Masalah Pencernaan

Proktitis

Tim Medis Klikdokter, 23 Jul 2020

Ditinjau Oleh

Proktitis merupakan suatu kondisi di mana terjadi peradangan atau inflamasi di daerah anus dan rektum.

Pengertian

Proktitis merupakan suatu kondisi di mana terjadi peradangan atau inflamasi di daerah anus dan rektum. Rektum itu sendiri merupakan bagian usus yang menghubungkan antara usus dan anus. Organ ini berfungsi sebagai saluran yang dilalui kotoran yang akan dibuang dari tubuh.

Proktitis dapat menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada rektum dan tidak nyaman pada penderitanya. Saat mengalami kondisi ini, penderita juga akan merasakan sensasi ingin buang air besar (BAB) terus menerus.

Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, tanpa membedakan usia dan jenis kelamin. Proktitis dapat diatasi dengan melakukan pengobatan yang tepat dan menghindari faktor risikonya.

Proktitis

Penyebab

Terdapat banyak kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya proktitis. Namun penyebab terseringnya adalah infeksi menular seksual seperti gonore, sifilis, herpes, kutil kelamin, dan klamidia. Penyakit proktitis banyak dijumpai pada kaum homoseksual dan orang-orang yang berhubungan seksual oral-anal atau anal-anal.

Penyebab proktitis lainnya adalah:

  • Infeksi bakteri atau jamur yang tidak ditularkan secara seksual juga dapat memicu terjadinya peradangan atau inflamasi pada rektum.
  • Penyakit autoimun seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Hampir 30 persen penderita penyakit autoimun seperti penyakit Chron diketahui mengalami peradangan pada rektum.
  • Cedera di daerah anus dan rektum.
  • Efek samping terapi radiasi, umumnya dilakukan dalam pengobatan kanker. Proktitis yang disebabkan karena terapi radiasi dapat muncul dalam waktu beberapa bulan atau tahun setelah terapi dilakukan.
  • Efek samping antibiotik. Terkadang penggunaan antibiotik yang dimaksudkan untuk mengatasi infeksi pada usus dapat memicu berkembangnya bakteri pada rektum.

Diagnosis

Sebagai pemeriksaan awal dalam menentukan diagnosis proktitis, dokter akan melakukan wawancara medis mendetail. Selain itu dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui dugaan adanya gangguan ini. Selanjutnya, untuk memastikan penyakit proktitis, perlu dilakukan pemeriksaan proktosigmoidoskopi.

Pemeriksaan proktosigmoidoskopi dilakukan dengan cara memasukkan semacam kamera melalui anus, untuk melihat kondisi rektum. Bila diperlukan, saat pemeriksaan tersebut dokter akan melakukan biopsi. Pada pemeriksaan ini dokter akan mengambil sedikit jaringan untuk kemudian dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop.

Gejala

Gejala proktitis berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Gejala yang paling sering dirasakan adalah keinginan untuk buang air besar terus menerus. Bisa juga terdapat keluhan nyeri di daerah anus atau perdarahan saat buang air besar.

Bila proktitis disebabkan oleh penyakit menular seksual, maka bisa timbul gejala lain. Tanda-tanda tersebut antara lain:

  • Proktitis karena gonore. Gejala awalnya berupa rasa gatal, perih, dan muncul nanah dari anus.
  • Sifilis. Sebelum muncul gejala proktitis, biasanya terdapat luka seperti sariawan di kemaluan yang bersih dan tidak nyeri.
  • Klamidia.  Gejala proktitis karena klamidia biasanya disertai dengan mulas dan diare.
  • Herpes simpleks. Proktitis karena herpes simpleks umumnya disertai dengan lenting-lenting nyeri di sekitar anus dan di dalam rektum.

Pengobatan

Penanganan proktitis tergantung penyebabnya. Karena penyebab terseringnya adalah penyakit menular seksual, maka umumnya proktitis perlu diobati dengan antibiotik. Pemberian antibiotik ini harus sesuai dengan petunjuk dokter.

Selain itu, penderita proktitis juga harus mempraktikkan seks yang aman. Salah satunya adalah dengan memakai kondom saat melakukan hubungan seksual. Jika proktitis disebabkan oleh penyakit autoimun, maka pengobatan dengan steroid atau imunosupresan (obat yang bekerja menekan imunitas) perlu diberikan.

Pencegahan

Proktitis berkaitan dengan perilaku seks bebas. Oleh karena itu, untuk mencegah penyakit ini, melakukan seks dengan aman sangat penting. Gunakan kondom saat melakukan hubungan seksual dan hindari berhubungan seksual dengan banyak partner.