Obat Antinyeri

Salfenal

Klikdokter, 03 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Salfenal digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan rasa nyeri pada anak.

Pengertian

Salfenal adalah obat dengan kandungan zat aktif Ibuprofen yang digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan rasa nyeri pada anak. Salfenal bekerja dengan cara menghalangi produksi prostaglandin di dalam tubuh. Prostaglandin adalah senyawa yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit. Salfenal tersedia dalam bentuk sediaan kaplet dan suspensi, obat ini diproduksi oleh Intrasal.

Keterangan

  1. Salfenal Suspensi
    • Golongan: Obat Bebas Terbatas.
    • Kelas Terapi: Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID).
    • Kandungan: Ibuprofen 100 mg.
    • Bentuk: Suspensi.
    • Satuan Penjualan: Botol.
    • Kemasan: Box, 1 Botol @ 60 ml.
    • Farmasi: Itrasal.
  2. Salfenal Kaplet
    • Golongan: Obat Bebas Terbatas.
    • Kelas Terapi: Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID).
    • Kandungan: Ibuprofen 200 mg.
    • Bentuk: Kaplet.
    • Satuan Penjualan: Strip.
    • Kemasan: Box, 10 Strip @10 Kaplet.
    • Farmasi: Itrasal.
  3. Salfenal Forte
    • Golongan: Obat Bebas Terbatas.
    • Kelas Terapi: Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID).
    • Kandungan: Ibuprofen 400 mg.
    • Bentuk: Kaplet.
    • Satuan Penjualan: Strip.
    • Kemasan: Box, 10 Strip @10 Kaplet.
    • Farmasi: Itrasal.
  4. Salfenal Suspensi Forte
    • Golongan: Obat Bebas Terbatas.
    • Kelas Terapi: Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID).
    • Kandungan: Ibuprofen 200 mg/ 5 mL.
    • Bentuk: Suspensi.
    • Satuan Penjualan: Botol.
    • Kemasan: Box, 1 Botol @ 60 ml.
    • Farmasi: Itrasal.

Kegunaan

Salfenal digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan rasa nyeri pada anak.

Dosis & Cara Penggunaan

Salfenal termasuk dalam golongan obat bebas terbatas, sehingga pembelian dalam jumlah tertentu dapat diperoleh di apotek tanpa menggunakan resep dokter.

  1. Salfenal Kaplet
    • Dewasa: 200 mg-400 mg, diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 8-12 tahun: 200 mg, diminum 3-4 kali sehari.
  2. Salfenal Suspensi 100 mg/5 ml
    • Dewasa: 2 sendok takar (10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 8-12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 3-7 tahun: 1 sendok takar (5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 1-2 tahun: 1/2 sendok takar, diminum 3-4 kali sehari.
  3. Salfenal Suspensi 200 mg/5 ml
    • Dewasa: 1 sendok takar (5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 8-12 tahun: 1 sendok takar (5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 3-7 tahun: 1/2 sendok takar (2.5 ml), diminum 3-4 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25˚C, hindari dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Salfenal, antara lain:

  • Muntah
  • Tinnitus (telinga berbunyi denging)
  • Mual
  • Diare, perut kembung, sembelit
  • Sakit kepala, pusing

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Salfenal pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Ulserasi gastrointestinal, perforasi, atau perdarahan.
  • Gagal jantung parah atau pasien yang menjalani operasi cangkok bypass arteri koroner.
  • Gangguan ginjal atau hati berat.
  • Hipersensitivitas (termasuk asma) terhadap ibuprofen atau NSAID lainnya.
  • Riwayat perdarahan gastrointestinal, perforasi, atau ulserasi terkait terapi NSAID.
  • Kehamilan (trimester ketiga).

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Salfenal:

  • Peningkatan risiko ulserasi gastrointestinal, perforasi atau perdarahan dengan NSAID lain (misalnya: Aspirin), antiplatelet, antikoagulan (misalnya: Warfarin), kortikosteroid, SSRI.
  • Peningkatan risiko hiperkalemia dan toksisitas ginjal dengan siklosporin, tacrolimus.
  • Peningkatan kadar dan risiko toksisitas dengan litium, metotreksat.
  • Dapat mengurangi efek antihipertensi dari inhibitor ACE, antagonis reseptor angiotensin II; efek natriuretik diuretik.

Overdosis

  • Gejala overdosis Ibuprofen adalah sakit kepala, kantuk, depresi susunan saraf pusat, kejang, tinitus, mual, muntah, sakit perut, hipotensi, bradikardia, takikardia, fibrilasi atrium, apnea, gagal pernapasan, hiperkalemia, gagal ginjal akut, letargi, asidosis metabolik, koma.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan suportif dan simtomatik (oleh tenaga medis). Induksi emesis dengan sirup ipecac atau lakukan bilas lambung. Berikan arang aktif untuk mengurangi penyerapan dan reabsorpsi.