Konsultasikan kesehatan kamu langsung dengan dokter di fitur Tanya Dokter KlikDokter online. Jangan tunggu sakit memberat ya. #JagaSehatmu setiap hari. 

[HNS/NM]