Obat Antibiotik

Spiramycin

Klikdokter, 29 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Spiramycin adalah obat yang berfungsi untuk mengobati Toksoplasmosis

Pengertian

Spiramycin adalah obat yang berfungsi untuk mengobati toksoplasmosis (infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii). Spiramycin termasuk dalam golongan antibiotik makrolida, bekerja sebagai mengatasi penyakit infeksi.

Keterangan

  1. Spiramycin Tablet
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kelas Terapi: Makrolida.
    • Kandungan: Spiramycin 500 mg
    • Bentuk: Tablet Salut Selaput
    • Satuan Penjualan: Strip 
    • Kemasan: Strip @ 10 Tablet
    • Farmasi: Dexa Medica
    • Merk dagang yang beredar di Indonesia: Provamed, Spirasin, Spiranter, Rovadin, Rovamycine
    • Harga: Rp20.000 - Rp55.000/ Strip
  2. Spiramycin Kaplet
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kelas Terapi: Makrolida.
    • Kandungan: Spiramycin 1.500.000 IU
    • Bentuk: Kaplet Salut Selaput
    • Satuan Penjualan: Strip 
    • Kemasan: Strip @ 10 Kaplet
    • Farmasi: Novell Pharmaceutical
    • Merk dagang yang beredar di Indonesia: Rofacin, Varoc, Ismacrol
    • Harga: Rp20.500 - Rp50.000/ Strip

Kegunaan

Spiramycin digunakan untuk mengobati pasien yang terinfeksi parasit toksoplasmosis (infeksi pada manusia yang ditimbulkan oleh parasit Toxoplasma gondii).

Dosis & Cara Penggunaan

Spiramycin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter.

  • Dewasa: 6-9 juta unit / hari dalam 2-3 dosis terbagi, dosis dapat ditingkatkan menjadi 15 juta unit per hari, diberikan dalam dosis terbagi untuk infeksi berat.
  • Anak dan bayi baru lahir dan pencegahan : 50 mg / kg berat badan diminum 2 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Spiramycin:

  • Diare
  • Gatal, biduran
  • Kesemutan sementara dapat terjadi
  • Mual, muntah
  • Sakit perut
  • Berpotensi Fatal: Kolitis pseudomembran; anafilaksis; blokade neuromuskular; aritmia ventrikel, pemanjangan interval QT.

Kontraindikasi

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap spiramycin atau antibiotik golongan makrolida

Interaksi Obat

  • Memberikan resiko distonia akut (gangguan yang menyebabkan otot bergerak sendiri tanpa sadar).
  • Menurunkan absorbsi dari carbidopa dan konsentrasi levodopa
  • Meningkatkan resiko terkena aritmia ventrikular ketika dikonsumsi bersama dengan cisapride, astemizole, dan terfenadine

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Spiranter ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Gunakan dengan hati-hati dan konsultasikan pada dokter.