Masalah Kulit

Keratosis Seboroik

dr. Adeline Jaclyn, 18 Jan 2023

Ditinjau Oleh

Keratosis seboroik adalah jenis tumor epidermal yang kerap tumbuh di dada, wajah, bahu, dan punggung. Apa itu keratosis seboroik? Cek lengkapnya di sini.

Keratosis Seboroik

Keratosis Seboroik

Dokter spesialis

Spesialis dermatovenerologi (kulit dan kelamin)

Gejala

Berawal dari lesi kecil dan perlahan menebal; lesi dapat berwarna kecokelatan, putih atau kehitaman; tidak menyebabkan nyeri, lesi terkadang bisa terasa gatal

Faktor Risiko

Usia tua, paparan sinar matahari, memiliki warna kulit yang lebih terang, memiliki anggota keluarga dengan keratosis seboroik

Diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan tambahan

Pengobatan

Pembedahan, cryotherapy, kuretase dan electrosurgery, terapi ablasi laser, obat topikal

Obat

Tazarotene, alpha-hydroxy acid, urea, analog vitamin D (tacalcitol, calciptriol), gel diklofenak, hydrogen peroksida gel

Komplikasi

Nyeri, gatal, pertumbuhan menjadi keganasan kulit

Kapan harus ke dokter?

Pasien yang memiliki lesi dengan jumlah yang banyak dapat menyerupai keganasan pada kulit.

Pengertian

Keratosis seboroik adalah jenis tumor epidermal yang sering kali terdapat pada usia dewasa hingga usia lanjut.

Lesi dapat tumbuh di area kulit mana saja, tapi lebih sering di bagian dada, wajah, bahu, punggung, serta lipatan kulit. Namun, keratosis seboroik jarang muncul di area tangan, kaki, ataupun di lapisan mukosa, seperti mulut dan dalam hidung.

Benjolan tidak menular, tumbuh dengan lambat, serta jarang berkembang hingga menjadi kanker

berikut info lengkap seputar penyebab, gejala, dan cara mengobati keratosis seboroik.

Penyebab

Penyebab keratosis seboroik belum diketahui secara pasti hingga saat ini. 

Namun, keratosis seboroik dapat disebabkan oleh pembentukan keratinosit tidak sempurna (imatur) sehingga terbentuk lesi makula berbentuk bulat atau oval. 

Artikel Lainnya: Bukan Jerawat, Ini Benjolan di Wajah yang Harus Diwaspadai 

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor risiko yang diduga bisa meningkatkan seseorang terkena keratosis seboroik, yakni:

  • Usia tua
  • Paparan sinar matahari 
  • Memiliki warna kulit yang lebih terang
  • Memiliki anggota keluarga dengan keratosis seboroik

Gejala

Berikut beberapa gejala keratosis seboroik yang bisa diamati:

  • Berawal dari lesi kecil dan perlahan menebal
  • Dapat berwarna kecokelatan, putih atau kehitaman
  • Besar benjolan bervariasi, mulai dari sekitar ½ cm hingga sebesar koin kecil
  • Lokasi umum benjolan pada dada, punggung, perut, wajah, leher dan kulit kepala
  • Benjolan tidak menyebabkan nyeri 
  • Benjolan terkadang dapat terasa gatal

Diagnosis

Diagnosis keratosis seboroik ditegakkan melalui beberapa tahap. Yang pertama, wawancara medis. Dokter akan bertanya, misalnya seputar keluhan yang dialami dan adakah kondisi yang meningkatkan risiko. 

Kedua, pemeriksaan fisik. Dokter akan mengecek apakah ada lesi berwarna gelap, mirip, tumbuh perlahan, dan tampak seperti verukosa.

Pada pemeriksaan menggunakan dermatoskop, akan ditemukan gambaran kista milia, bukan seperti komedo, dan fisura.

Artikel lainnya: 10 Cara Menghilangkan Kutil di Wajah Secara Alami 

Pengobatan

Karena keratosis seboroik pada umumnya tidak berbahaya, biasanya pasien tidak membutuhkan tata laksana lebih lanjut.

Pada keadaan tertentu, dokter spesialis kulit dapat melakukan beberapa tindakan sebagai cara menghilangkan keratosis seboroik, seperti:

  • Pembedahan
  • Cryotherapy 
  • Kuretase dan electrosurgery
  • Terapi ablasi laser
  • Obat topikal, seperti:
  1. Tazarotene
  2. Alpha-hydroxy acid
  3. Urea
  4. Analog vitamin D (tacalcitol, calcipotriol)
  5. Gel diklofenak
  6. Hydrogen peroxide gel

Selain menggunakan pengobatan medis, perawatan mandiri juga bisa diterapkan untuk keratosis seboroik, misalnya:

  • Menggunakan pakaian yang longgar, untuk mencegah gesekan dan terjadi iritasi
  • Disarankan untuk menggunakan pakaian berbahan lembut, seperti katun, untuk meminimalkan risiko iritasi
  • Jangan menggaruk area benjolan kulit karena dapat menyebabkan luka. Luka tersebut dapat memicu infeksi.
  • Memakai tabir surya

Pencegahan

Karena penyebabnya belum diketahui, keratosis seboroik sulit dicegah. Namun, beberapa cara ini bisa diterapkan untuk menurunkan risiko keratosis seboroik, yakni:

  • Mengoleskan tabir surya ber-SPF minimal 30 sebelum beraktivitas di luar ruangan
  • Hindari berlama-lama berada di bawah sinar matahari terik
  • Konsumsi makanan bergizi, utamanya yang punya antioksidan tinggi, misalnya buah dan sayuran

Artikel lainnya: Tindakan Medis yang Aman untuk Hilangkan Kutil pada Ibu Hamil 

Komplikasi

Walaupun termasuk jinak, lesi pada keratosis seboroik dapat menebal dan menyebabkan gejala nyeri dan tidak nyaman pada pasien akibat iritasi.

Pertumbuhan yang cepat pada lesi ini perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah adanya tanda-tanda keganasan pada kulit.

Kapan Harus ke Dokter?

Keratosis seboroik merupakan lesi kulit yang jinak dan secara umum memiliki prognosis yang baik. 

Namun, memiliki lesi dengan jumlah yang banyak dapat menyerupai keganasan pada kulit. Apabila terdapat tanda ini, perlu dilakukan evaluasi dan pengawasan lebih lanjut dari dokter.

Yuk, mulai sekarang #JagaSehatmu dengan menggunakan layanan konsultasi dengan dokter. Kamu bisa konsultasi apa pun seputar kesehatan, lho. Konsultasi sekarang, jangan tunggu sakit.

[HNS/NM]

Masalah Kulit

American Academy of Dermatology Association. Seborrheic keratoses: Tips for managing. https://www.aad.org/public/diseases/a-z/seborrheic-keratoses-self-care

Jackson JM, Alexis A, Berman B, Berson DS, Taylor S, Weiss JS. Current Understanding of Seborrheic Keratosis: Prevalence, Etiology, Clinical Presentation, Diagnosis, and Management. J Drugs Dermatol. 2015 Oct 1;14(10):1119–25.

Greco MJ, Bhutta BS. Seborrheic Keratosis. [Updated 2022 Aug 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545285/