Obat Antibiotik

Tirdicef

Klikdokter, 06 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tirdicef digunakan untuk membantu mengobati Infeksi pada saluran nafas bagian bawah.

Pengertian

Tirdicef adalah antibiotik yang mengandung cefotaxime, diproduksi oleh Bernofarm. Tirdicef digunakan untuk infeksi saluran napas, termasuk hidung dan tenggorokan, infeksi pada telinga, infeksi kulit dan jaringan lunak. Jenis infeksi lain yang bisa ditangani dengan cefotaxim beragam, di antaranya adalah septikemia (infeksi dalam darah), meningitis (peradangan pada selaput pelindung yang menutupi saraf otak dan tulang belakang), peritonitis (infeksi pada selaput yang melapisi rongga perut), serta osteomielitis (infeksi pada tulang). Pencegahan infeksi pada luka operasi juga bisa menggunakan antibiotik ini.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik Sefalosporin
  • Kandungan: Cefotaxime 1 gram
  • Bentuk: Serbuk Injeksi
  • Satuan Penjualan: Box
  • Kemasan: Box, 1 Vial @ 1 gram + 1 Ampul pelarut @ 4 ml
  • Farmasi: Bernofarm.

Kegunaan

Tirdicef digunakan untuk membantu mengobati Infeksi pada saluran nafas bagian bawah, sistem saluran kemih dan saluran kelamin, infeksi alat kelamin, infeksi saluran cerna, infeksi tulang dan sendi, infeksi sistem saraf, serta infeksi sel darah.

Dosis & Cara Penggunaan

Tirdicef merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian dan penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Tirdicef juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.

Aturan penggunaan Tirdicef:

  • Dewasa dan anak > 12 tahun: 1 gram setiap 12 jam
  • Pada infeksi berat dapat diberikan dosis 2 kali 2 gram/hari.
  • Interval pemberian obat dapat diperpendek menjadi setiap 6 - 8 jam.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 15-30°C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin timbul adalah:

  • Gastrointestinal: coIitis (peradangan pada usus besar), diare, mual, muntah, nyeri abdomen.
  • Susunan saraf pusat: sakit kepala, pusing.

Kontraindikasi:
Hindari pemberian pada pasien yang memiliki Hipersensitif (reaksi berlebihan atau sangat sensitif) terhadap kandungan dalam obat tersebut.

Interaksi obat:

  • Dapat memperlambat ekskresi jika diminum bersama probenesid (obat asam urat)
  • Dapat meningkatkan risiko nefrotoksik (obat yang mengganggu fungsi ginjal) jika diminum bersama aminoglikosida dan diuretik poten.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Tirdicef ke dalam Kategori B
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis:
Gejala overdosis Cefotaxime antara lain peningkatan BUN dan kreatinin. Risiko ensefalopati reversibel. Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis).