Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomePenyakitMasalah MetabolikKetoasidosis Alkoholik
Masalah Metabolik

Ketoasidosis Alkoholik

dr. Arina Heidyana, 17 Jan 2023

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ketoasidosis alkoholik adalah kondisi malnutrisi akibat penggunaan alkohol berat. Apa gejala dan komplikasinya? Cek di sini.

Ketoasidosis Alkoholik

Ketoasidosis Alkoholik

Dokter spesialis

Dokter spesialis penyakit dalam

Gejala

Detak jantung cepat, napas cepat, mulut bau keton

Faktor risiko

Orang yang sering konsumsi alkohol dalam jumlah banyak

Cara diagnosis

Wawancara medis dan pemeriksaan laboratorium (tes alkohol darah, tes urine keton)

Pengobatan

Perawatan di rumah sakit, terapi obat

Obat

Tiamin intravena dan dekstrosa intravena

Komplikasi

Gagal ginjal, serangan jantung, edema paru, syok hipovolemik

Kapan harus ke dokter?

Jika merasakan gejala ketoasidosis alkoholik


Pengertian Ketoasidosis Alkoholik

Ketoasidosis alkoholik yang juga dikenal sebagai ketosis alkoholik atau asidosis alkoholik adalah malnutrisi yang disebabkan oleh konsumsi alkohol secara berlebihan,

Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak dapat membuat seseorang muntah, dehidrasi, dan bahkan kekurangan gizi.

Pada kondisi kekurangan gizi karena tidak bisa makan dan atau muntah, tubuh akan mulai memproduksi keton sebagai respons untuk mempertahankan energi. 

Artikel lainnya: Sederet Dampak Buruk Ketoasidosis Alkoholik bagi Kesehatan 

Penyebab Ketoasidosis Alkoholik

Ketoasidosis alkoholik dipicu oleh konsumsi alkohol secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan seseorang muntah dan berhenti makan. 

Jika seseorang tidak bisa makan selama satu hari atau lebih, hati akan menggunakan glukosa yang tersimpan.

Ketika hati menggunakan glukosa yang tersimpan tapi kamu tidak makan apa pun, kadar gula darah akan menurun. 

Penurunan gula darah ini akan menyebabkan tubuh mengurangi jumlah insulin yang dihasilkan. 

Padahal, sel-sel tubuh membutuhkan insulin untuk mengubah glukosa dalam darah menjadi energi.

Jika tidak bisa menggunakan glukosa karena tak cukup insulin, tubuh beralih ke “metode lain” untuk mendapatkan energi, yakni memecah sel-sel lemak. Dan, dihasilkanlah keton. 

Keton adalah bahan kimia asam, seperti aseton, asetoasetat, dan beta-hidroksibutirat, yang dimetabolisme tubuh dari asam lemak. 

Senyawa ini digunakan tubuh sebagai energi ketika tidak ada cukup glukosa yang masuk dari sumber makanan.

Namun, jumlah keton yang amat tinggi bisa jadi masalah karena menghasilkan lingkungan yang sangat asam di dalam tubuh. 

Tingkat keasaman yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan asidosis metabolik yang parah. Kondisi tersebut dapat berakibat fatal, bahkan mengancam jiwa. 

Selain itu, alkohol menghambat kemampuan tubuh untuk memproduksi glukosa yang mengarah ke produksi keton yang signifikan setelah kadar alkohol turun. 

Seseorang yang tidak makan dengan benar dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari makanan karena minum alkohol dalam jumlah banyak, mulai mendapatkan penumpukan keton dalam jumlah berlebihan di dalam tubuh.

Selain itu, individu juga dapat menderita peningkatan keasaman karena akumulasi asam laktat yang disebabkan oleh dehidrasi karena minum terlalu banyak. 

Penyebab lain berasal dari penumpukan produk metabolisme lain yang disebabkan oleh pemecahan alkohol, seperti asetat. 

Artikel Lainnya: Perbedaan Ketoasidosis Alkohol dan Ketoasidosis Diabetik 

Faktor Risiko Ketoasidosis Alkoholik

Orang yang minum alkohol dalam jumlah banyak dan sering berisiko mengalami ketoasidosis alkohol.

Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme Amerika (NIAAA) mendefinisikan asupan alkohol yang bermasalah dengan kriteria berikut:

  • Disebut konsumsi alkohol berlebihan, ketika konsentrasi alkohol dalam darah (BAC) meningkat menjadi 0,08 persen atau lebih. 

Bagi pria, hal ini berarti mengonsumsi sekitar 5 gelas atau lebih dalam waktu 2 jam.

Bagi wanita, itu berarti minum 4 gelas atau lebih dalam periode 2 jam.

  • Disebut konsumsi alkohol berat, untuk pria berarti mengonsumsi 4 gelas atau lebih sehari atau lebih dari 14 minuman keras dalam seminggu.

Untuk wanita, penggunaan alkohol berat didefinisikan sebagai 3 gelas atau lebih sehari ataupun 7 atau lebih minuman keras seminggu.

Ketahuilah, orang yang mengalami ketoasidosis alkoholik sering kali memiliki BAC yang rendah atau tidak ada. 

Mengapa demikian? Kondisi ini biasanya berkembang justru setelah berhenti minum. 

Artikel lainnya: Konsumsi Alkohol Berlebih Bisa Picu Ketoasidosis Diabetik 

Gejala Ketoasidosis Alkoholik

Gejala ketoasidosis alkoholik mirip dengan gejala kondisi lain. Beberapa gejala tersebut meliputi:

  • Detak jantung yang cepat
  • Napas cepat
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Bau keton (mungkin mirip bau buah) yang tidak menyenangkan pada napas, disebut juga napas alkohol
  • Mulut kering
  • Agitasi atau kebingungan

Diagnosis Ketoasidosis Alkoholik

Dokter akan mewawancarai seputar gejala dan riwayat kesehatan kamu, khususnya terkait penggunaan alkohol.

Karena gejala ketoasidosis alkoholik mirip dengan kondisi lain, dokter mungkin akan melakukan tes laboratorium yang meliputi:

  • Tes alkohol darah
  • Tes gula darah
  • Tes fungsi ginjal
  • Tes amilase dan lipase untuk melihat apakah kamu menderita pankreatitis
  • Tes urine untuk keton
  • Panel kimia darah
  • Kadar natrium dan kalium
  • Tes gas darah arteri untuk memeriksa keasaman dan oksigen

Pengobatan Ketoasidosis Alkoholik

Perawatan untuk ketoasidosis alkoholik akan tergantung pada tingkat keparahan dan masalah lain yang menyertainya. 

Pada umumnya, kondisi ini ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam. Namun, bukan tak mungkin kamu ditangani oleh dokter spesialis lain sesuai dengan kondisi.

Sementara itu, beberapa pilihan pengobatan ketoasidosis alkohol yang umum di antaranya:

  • Tiamin intravena, yaitu vitamin B1
  • Dekstrosa intravena, cairan infus yang berisi gula
  • Cairan infus
  • Penggantian kalium, fosfor, dan magnesium, sesuai kondisi penderita
  • Pengobatan kondisi lain yang mungkin juga Anda miliki, seperti pankreatitis
  • Obat-obatan untuk membantu penarikan alkohol
  • Obat untuk membantu mengatasi mual

Artikel lainnya: Ketahui Kadar Alkohol di dalam Berbagai Jenis Minuman Keras

Pencegahan Ketoasidosis Alkoholik

Kamu bisa mencegah ketoasidosis alkoholik dengan membatasi atau menghentikan penggunaan alkohol. 

Jika memang punya masalah kecanduan alkohol, cari pengobatan untuk membantu menyetop kebiasaan tersebut. 

Ada berbagai pilihan perawatan yang bisa dipilih, termasuk:

1. Obat-obatan

Saat ini ada tiga obat yang disetujui untuk membantu seseorang berhenti dari kebiasaan minum alkohol dan mengurangi kemungkinan kambuh. Yakni, naltrexone, acamprosate, dan disulfiram. Penggunaan obat-obatan ini harus di bawah pengawasan dokter.

2. Terapi perilaku atau konseling

Terapi perilaku dan konseling mengajari keterampilan untuk mengatasi dan mengubah perilaku kecanduan alkohol. Terapi harus dilakukan oleh konselor yang telah memiliki sertifikasi.

3. Support Group

Pertemuan kelompok akan memberikan dukungan bagi orang yang mencoba berhenti minum. Cara ini bisa dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi supaya hasilnya semakin maksimal.

Komplikasi Ketoasidosis Alkoholik

Ketoasidosis alkoholik yang terlambat diobati atau bahkan tidak diobati sepenuhnya dapat memicu komplikasi, seperti: 

  • Syok hipovolemik
  • Serangan jantung
  • Kejang 
  • Delirium tremens (DTs), yaitu kebingungan, gemetar, menggigil, berkeringat, dan detak jantung tidak teratur
  • Edema paru
  • Gagal ginjal
  • Kematian

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu atau orang lain di sekitar punya gejala ketoasidosis alkoholik di atas, segera cari bantuan medis darurat.

Diskusikan masalah kesehatanmu hanya di Tanya Dokter. Yuk, konsultasi sekarang, jangan tunggu sakit! Ingat, #JagaSehatmu ya.

[HNS/NM]