Obat Hipertensi

Ravask

Klikdokter, 02 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ravask digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi angina stabil kronis (nyeri dada), dan angina Prinzmetal.

Pengertian

Ravask adalah obat yang mengandung zat aktif Amlodipin besilate, diproduksi oleh Rama Emerald Multi Sukses. Ravask digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi angina stabil kronis (nyeri dada), dan angina Prinzmetal. Ravask bekerja dengan cara merelaksasi pembuluh darah, sehingga tidak memperberat jantung untuk memompa darah.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antagonis Kalsium
  • Kandungan: Amlodipin besilate 5 mg; Amlodipin besilate 10 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Rama Emerald Multi Sukses.

Kegunaan

Ravask digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi angina stabil kronis (nyeri dada), dan angina Prinzmetal.

Dosis & Cara Penggunaan

Ravask termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus sesuai anjuran resep dokter:

  • Dewasa: dosis awalnya diberikan dosis 5 mg sehari sekali. Dosis bersifat individual dan dapat ditingkatkan setelah setidaknya 1-2 minggu. Maksimal: 10 mg sekali sehari.
  • Anak usia 6-17 tahun: dosis awalnya: diberikan dosis 2.5 mg diminum sekali sehari, dosis dapat ditingkatkan menjadi 5 mg sekali sehari setelah pemberian selama 4 minggu menurut respons klinis.
  • Lansia: dosis awalnya, diberikan dosis 2.5 mg diminum sekali sehari.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu antara 15-30°C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Tinnitus (bunyi berdenging pada telinga).
  • Gangguan visual
  • Mual, pencernaan yang terganggu, diare, sembelit, sakit perut
  • Keletihan
  • Penambahan berat badan, peningkatan enzim hati
  • Kram otot, artralgia, nyeri punggung
  • Sakit kepala, mengantuk, pusing, gejala ekstrapiramidal
  • Insomnia, kecemasan, depresi.

Kontraindikasi:
Hipotensi berat, syok kardiogenik, obstruksi saluran keluar ventrikel kiri (misalnya stenosis aorta derajat tinggi), gagal jantung setelah serangan jantung akut.

Interaksi obat:

  • Peningkatan konsentrasi plasma sistemik dengan imunosupresan (misalnya Ciclosporin, tacrolimus).
  • Peningkatan konsentrasi serum simvastatin.
  • Peningkatan paparan dengan inhibitor enzim CYP3A4 (misalnya protease inhibitor, antijamur azole, erythromycin, diltiazem).
  • Konsentrasi plasma menurun dengan induser CYP3A4 (misalnya rifampisin).

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Ravask ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis:

  • Pemberian Ravask yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti denyut jantung lambat, gangguan irama jantung, tekanan darah tinggi, vasodilatasi perifer berlebihan, detak jantung cepat, refleks, syok.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan bilas lambung dan pemberian arang hingga 2 jam setelah konsumsi. Segera dilakukan terapi pendukung kardiovaskular aktif, memantau fungsi jantung dan pernapasan, peningkatan ekstremitas dan perhatian volume cairan sirkulasi dan keluaran urin. Untuk mengembalikan tonus pembuluh darah dan tekanan darah, dapat diberikan vasokonstriktor dan IV Ca glukonat untuk mengembalikan efek blocker saluran Ca. Penanganan pasien overdosis harus dibantu oleh tenaga medis profesional.