Masalah Endokrin dan Hormon

Sindrom Cushing

dr. Marsita Ayu Lestari, 14 Okt 2023

Ditinjau Oleh

Sindrom Cushing adalah sekumpulan gejala akibat peningkatan kadar hormon kortisol di aliran darah. Gejalanya peningkatan berat badan, wajah tampak bulat dan sembab, pertumbuhan rambut berlebihan.

Sindrom Cushing

Sindrom Cushing

Dokter Spesialis

dokter spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes

Gejala

pertambahan berat badan, wajah tampak bulat dan sembab, penumpukan lemak di sekitar bahu dan tengkuk, berjerawat, kelemahan otot, kelelahan, patah tulang, striae merah keunguan, kulit tipis dan mudah berdarah, memar, sering berkemih, sering haus, kadar gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah tinggi, penurunan libido, siklus menstruasi tidak teratur pada wanita, disfungsi ereksi pada pria, depresi, insomnia, keringat berlebihan

Faktor Risiko

penyakit Cushing lebih sering pada wanita, sedangkan sindrom Cushing ACTH-dependent lebih sering pada pria; mengonsumsi obat glukokortikoid dalam waktu lama; mengidap penyakit tertentu, seperti adenoma hipofisis dan hiperplasia adrenal

Cara Diagnosis

wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

Pengobatan

bergantung pada penyebab dan kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan; mengurangi penggunaan steroid eksogen, pembedahan, terapi obat untuk mengobati sindrom Cushing, pengobatan penyakit penyerta

Obat

bergantung pada penyebab dan kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan; mitotane, ketoconazole, aminoglutethimide, metyrapone

Komplikasi

osteoporosis, emboli paru, infeksi, trombosis vena dalam, stroke, diabetes melitus, hipertensi, serangan jantung, hirsutisme, depresi

Kapan harus ke dokter?

terdapat gejala dan tanda sindrom Cushing

Pengertian Sindrom Cushing

Sindrom Cushing (Cushing’s syndrome) atau hiperkortisolisme adalah sekumpulan gejala akibat peningkatan kadar hormon kortisol (glukokortikoid) di aliran darah. Gejalanya berupa peningkatan berat badan, wajah tampak bulat dan sembab, serta pertumbuhan rambut berlebihan di bagian tubuh tertentu.

Kortisol adalah hormon steroid yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal atau suprarenal (kelenjar yang terletak di atas kedua ginjal). Meski sering disebut sebagai hormon stres, hormon ini tidak hanya berperan terhadap respons stres.

Dalam keadaan normal, kortisol membantu mengatur metabolisme, tekanan darah, sistem kekebalan tubuh, kadar gula darah, mengurangi peradangan, membantu perkembangan janin, serta mengubah lemak, karbohidrat, dan protein menjadi energi.

Artikel Lainnya: Berat Badan Tidak Stabil, Salah Diet atau Apa?

Jenis Sindrom Cushing

Terdapat dua jenis sindrom Cushing, yaitu:

1. Sindrom Cushing ACTH-dependent

Sindrom Cushing yang disebabkan oleh hipersekresi (pengeluaran berlebihan) ACTH yang memengaruhi produksi kortisol oleh kelenjar adrenal. ACTH (adrenocorticotropic hormone) adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di dasar otak.

2. Sindrom Cushing ACTH-independent

Sindrom Cushing yang disebabkan oleh hipersekresi kortisol yang tidak dipengaruhi oleh ACTH. 

Selain itu, dikenal juga Penyakit Cushing yaitu sekumpulan gejala Cushing sekunder akibat hipersekresi ACTH hipofisis.

Penyebab Sindrom Cushing

Penyebab sindrom Cushing dapat bersumber dari luar tubuh dan dalam tubuh. Berikut ini penjelasan selengkapnya:

1. Sindrom Cushing Eksogen

Tubuh yang terpapar dengan kortisol dari luar tubuh pada jangka panjang berpengaruh terhadap terjadinya sindrom Cushing. Misalnya, penggunaan obat glukokortikoid (prednisolonedexamethasone) dalam waktu lama.

Biasanya digunakan untuk mengobati peradangan, seperti rheumatoid arthritisdan asma. Disamping itu, juga untuk menekan sistem kekebalan tubuh setelah transplantasi organ.

2. Sindrom Cushing Endogen

Sindrom Cushing juga dapat terjadi dari dalam tubuh yaitu ketika kelenjar adrenal memproduksi kortisol yang berlebihan di aliran darah. Misalnya, adenoma hipofisis (tumor kelenjar di dasar otak), hiperplasia adrenal (penebalan kelenjar adrenal), dan lain-lain.

Faktor Risiko Sindrom Cushing

Berikut faktor risiko sindrom Cushing:

  • Penyakit Cushing lebih sering terjadi pada wanita, sedangkan sindrom Cushing ACTH-dependent lebih sering pada pria
  • Mengonsumsi obat glukokortikoid dalam waktu lama
  • Mengidap penyakit tertentu, seperti adenoma hipofisis dan hiperplasia adrenal

Gejala Sindrom Cushing

Berikut gejala sindrom Cushing yang perlu kamu ketahui:

  • Pertambahan berat badan (obesitas)
  • Wajah tampak bulat dan sembab (moon face) akibat penumpukan lemak di wajah
  • Penumpukan lemak di sekitar bahu dan tengkuk (buffalo hump)
  • Berjerawat
  • Kelemahan otot
  • Kelelahan
  • Patah tulang
  • Stretch markatau striae berwarna merah keunguan di perut, paha, payudara, dan lengan
  • Memar
  • Sering berkemih (poliuria)
  • Sering haus (polidipsia)
  • Kadar gula darah tinggi (diabetes melitus, gangguan toleransi glukosa)
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Kadar kolesterol darah yang tinggi (hiperlipidemia)
  • Penurunan libido
  • Insomnia
  • Siklus menstruasi tidak teratur pada wanita
  • Disfungsi ereksi pada pria
  • Depresi
  • Keringat berlebihan (hiperhidrosis)

Di samping gejala di atas, alasan perdarahan kulit pada sindrom Cushing juga bisa disebabkan karena kulit tipis dan mudah berdarah akibat pemecahan beberapa protein kulit dan kerapuhan pembuluh darah. 

Artikel Lainnya: 9 Kondisi Kesehatan yang Bikin Berat Badan Naik

Diagnosis Sindrom Cushing

Dokter akan menentukan diagnosis sindrom Cushing melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat penyakit penderita, riwayat mengonsumsi obat glukokortikoid jangka panjang, dan hal terkait lainnya.

Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk mengidentifikasi tanda-tanda sindrom Cushing. Sementara, pemeriksaan penunjang bergantung pada hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik.

Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:

1. Tes Kortisol Air Liur

Pengukuran kortisol dengan menggunakan sampel air liur pada malam hari. Dalam keadaan normal, kadar kortisol di malam hari umumnya rendah.

2. Tes Kortisol Urine

Pengukuran kortisol bebas dalam urine berguna untuk mendeteksi peningkatan kortisol. Pemeriksaan ini dengan cara mengumpulkan seluruh urine dalam 24 jam.

3. Tes Supresi Deksametason

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi sindrom Cushing dan menyingkirkan penyebab lain. Pemeriksaan ini dengan cara memberikan deksametason dosis rendah sesuai anjuran dokter.

Pengobatan Sindrom Cushing

Cara mengobati sindrom Cushing adalah berobat ke dokter. Pengobatan sindrom Cushing biasanya ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam atau spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes.

Pengobatan sindrom Cushing bergantung pada penyebab dan kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan. Pengobatan bertujuan menurunkan kadar kortisol dalam darah. Berikut metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi sindrom Cushing:

1. Mengurangi Penggunaan Steroid Eksogen

Bila sindrom Cushing disebabkan oleh penggunaan obat glukokortikoid (prednisolonedexamethasone), maka obat akan dikurangi secara perlahan.

2. Pembedahan

Pembedahan dipertimbangkan pada sindrom Cushing yang disebabkan oleh tumor. Misalnya, adrenalectomy (pengangkatan kelenjar adrenal) pada hiperplasia adrenal.

3. Terapi Obat

Pemberian mitotane, ketoconazole, aminoglutethimide, atau metyrapone akan diresepkan oleh dokter untuk mengobati sindrom Cushing.

4. Pengobatan Penyakit Penyerta

Pengobatan penyakit penyerta, seperti hipertensi, diabetes melitus, masalah kejiwaan, osteoporosis, dan masalah kesehatan lainnya juga dilakukan untuk pengobatan sindrom Cushing. Biasanya ini memerlukan kolaborasi antarmultidisiplin kedokteran dengan dokter spesialis terkait.

Artikel Lainnya: 8 Penyebab Stretch Mark di Kulit

Pencegahan Sindrom Cushing

Pencegahan sindrom Cushing endogen belum dapat dilakukan sepenuhnya. Namun, pencegahan sindrom Cushing eksogen dapat dilakukan dengan tidak sembarangan mengonsumsi obat glukokortikoid (kortikosteroid) atau mengonsumsi obat tersebut bila ada indikasi dan atas anjuran dari dokter.

Komplikasi Sindrom Cushing

Berikut komplikasi sindrom Cushing yang dapat terjadi:

Kapan Harus ke Dokter?

Segera ke dokter, bila kamu mengalami gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi sindrom Cushing, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

(LUF)