Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
Masalah Ginjal dan Saluran Kemih

Hidronefrosis

dr. Theresia Yunita, 27 Des 2022

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Hidronefrosis adalah pelebaran atau pembengkakan ginjal akibat penumpukan cairan urine di dalam jaringan ginjal. Bagaimana cara mengobati hidronefrosis?

Hidronefrosis

Hidronefrosis

Dokter Spesialis

Spesialis penyakit dalam, spesialis urologi

Gejala

Nyeri pada pinggang, nyeri saat berkemih, demam, menggigil

Faktor Risiko

Belum diketahui

Cara Diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan urine dan darah, pemeriksaan radiologi, sistoskopi

Pengobatan

Sesuai dengan penyebab

Obat

Sesuai dengan penyebab

Komplikasi

Kerusakan ginjal permanen, gagal ginjal

Kapan Harus ke Dokter?

Saat merasakan gejala-gejala hidronefrosis


Pengertian Hidronefrosis

Hidronefrosis adalah penyakit pelebaran atau pembengkakan ginjal yang disebabkan oleh penumpukan cairan urine di dalam sel dan jaringan ginjal.

Normalnya, ginjal akan menyaring sisa metabolisme dari darah dan mengeluarkannya lewat urine. Selanjutnya, urine yang berasal dari pelvis ginjal akan mengalir menuju kaliks ginjal, dan selanjutnya akan dialirkan ke ureter, yakni saluran penghubung ginjal dan kandung kemih.

Dari kandung kemih urine seharusnya dikosongkan lewat uretra. Namun pada penderita hidronefrosis, terjadi hambatan aliran keluar urine.

Aliran urine yang terhambat ini dapat menyebabkan penekanan intralumen ginjal dan memicu terjadinya pembesaran ruang ginjal dan penipisan ginjal.

Kondisi ini akan mengganggu fungsi ginjal. Sebab, tekanan dari cairan yang menumpuk di ginjal akan menurunkan laju filtrasi darah dan merusak sel-sel ginjal.

Jika kondisi ini tidak segera ditangani, lama-kelamaan akan menyebabkan kerusakan ginjal.

Sementara itu, berdasarkan tampilan radiologi dari ginjal, terdapat empat derajat hidronefrosis, yaitu:

1. Hidronefrosis Derajat 1

Dilatasi pelvis renalis tanpa dilatasi kaliks. Kaliks mengalami penumpukan (blunting)

2. Hidronefrosis Derajat 2

Dilatasi pelvis renalis dan kaliks mayor. Kaliks mendatar (flattening)

3. Hidronefrosis Derajat 3

Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor dan kaliks minor. Tanpa adanya penipisan korteks. Kaliks menonjol (clubbing)

4. Hidronefrosis derajat 4

Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor dan kaliks minor. Serta adanya penipisan korteks, dengan gambaran ballooning atau menggembung

Artikel lainnya: Mengenal Tahapan Penyakit Ginjal Kronis Pemicu Gagal Ginjal

Penyebab Hidronefrosis

Terdapat beberapa penyebab hidronefrosis, di antaranya:

1. Obstruksi

Obstruksi dapat disebabkan oleh penyebab di dalam saluran kemih (intraluminal, misalnya katup kongenital pada ureter posterior, batu, tumor pelvis renalis, ureter, vasica urinaria dan uretra), struktur ureter atau uretra, penekanan dari luar sistem saluran kemih (misalnya karena tumor sekitar saluran kemih).

2. Kelainan Neuromuskular

Kelainan neuromuskular, atau ketidakmampuan sistem saraf serta otot bekerja optimal, juga bisa memicu hidronefrosis.

Misalnya, akibat spina bifida, paraplegi, tabes dorsalis, sklerosis multipel.

3. Kehamilan

Pada kehamilan dapat terjadi pelebaran fisiologis pada ureter dan pelvis. Namun, kelainan ini dapat kembali setelah persalinan.

Faktor Risiko Hidronefrosis

Sampai saat ini, belum diketahui faktor risiko hidronefrosis. Namun, anak laki-laki empat sampai lima kali lebih mungkin dilahirkan dengan hidronefrosis dibandingkan anak perempuan.

Selain itu, hidronefrosis tidak diturunkan dalam keluarga, meski beberapa penyebab hidronefrosis dapat diwariskan secara genetik.

Gejala Hidronefrosis

Pada tahap awal hidronefrosis, penderita biasanya tidak menunjukkan gejala apa pun. Meski demikian, sumbatan aliran karena batu, dapat menyebabkan keluhan nyeri pada pinggang. 

Apabila terjadi infeksi, gejala hidronefrosis yang dapat timbul, seperti:

  • Nyeri saat buang air kecil
  • Demam
  • Menggigil
  • Mual
  • Gatal pada kulit
  • Penurunan kesadaran

Pada gangguan tahap akhir, fungsi ginjal sudah menurun sehingga racun yang seharusnya dikeluarkan dari ginjal dapat menumpuk di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gejala mual, gatal, hingga penurunan kesadaran.

Artikel lainnya: Punya Penyakit Ginjal, Hindari Konsumsi Makanan Ini

Diagnosis Hidronefrosis

Untuk menegakkan diagnosis hidronefrosis, dokter biasanya akan melakukan beberapa tahapan berikut.

1. Wawancara Medis

Pada wawancara medis, dokter akan bertanya soal gejala dan keluhan yang dirasakan pasien. Misalnya, apakah ada nyeri pinggang, nyeri saat berkemih, ataupun demam.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter juga akan memeriksa fisik pasien. Misalnya, jika terdapat batu, pasien dapat merasakan nyeri saat pinggang belakang diketuk.

3. Pemeriksaan Urine dan Darah

Dokter juga dapat memeriksa darah dalam urine, yang dapat disebabkan oleh batu ginjal, infeksi, atau faktor lainnya.

4. Pemeriksaan Radiologi 

Dokter dapat juga merekomendasikan pemeriksaan Ultrasonography (USG), Pemeriksaan CT scan, dan MRI untuk melihat struktur ginjal secara lebih detail.

5. Sistoskopi

Diagnosis juga dapat melibatkan sistoskopi, yang menggunakan tabung panjang dengan lampu dan kamera di ujungnya (sitoskop). Metode tersebut memungkinkan dokter melihat ke dalam kandung kemih dan uretra.

Pengobatan Hidronefrosis

Kunci pengobatan hidronefrosis adalah mengatasinya sesegera mungkin untuk menghindari kerusakan permanen pada ginjal.

Apabila sumbatan disebabkan oleh batu, maka batu perlu diambil untuk melancarkan aliran urine. Batu yang berukuran kecil dan jumlah sedikit dapat keluar melalui urine.

Sementara pada batu yang berukuran besar dan multiple, dapat dilakukan tindakan medis untuk memecah batu dan mengeluarkannya.

Namun, jika penyebab hidronefrosis adalah infeksi, pengobatan dengan antibiotik dibutuhkan. Intinya, cari tahu sesegera mungkin apa penyebab dari hidronefrosis sehingga dapat melakukan tatalaksana yang sesuai.

Dalam beberapa kasus, kelebihan urine mungkin perlu dikeluarkan menggunakan kateter, stent, atau nefrostomi yang mengalirkan urine dari ginjal.

Pada kasus yang lebih parah sehingga merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal. Jika terjadi gagal ginjal, pengobatan akan diperlukan dengan dialisis atau transplantasi ginjal.

Artikel lainnya: Mengenal Fungsi Ginjal dalam Tubuh Manusia

Pencegahan Hidronefrosis

Hingga saat ini tidak diketahui pencegahan agar terhindar dari penyakit hidronefrosis. 

Namun, kamu dapat memulai tindakan pencegahan dengan memperhatikan asupan cairan untuk menghindari terbentuknya batu.

Komplikasi Hidronefrosis

Jika tidak diobati, hidronefrosis parah dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen. Pada kondisi yang jarang, gangguan kesehatan ini bisa menyebabkan gagal ginjal.

Kapan Harus ke Dokter? 

Lekas konsultasikan kepada dokter apabila kamu menemukan gejala-gejala hidronefrosis di atas. 

Manfaatkan layanan Tanya Dokter dan Temu Dokter melalui aplikasi KlikDokter. Ingat, jangan tunggu sakit, ya. #JagaSehatmu setiap hari.

[HNS/NM]