Obat Jantung

Phinev

Klikdokter, 30 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Phinev digunakan untuk mengobati asma akut, mengatasi syok anafilaktik, dan terapi penunjang untuk penyakit jantung.

Pengertian

Phinev adalah obat yang mengandung zat aktif Epinephrine, diproduksi oleh Phapros dalam bentuk sediaan cairan injeksi. Phinev digunakan untuk mengobati asma akut, mengatasi syok anafilaktik (reaksi alergi yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau bahkan kematian), dan terapi penunjang untuk penyakit jantung. Phinev bekerja dengan cara melemaskan otot-otot saluran pernapasan dan mempersempit pembuluh darah, sehingga napas menjadi lega dan aliran darah ke sel tetap terjaga.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Vasokonstriktor
  • Kandungan: Epinephrine 1 mg/ ml
  • Bentuk: Cairan Injeksi
  • Satuan Penjualan: Ampul
  • Kemasan: Box, 10 Ampul @ 1 ml
  • Farmasi: Phapros.

Kegunaan

Phinev digunakan untuk mengobati asma akut, mengatasi syok anafilaktik, dan terapi penunjang untuk penyakit jantung.

Dosis & Cara Penggunaan

Phinev termasuk dalam golongan obat keras, sebaiknya penggunaan obat ini sesuai dengan anjuran resep dokter.

  • Syok anafilaksis, disuntikkan melalui otot
    Dewasa: diberikan dosis 0,5 ml, ulangi setiap 5 menit sesuai kebutuhan sampai terjadi perbaikan. Untuk pemberian darurat sendiri (misalnya: melalui autoinjector): Dosis 300 mcg (0,3 ml) dapat digunakan.
    Anak: Dosis tergantung pada usia dan berat badan. Dosis biasa: 10 mcg / kg berat badan.
  • Terapi penunjang untuk penyakit jantung, disuntikkan melalui pembuluh darah
    Dewasa: Awalnya: diberikan dosis 1 mg (10 mL larutan 1: 10.000), dapat diulang setiap 3-5 menit selama proses resusitasi.
    Anak: Awalnya, diberikan dosis 10 mcg / kg berat badan, maksimal dosis tunggal 1 mg, dapat diulang sesering setiap 3-5 menit selama proses resusitasi melalui pembuluh darah atau Intraosseous.
  • Syok anafilaksis,  disuntikkan melalui pembuluh darah
    Dewasa: diberikan dosis 0,5 mg (5 mL larutan 1: 10.000) diberikan dengan kecepatan lambat 100 mcg / menit, hentikan pemberian ketika respons tercapai.
    Anak: 10 mcg / kg berat badan. Jika autoinjektor digunakan, dosis didasarkan pada tubuh dengan berat: 15-30 kg: 150 mcg dan anak dengan berat badab > 30 kg: 300 mcg.
  • Asma akut, disuntikkan melalui otot atau pembuluh darah atau melalui bawah kulit
    Dewasa: diberikan dosis 0,3-0,5 ml (300-500 mcg). Dosis dapat disuntikkan melalui otot atau pembuluh darah.
    Anak: diberikan dosis 0,01 ml / kg berat badan (10 mcg / kg berat badan). Maksimal: 0,5 ml (500 mcg). Dosis dapat di suntikkan melalui otot melalui bawah kulit.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 25°C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Gangguan saluran pencernaan
  • Nyeri ulu hati
  • Gangguan jantung
  • Hiperglikemia (kadar gula darah lebih tinggi dari normal)
  • Berkeringat.

Kontraindikasi:

  • Hipertensi yang sudah ada sebelumnya
  • Penyakit pembuluh darah oklusif
  • Hipersensitivitas
  • Aritmia jantung atau takikardia.
  • Ketika digunakan sebagai tambahan untuk anestesi lokal: Prosedur yang melibatkan telinga, hidung, penis atau skrotum.

Interaksi obat:

  • Anestesi inhalasi terhalogenasi; agen penghambat β- atau α; methyldopa, guanethidine; obat-obatan dengan vasokonstriktor dan efek pressor; antihipertensi; penghambat neuron adrenergik; obat penipis potasium; glikosida jantung; ephedra, yohimbe.
  • TCA dapat menyebabkan hipertensi dan aritmia.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Phinev ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis:
Pemberian Phinev yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti pendarahan otak karena kenaikan tekanan darah. Kematian juga dapat terjadi akibat edema paru karena penyempitan pembuluh darah perifer bersamaan dengan stimulasi jantung. Penanganan pasien overdosis harus dibantu oleh tenaga medis profesional.