Masalah Mental

Seasonal Affective Disorder

dr. Marsita Ayu Lestari, 05 Sep 2023

Ditinjau Oleh

Seasonal Affective Disorder (SAD) adalah gangguan suasana hati yang dikaitkan dengan perubahan iklim. Bagaimana gejalanya? Baca selengkapnya di sini.

Seasonal Affective Disorder

Seasonal Affective Disorder

Dokter Spesialis

Spesialis kedokteran jiwa (psikiater)

Gejala 

Kelelahan, lebih banyak tidur, merasa sedih/tertekan, kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai, lebih banyak, peningkatan aktivitas fisik tanpa tujuan/gerakan semakin lambat, merasa tidak berharga, sulit berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, pikiran mengenai kematian/bunuh diri 

Faktor Risiko

Usia muda, perempuan, riwayat depresi berat, riwayat gangguan bipolar, defisiensi (kekurangan) vitamin D, bermukim di tempat yang jauh dari ekuator, riwayat keluarga dengan seasonal affective disorder/depresi/kondisi kesehatan mental lainnya

Diagnosis 

Wawancara dan pemeriksaan psikiatri

Pengobatan 

Psikoterapi, terapi perilaku kognitif, terapi cahaya, terapi obat, mengobati kondisi medis

Obat

Bergantung gejala dan kondisi medis yang mendasari 

Komplikasi

Penarikan sosial, penyalahgunaan zat, gangguan kecemasan umum, gangguan makan

Kapan harus ke dokter?

Terdapat faktor risiko dan gejala seasonal affective disorder

Pengertian Seasonal Affective Disorder

Pernah merasa sendu saat hujan turun? Bisa jadi kamu mengalami Seasonal Affective Disorder (SAD). Seasonal Affective Disorder (SAD) adalah gangguan suasana hati yang dikaitkan dengan perubahan iklim, dimana periode siang hari menjadi pendek. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah seasonal depressive disorder.

Kondisi ini biasanya muncul saat paparan sinar matahari rendah, seperti di musim dingin dan musim gugur. Gangguan ini sering mengenai usia dewasa muda terutama perempuan.

Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Depresi yang Perlu Kamu Tahu

Penyebab Seasonal Affective Disorder

Penyebab seasonal affective disorder belum dapat dipahami sepenuhnya. Kondisi ini diduga berhubungan dengan neurotransmitter seperti dopamin, norepinefrin, dan glutamat.

Selain itu, penurunan jumlah sinar matahari dan perubahan hormonal berperan pada kondisi ini. Berikut penjelasannya:

  • Penurunan jumlah sinar matahari dapat mengubah konsentrasi hormon serotonin dan melatonin yang mengatur irama sirkadian tubuh. Hal ini akan mengganggu jam biologis tubuh. Selain itu, hormon tersebut berfungsi dalam mengatur suasana hati dan kepribadian.
  • Penurunan jumlah sinar matahari dapat meningkatkan kadar melatonin yang mengatur irama sirkadian. Hal ini menyebabkan relaksasi dan tidur yang bermanfaat di malam hari. Bila kadar hormon ini meningkat terus-menerus di siang hari maka ini dapat membahayakan bagi kesehatan.

Variasi genetik diduga juga turut berperan terhadap SAD, seperti:

  • Varian gen yang terkait dengan transmisi serotonergik (gen transporter serotonin SLC6A4 dan 5-HT2A receptor gene HTR2A)
  • Varian dalam gen sirkadian (ARNTL, PER2, dan NPAS2)
  • Varian dalam gen melanopsin (OPN4)

Gejala Seasonal Affective Disorder

Gejala seasonal affective disorder cukup bervariasi dari ringan hingga berat. Berikut gejalanya: 

  • Kelelahan meski jam tidur meningkat
  • Perubahan pola tidur, umumnya tidur lebih banyak
  • Merasa sedih atau tertekan
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai
  • Perubahan nafsu makan, umumnya makan lebih banyak atau ingin makan karbohidrat
  • Peningkatan aktivitas fisik tanpa tujuan (menggerakkan tangan, mondar-mandir, dan lain-lain) atau gerakan/ucapan semakin lambat
  • Merasa tidak berharga
  • Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan
  • Pikiran mengenai kematian atau bunuh diri

Faktor Risiko Seasonal Affective Disorder

Terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi rentan untuk mengalami gangguan ini, yaitu:

  • Usia muda terutama usia 18 - 30 tahun
  • Perempuan
  • Riwayat depresi berat
  • Riwayat gangguan bipolar
  • Defisiensi (kekurangan) vitamin D
  • Bermukim di tempat yang jauh dari ekuator
  • Riwayat keluarga dengan SAD atau depresi atau kondisi kesehatan mental lainnya

Artikel Lainnya: 10 Penyebab Mood Swing yang Kamu Alami

Diagnosis Seasonal Affective Disorder

Bila kamu memiliki keluhan seperti yang dijelaskan sebelumnya, sebaiknya kamu tidak melakukan self diagnose. Kamu sebaiknya berobat ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.

Secara umum, dokter akan melakukan wawancara medis secara terperinci untuk menentukan diagnosis seasonal affective disorder. Gejala depresi pada gangguan ini muncul pada waktu tertentu setiap tahunnya.

Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi temuan tertentu. Misal, pada kondisi percobaaan bunuh diri dan lain-lain. Sedangkan, pemeriksaan penunjang dipertimbangkan berdasarkan temuan pada wawancara medis dan pemeriksaan fisik.

Pengobatan Seasonal Affective Disorder

Gejala umumnya akan membaik dengan sendirinya saat pergantian musim. Namun, dengan penanganan yang sesuai gejala dapat membaik dengan lebih cepat.

Secara umum, terapi yang direkomendasikan, seperti:

  • Psikoterapi
  • Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioural therapy)
  • Terapi cahaya
  • Terapi obat (anti depresan)
  • Mengobati kondisi medis penderita (defisiensi vitamin D dan lain-lain)

Pencegahan Seasonal Affective Disorder

  • Rutin berolahraga

Olahraga dengan frekuensi 3 - 5 hari seminggu, selama 30 - 45 menit tiap olahraga. Dianjurkan olahraga yang bersifat aerobik dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat, bersepeda santai, dan lain-lain.

  • Pengaturan makan

Pengaturan yang meliputi keteraturan jadwal makan, jenis makanan, dan jumlah kandungan kalori. Dianjurkan diet dengan seimbang dan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin D, seperti telur, sarden, dan lain-lain.

  • Terpapar dengan sinar matahari

Berjemur di pagi/sore hari dan menata jendela rumah/kantor supaya kamu terpapar dengan sinar matahari.

  • Mengusahakan untuk tidur cukup dan berkualitas

Menjadwalkan waktu untuk tidur dan bangun setiap hari sebagai upaya menormalkan pola tidur.

  • Mengelola stress dan menumbuhkan self love
  • Tetap terhubung dengan orang-orang tersayang dan lingkungan sosial
  • Mencari informasi yang akurat terkait seasonal affective disorder

Informasi dapat diperoleh dari media informasi yang valid, berkonsultasi ke psikolog, dokter, atau psikiater.

Artikel Lainnya: 10 Tanda Mental Sehat, Kamu Baik-baik Saja!

Komplikasi Seasonal Affective Disorder

Terdapat beberapa komplikasi seasonal affective disorder, seperti:

 

  • Penarikan sosial
  • Penyalahgunaan zat
  • Gangguan kecemasan umum
  • Gangguan makan

Obat Terkait Seasonal Affective Disorder

  • Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)
  • Suplementasi vitamin D

Kapan Harus ke Dokter?

Sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat dari kondisi seasonal affective disorder. Periksakan dirimu ke dokter bila memiliki faktor risiko dan gejala seasonal affective disorder.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi seasonal affective disorder, yuk#JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

[LUF]