Obat Kulit

Tricodion

Klikdokter, 07 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tricodion digunakan untuk mengatasi melasma sedang sampai parah.

Pengertian

Tricodion adalah obat topikal berbentuk krim yang diproduksi oleh Dion Farma. Tricodion mengandung zat aktif Fluocinolone, Hydroquinon, Tretinoin yang digunakan untuk mengatasi melasma (bercak berwarna cokelat hingga abu-cokelat pada wajah) sedang sampai parah. Tricodion merupakan golngan obat keras, sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum digunakan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Dermatologis lainnya
  • Kandungan: Fluocinolone, Hydroquinon, Tretinoin
  • Bentuk: Krim
  • Satuan penjualan: Pot Plastik; Tube
  • Kemasan: Box, 1 Pot Plastik @ 10 g dan 15 g; Box, 1 Tube @ 10 g
  • Farmasi: Dion Farma

Kegunaan

Tricodion digunakan untuk mengatasi melasma sedang sampai parah.

Dosis & Cara Penggunaan

Tricodion termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter:

Oleskan Tricodion krim 1 kali sehari pada kulit yang terkena, gunakan 30 menit sebelum tidur. Tidak boleh digunakan > 8 minggu.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30°C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Tricodion, antara lain:

  • Eritema
  • Gatal
  • Kulit kering
  • Sensasi kulit terbakar
  • Jerawat
  • Perubahan pigmentasi
  • Iritasi

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Tricodion pada pasien dengan kondisi:

  • TBC kulit, herpes (termasuk varisela)
  • Alergi sulfit

Interaksi Obat
Hindari penggunaan bersamaan dengan obat yang peka terhadap cahaya.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Tricodion ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.