Obat Antibiotik

Siramid

Klikdokter, 23 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Siramid mengandung Pyrazinamide yang diindikasikan untuk mengobati Tuberkulosis aktif yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis

Pengertian

Siramid adalah obat antituberkulosis yang di produksi oleh Mersifarma Tirmaku Mercusana. Siramid mengandung Pyrazinamide yang diindikasikan untuk mengobati tuberkulosis aktif yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Mekanisme kerja Siramid adalah Pirazinamid dapat bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) atau bakterisidal (membunuh bakteri), tergantung pada konsentrasi obat yang di berikan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antituberkulosis
  • Kandungan: Pyrazinamide 500 mg
  • Bentuk: Kaplet Salut Selaput
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Kaplet Salut Selaput
  • Farmasi: Mersifarma Tirmaku Mercusana
  • Harga: Rp10.000 - Rp23.000/ Strip

Kegunaan

Siramid diindikasikan untuk mengobati tuberkulosis aktif yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

Dosis & Cara Penggunaan

Siramid merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  1. Dewasa
    • Pengobatan standar 2 bulan tanpa pengawasan pada pasien dengan berat badan <50 kg: dosis 1,5 g diberikan setiap hari, pasien dengan berat badan 50 kg: doss 2 g setiap hari.
    • Pengobatan 2 bulan dengan pengawasan intermiten: pasien dengan berat badan <50 kg: 2 g diminum 3 kali seminggu; pasien dengan berat badan 50 kg: 2,5 g diminum 3 kali seminggu.
  2. Anak
    • Pengobatan standar 2 bulan tanpa pengawasan: 35 mg/kg berat badan setiap hari.
    • Pengobatan 2 bulan dengan pengawasan intermiten: 50 mg/kg berat badan diminum 3 kali seminggu.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Siramid, antara lain:

  • Hiperurisemia (kadar asam urat dalam darah meningkat)
  • Menyebabkan asam urat akut
  • Gangguan makan
  • Mual, muntah
  • Perburukan tukak lambung
  • Nyeri sendi
  • Demam
  • Sulit berkemih

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi:

  • Penderita kerusakan hati yang parah atau penyakit hati akut
  • Peningkatan kadar asam urat dalam darah tanpa artritis gout
  • Porfiria akut
  • Pasien yang hipersensitif terhadap kandungan obat

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Pyrazinamide:

  • Agen urikosurik (misalnya probenesid, sulfinpirazon)
  • Kontrasepsi estrogen
  • Vaksin tifoid oral
  • Siklosporin
  • Dapat meningkatkan efek hepatotoksik rifampisin

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Siramid ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Pyrazinamide terserap kedalam ASI. Konsultasikan pada dokter sebelum mengkonsumsi obat ini.