Masalah Mental

Kleptomania

dr. Adeline Jaclyn, 16 Jan 2023

Ditinjau Oleh

Kleptomania adalah gangguan mental yang membuat pengidapnya mengambil benda tanpa izin. Apa gejala kleptomania? Apakah kondisi ini bisa disembuhkan?

Kleptomania

Kleptomania 

Dokter spesialis

Spesialis Kesehatan Jiwa 

Gejala

Ketidakmampuan menahan dorongan yang kuat untuk mengambil tanpa izin/membayar benda yang tidak dibutuhkan, merasakan tekanan yang meningkat, kecemasan, atau ansietas sebelum mencuri 

Faktor risiko

Riwayat keluarga menderita kleptomania, gangguan obsesif kompulsif, atau kecanduan alkohol dan zat lainnya; memiliki gangguan jiwa lainnya, trauma masa kecil, orang tua yang lalai atau kasar

Cara diagnosis

Pemeriksaan fisik dan psikologis

Pengobatan

Terapi obat dan psikoterapi

Obat 

Obat golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs); obat antagonis opiate (seperti naltrexone)

Komplikasi

Depresi berat, kecemasan, dan gangguan makan

Kapan Harus ke Dokter?

Mengalami dorongan berulang untuk mencuri yang tidak dapat ditolak

Pengertian

Kleptomania adalah penyakit atau kondisi mental ketika seseorang tidak mampu menahan dorongan untuk mengambil benda tanpa izin. 

Biasanya, benda yang diambil sebetulnya tidak dibutuhkan dan umumnya tidak bernilai tinggi.

Perilaku kleptomania merupakan gangguan pengendalian impuls, yang ditandai dengan adanya kelainan terkait dengan kendali diri secara emosional atau perilaku. 

Seseorang dengan gangguan pengendalian impuls memiliki kesulitan menahan godaan atau dorongan untuk melakukan hal yang berlebihan atau berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Kondisi kejiwaan ini sebenarnya cukup jarang, meski tergolong serius. Masalah ini dapat menyebabkan gangguan emosional yang berlanjut pada orang yang bersangkutan. 

Di luar itu, kleptomania juga bisa menimbulkan konsekuensi mental–sosial bagi orang-orang terdekatnya.

Kleptomania merupakan kondisi yang jarang ditemui di Indonesia. Namun, masih banyak orang dengan masalah kleptomania tidak mencari penanganan, atau dipenjara akibat pencurian yang berulang. Itu sebabnya banyak kasus kleptomania yang tidak terdeteksi.

Artikel lainnya: Terpapar Narkoba saat Bayi Berisiko Kleptomania? Ini Kata Psikolog 

Penyebab

Penyebab kleptomania tidak diketahui secara pasti. Beberapa teori menyatakan bahwa ada kemungkinan telah terjadi perubahan pada otak yang menjadi asal mula timbulnya kleptomania. 

Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memahami beberapa kemungkinan penyebab lainnya.

Namun, kleptomania diduga berkaitan dengan:

1. Gangguan pada serotonin

Senyawa kimia otak ini menjaga keseimbangan suasana hati dan emosi. Kadar serotonin yang rendah, cukup sering ditemui pada mereka yang memiliki kecenderungan perilaku impulsif.

2. Gangguan kecanduan

Tindakan pengutilan barang dapat memicu produksi dopamin, senyawa kimia otak yang menimbulkan rasa kepuasan. Sebagian orang mencari kepuasan dari perilaku tersebut terus-menerus.

3. Sistem opioid otak

Dorongan kleptomania diatur oleh sistem opioid pada otak. Adanya ketidakseimbangan pada sistem ini dapat meningkatkan kesulitan untuk menahan dorongan.

Faktor Risiko

Kleptomania umumnya mulai timbul pada masa remaja atau dewasa muda, tetapi juga dapat berawal pada masa dewasa. 

Beberapa faktor risiko yang dikaitkan dengan kleptomania adalah:

  • Riwayat keluarga menderita kleptomania, gangguan obsesif kompulsif, atau kecanduan alkohol dan zat lainnya
  • Memiliki gangguan jiwa lainnya
  • Trauma masa kecil
  • Orang tua yang lalai atau kasar
  • Trauma kepala 
  • Gangguan otak (seperti epilepsi)

Gejala

Beberapa gejala kleptomania yang dapat dikenali meliputi antara lain:

  • Ketidakmampuan menahan dorongan yang kuat untuk mengambil tanpa izin/tanpa membayar benda-benda yang tidak dibutuhkan
  • Merasakan tekanan yang meningkat, kecemasan, atau ansietas sebelum melakukan tindakan pencurian
  • Merasakan kepuasan, kenikmatan, atau gratifikasi saat melakukan tindakan pencurian
  • Merasakan kebencian terhadap diri sendiri, rasa bersalah, malu, atau takut setelah melakukan tindakan pencurian
  • Timbul kembali dorongan serta repetisi dari siklus kleptomania tersebut
  • Gangguan penggunaan zat lainnya (alkohol, nikotin)

Orang dengan gangguan kleptomania secara umum juga menunjukkan karakteristik sebagai berikut:

  • Berbeda dengan pencuri, orang dengan gangguan kleptomania tidak mencuri untuk manfaat personal, balas dendam, atau tindakan kenakalan. Mereka mencuri karena terdapat dorongan yang sangat kuat dan tidak dapat ditahan
  • Episode kleptomania umumnya timbul secara tiba-tiba, tanpa perencanaan, dan tanpa bantuan atau kolaborasi dengan orang lain
  • Sebagian besar individu dengan kleptomania mencuri dari tempat umum, seperti toko dan supermarket. Sebagian kecil dapat mencuri dari teman atau kerabat, misalnya pada saat pesta
  • Sering kali, benda yang dicuri tidak memiliki nilai bagi orang tersebut, yang sebetulnya juga mampu membelinya
  • Benda yang dicuri umumnya hanya disimpan dan tidak digunakan. Benda tersebut dapat juga disumbangkan, diberikan kepada anggota keluarga dan teman, atau secara sembunyi-sembunyi dikembalikan ke tempat benda tersebut pertama kali dicuri
  • Dorongan untuk mencuri berubah-ubah. Dorongan dapat timbul dan hilang sewaktu-waktu, atau dapat terjadi dengan intensitas yang lebih tinggi atau lebih rendah seiring berjalannya waktu

Artikel lainnya: Ini Tanda-Tanda Kleptomania dan Cara Mengatasinya 

Diagnosis

Seseorang dengan gejala yang mengarah pada diagnosis kleptomania dapat dievaluasi lebih lanjut dengan pemeriksaan fisik dan psikologis. 

Pemeriksaan fisik dapat menentukan adanya penyebab medis yang memicu timbulnya gejala.

Kleptomania umumnya didiagnosis berdasarkan tanda dan gejala yang dialami oleh seseorang. 

Karena kondisi ini merupakan salah satu jenis gangguan pengendalian impuls, dokter dapat menanyakan beberapa hal untuk menetapkan diagnosis, seperti:

  • Menanyakan mengenai dorongan yang dirasakan dan perasaan yang dialami pada saat timbul dorongan tersebut
  • Memberikan beberapa contoh situasi dan menanyakan apakah gejala kleptomania akan dirasakan bila ditempatkan pada situasi tersebut
  • Meminta untuk mengisi kuesioner psikologis atau penilaian diri

Kriteria diagnosis dari kleptomania berupa:

  • Kegagalan berulang menahan dorongan untuk mencuri benda-benda yang tidak diperlukan untuk penggunaan pribadi atau bernilai uang
  • Meningkatnya rasa tegang sesaat sebelum melakukan pencurian
  • Kesenangan, gratifikasi, atau kelegaan pada saat melakukan pencurian
  • Pencurian tidak dilakukan untuk mengekspresikan kemarahan atau balas dendam dan bukan sebagai respons terhadap delusi atau halusinasi
  • Mencuri bukan termasuk gangguan perilaku, episode manik, atau gangguan kepribadian antisosial

Pengobatan

Rasa takut dan malu memang dapat menghambat seseorang dengan kleptomania untuk berobat. Meski begitu, pengobatan sangat penting dilakukan. 

Tanpa penanganan yang tepat, kleptomania dapat berlanjut menjadi kondisi jangka panjang.

Cara mengatasi kleptomania umumnya melibatkan pengobatan, psikoterapi, atau keduanya, yang dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

1. Pengobatan

Bergantung pada adanya gangguan jiwa lainnya, dokter akan menentukan jenis pengobatan yang perlu diresepkan.

2. Psikoterapi

Jenis psikoterapi yang biasa dipakai dikenal dengan terapi perilaku kognitif. Terapi ini dapat membantu seseorang dengan kleptomania mengenali nilai-nilai dan perilaku negatif yang tidak sehat, untuk menggantinya dengan perilaku yang lebih sehat dan positif.

Beberapa obat yang biasanya diresepkan untuk menangani penyakit kleptomania adalah:

  • Golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)
  • Antagonis opiate (seperti naltrexone)

Artikel lainnya: Cek Kesehatan Jiwa Anda dengan Indikator Ini

Pencegahan

Penyebab pasti kleptomania tidak diketahui. Karena itulah, belum ada metode pencegahan yang dapat memastikan seseorang terhindar dari kondisi ini. 

Mendapatkan penanganan segera setelah tindakan pencurian kompulsif terjadi dapat mencegah memburuknya kondisi kleptomania serta menghindari konsekuensi negatif yang timbul.

Komplikasi

Kleptomania yang tidak ditangani bisa berhubungan erat dengan depresi berat, kecemasan, dan juga gangguan makan. 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera temui dokter spesialis kesehatan jiwa apabila kamu mengalami dorongan berulang untuk mencuri yang tidak dapat ditolak.

Kini kamu sudah mengetahui kleptomania penyakit apa. Konsultasikan kesehatan mental kamu dengan tanya dokter spesialis jiwa atau psikolog di KlikDokter. Jangan tunggu sakit memberat. #JagaSehatmu sedari dini. 

[HNS/NM]