Obat Antinyeri

Spasmacine

Klikdokter, 28 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Spasmacine digunakan untuk meredakan gejala kejang pada lambung atau usus, nyeri spastik pada saluran empedu dan saluran kemih

Pengertian

Spasmacine adalah obat yang mengandung paracetamol dan hyoscine butylbromide. Spasmacine digunakan untuk meredakan gejala kejang pada lambung atau usus, nyeri spastik pada saluran empedu dan saluran kemih dan organ genital wanita (misalnya dismenore).

Hyoscine butylbromide yang terkandung dalam Spasmacine bekerja dengan mengurangi produksi asam di lambung, memperlambat gerakan alami dari usus dan melemaskan otot-otot di saluran cerna. Sedangkan Paracetamol berfungsi untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang.

Keterangan

  • Golongan: Obat Bebas
  • Kelas Terapi: Antispasmodik
  • Kandungan: Paracetmol 500mg, hyoscine butylbromide 10 mg
  • Bentuk: Kaplet.
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @10 Tablet
  • Farmasi: Kalbe Farma
  • Harga: Rp13.000 - Rp20.000/ Strip

Kegunaan

Spasmacine digunakan untuk meredakan gejala kejang pada lambung atau usus, nyeri spastik pada saluran empedu dan saluran kemih dan organ genital wanita (misalnya dismenore).

Dosis & Cara Penggunaan

Spasmacine merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  • Dewasa: 1-2 tablet diminum 3 kali sehari. Maksimal: 6 tablet setiap hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Spasmacine, yaitu:

  • Reaksi kulit, reaksi alergi lainnya.
  • Trombositopenia (jumlah trombosit di bawah normal).
  • Leukopenia (rendahnya jumlah sel darah putih yang ada di dalam tubuh dibawah batas normal).
  • Neutropenia (neutrofil yang merupakan bagian dari sel darah putih dalam darah menurun).
  • Bronkospasme (pada pasien yang memiliki kecenderungan).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Diketahui hipersensitif terhadap hyoscine butylbromide, atau paracetamol.
  • Stenosis mekanis GIT, akalasia, ileus paralitik, atonia usus, hipertrofi prostat dengan retensi urin, miastenia gravis, glaukoma, takiaritmia patologis, megakolon.