Masalah Kesehatan Umum

Keracunan Sianida

dr. Devia Irine Putri, 02 Des 2022

Ditinjau Oleh

Keracunan sianida adalah kondisi ketika seseorang menghirup gas atau menelan sianida. Kondisi ini berbahaya dan dapat mengancam jiwa.

Keracunan Sianida

Keracunan Sianida

Dokter spesialis

Spesialis penyakit dalam

Gejala

Lemas, sakit kepala, mual dan muntah, kejang, sesak napas, penurunan kesadaran

Faktor resiko

Pekerja industri, petani, cuci cetak foto film, pengolah logam

Cara diagnosis

wawancara medis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Pengobatan

Stabilisasi jalan napas dan sirkulasi, pemberian obat -obatan

Obat 

antidotum (penawar racun) hydroxocobalamin, natrium nitrit, natrium tiosulfat, obat kejang (lorazepam, midazolam, fenobarbital), epinefrin, natrium bikarbonat

Komplikasi

Kematian, kerusakan organ jantung, saraf, dan otak

Kapan harus ke dokter?

Jika dicurigai terpapar atau keracunan sianida dan mengalami gejala keracunan sianida

Pengertian

Keracunan sianida adalah kondisi ketika seseorang menghirup gas atau menelan sianida di atas batas aman.

Medianya bisa bermacam-macam, seperti menghirup udara, mengonsumsi air atau makanan, serta menyentuh tanah yang sudah tercemar oleh sianida.

Sebenarnya, apa itu racun sianida? Racun sianida adalah salah satu senyawa yang memiliki sifat mematikan dan dikenal sebagai penyebab kematian dalam waktu singkat.

Namun demikian, sianida sebenarnya dapat merujuk pada bahan kimia apa pun yang mengandung ikatan karbon-nitrogen, serta dapat ditemukan dalam jumlah sedikit di sekitar kita.

Misalnya, kandungan sianida dalam jumlah amat sedikit ditemukan di banyak makanan nabati, termasuk almond, kedelai, dan bayam.

Zat ini secara umum berbentuk dalam gas yang tidak berwarna, misalnya sianogen klorida (CNCl) dan hidrogen sianida (HCN); serta berbentuk kristal, misalnya natrium sianida (NaCN) atau kalium sianida (KCN). 

Selain itu, sianida dideskripsikan memiliki bau almon pahit, meski sering kali zat ini tak mengeluarkan bau sehingga tidak bisa dideteksi keberadaannya.    

Artikel Lainnya: 8 Gejala Keracunan Sianida 

Penyebab

Penyebab keracunan sianida adalah paparan racun sianida dalam jumlah berbahaya, ketika menghirup udara, mengonsumsi makanan atau minuman, dan menyentuh area yang sudah mengandung racun sianida. 

Sianida akan menyebabkan sel-sel tubuh kekurangan oksigen. Racun ini memblokir serta mencegah sel-sel tubuh menggunakan oksigen. Pada akhirnya, efek keracunan sianida akan menyebabkan sel-sel tersebut mati.

Itulah sebabnya, racun sianida lebih berbahaya bagi jantung dan otak dibandingkan organ lain. Dua organ vital ini banyak menggunakan oksigen.

Faktor Risiko

Seseorang berpotensi mengalami keracunan sianida apabila terpapar sianida secara langsung baik dengan menghirup maupun menelan zat tersebut. 

Beberapa kelompok yang cenderung lebih berisiko mengalami keracunan sianida, antara lain:

  • Pekerja industri di bagian kertas, tekstil, plastik
  • Fotografi yang mencuci cetak film foto
  • Pengolah logam
  • Pemurnian bijih emas
  • Pertanian
  • Pertambangan
  • Pekerja laboratorium kimia
  • Perokok
  • Tidak sengaja menelan pembersih kuku yang mengandung acetonitrile

Gejala

Gejala akibat keracunan sianida umumnya muncul dalam waktu yang singkat. Gejala yang muncul bergantung seberapa banyak sianida terpapar pada tubuh seseorang. 

Beberapa gejala yang bisa muncul antara lain:

  • Lemas seluruh tubuh hingga pingsan
  • Sakit kepala
  • Pusing berputar atau kehilangan keseimbangan
  • Gangguan kesadaran, seperti orang bingung
  • Kejang
  • Nyeri perut
  • Mual dan muntah
  • Sesak napas
  • Nyeri dada

Apabila seseorang terpapar gas sianida yang berkonsentrasi tinggi, gejala yang dapat muncul dapat berupa:

  • Transient hyperpnea (peningkatan tarikan napas) dan hipertensi dalam 15 detik setelah menghirup sianida
  • Kejang setelah 30-45 detik terpapar sianida
  • Kehilangan kesadaran setelah 30 detik menghirup sianida
  • Henti napas dalam 3-5 menit setelah menghirup sianida
  • Bradikardia, hipotensi, henti jantung dalam 5-8 menit setelah paparan sianida

Selain gejala di atas, keracunan sianida juga dapat menyebabkan perubahan warna kulit menjadi kemerahan atau dikenal sebagai cherry red color

Hal ini dapat terjadi karena banyaknya oksigen berada di aliran darah, tapi tidak bisa masuk ke dalam sel-sel organ tubuh.

Artikel lainnya: Benarkah Air Kelapa Bisa Sembuhkan Keracunan Makanan? 

Diagnosis

Dalam menegakkan diagnosis keracunan sianida, dokter spesialis penyakit dalam akan melakukan wawancara medis serta pemeriksaan fisik dan penunjang. 

Adapun wawancara medis bisa dilakukan kepada anggota keluarga lain, sembari melakukan pertolongan pada korban keracunan sianida. 

Wawancara medis dilakukan untuk mencari tahu faktor risiko yang dimiliki, seperti pekerjaan, aktivitas yang dilakukan, serta makanan atau minuman yang dikonsumsi. 

Setelah itu, pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk menentukan kondisi pasien. 

Dalam pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-tanda vital yang tidak stabil (bradikardia, hipertensi, aritmia, takipnea) dan warna kulit kemerahan. 

Selain itu, tanda lain yang dapat ditemukan adalah napas berbau seperti almon pahit, ada jelaga di mulut dan hidung apabila menghirup asap, pupil dilatasi, dan diaphoresis (keringat dingin berlebih). 

Pemeriksaan penunjang yang akan dokter lanjutkan di antaranya:

  • Pemeriksaan darah lengkap
  • Pemeriksaan elektrolit tubuh
  • Urinalisis
  • Analisa gas darah
  • Pemeriksaan plasma laktat
  • Pemeriksaan kadar methemoglobinemia
  • Pemeriksaan kadar karboksihemoglobin
  • Pemeriksaan kadar sianida 
  • EKG
  • X-ray dada

Pengobatan

Mengingat racun sianida adalah senyawa yang mematikan, penderita yang mengalami keracunan sianida membutuhkan pertolongan dengan segera di fasilitas kesehatan.

Racun sianida dapat menyebabkan kematian dalam waktu 15 menit atau bahkan kurang.

Adapun penanganan pertama yang bisa dilakukan pada korban keracunan sianida antara lain:

  • Segera keluar dari ruangan atau menjauh dari paparan sianida
  • Jika pakaian atau tubuh korban terkontaminasi sianida, segera lepas lalu bilas dengan air dan sabun
  • Segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut

Di fasilitas kesehatan, dokter akan memberikan antidotum membantu mengatasi keracunan sianida. 

Selain itu, dokter juga harus memastikan jalan napas, pernapasan dan sirkulasi darah korban tetap stabil. 

Pemberian arang aktif dosis tunggal 50 gr pada orang dewasa atau 1g/kg BB pada anak-anak bisa segera diberikan untuk membantu menyerap racun. 

Antidotum sianida harus segera diberikan apabila tidak ada kontraindikasi yang muncul. Adapun pilihan antidotum sianida yang bisa diberikan adalah:

1. Hydroxocobalamin

Merupakan obat pilihan lini pertama yang digunakan untuk mengatasi keracunan atau dicurigai keracunan sianida. 

Obat ini bekerja dengan cara berikatan dengan sianida di dalam tubuh membentuk sianokobalamin (vitamin B12) dan dibuang melalui ginjal.

2. Natrium Nitrit dan Natrium Tiosulfat

Natrium nitrit dan natrium tiosulfat juga sering digunakan sebagai kombinasi untuk mengatasi keracunan sianida. Kedua obat ini merupakan lini kedua setelah hydroxocobalamin

Natrium nitrit bisa bekerja secara cepat dan efektif, tetapi efek samping yang mungkin muncul adalah toksisitas yang bisa mengancam nyawa. 

Sementara itu, natrium tiosulfat bekerja lebih lambat, tetapi lebih aman. 

Natrium nitrit menyebabkan methemoglobin yang ada di sel darah merah yang mana berikatan dengan sianida melepaskan enzim sitokrom oksidase. 

Adapun, natrium tiosulfat memberikan atom sulfur untuk mengubah sianida menjadi tiosianat sehingga meningkatkan sistem detoksifikasi. Nantinya, tiosianat akan diekskresikan melalui ginjal. 

Pemberian obat lain dapat juga diberikan dan disesuaikan dengan kondisi pasien, seperti:

  • Natrium bikarbonat, yang digunakan untuk mengatasi asidosis laktat
  • Epinefrin, yang dapat membantu meningkatkan kerja jantung dan pembuluh darah dalam menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh
  • Antikejang, seperti lorazepam, midazolam, fenobarbital, dapat digunakan apabila pasien yang mengalami kejang

Artikel lainnya: Kondisi Keracunan Nerve Agent dan Pertolongan Pertamanya 

Pencegahan

Meski keracunan sianida bisa terjadi pada siapa saja dan tidak selalu dicegah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya keracunan sianida, seperti:

  • Mengikuti peraturan keselamaan kerja di tempat pekerjaan, usahakan untuk selalu mengenakan alat pelindung diri
  • Menyimpan bahan kimia di tempat yang aman dan terkunci. Jangan lupa untuk memberikan label pada kemasan bahan kimia
  • Melakukan pencegahan terhadap terjadinya kebakaran, salah satunya dengan memasang alat detektor asap
  • Menghindari membakar plastik
  • Mencuci dan mengolah makanan dengan baik 

Komplikasi

Apabila seseorang mengalami gejala yang ringan dan jumlah paparan sianida hanya sedikit, umumnya akan sembuh dan pulih seperti sediakala tanpa ada komplikasi. 

Sebaliknya, apabila gejala yang dialami berat dan terpapar dalam jumlah banyak, keracunan sianida dapat menyebabkan kerusakan organ jantung, saraf dan otak, bahkan kematian. 

Itu sebabnya, pertolongan medis harus segera diberikan pada pasien yang terindikasi keracunan sianida. 

Kapan Harus Ke Dokter?

Segera ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat apabila muncul gejala keracunan sianida seperti yang sudah dijelaskan di atas. 

Selain itu, orang yang dicurigai terpapar sianida, baik menelan maupun menghirup sianida, juga harus memeriksakan diri ke dokter.

Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar penjelasan sianida dan hal-hal terkait, manfaatkan layanan Tanya Dokter dari KlikDokter.

#JagaSehatmu setiap hari, ya. Jangan tunggu sakit!

[HNS/NM]