Obat Kemoterapi

Tamoxifen

apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm, 22 Feb 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Tamoxifen adalah obat yang sering digunakan pada pasien kanker payudara. Bagaimana aturan pakai obat Tamoxifen? Ini penjelasannya.

Tamoxifen

Tamoxifen 

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Obat kemoterapi

Dikonsumsi oleh

Dewasa  

Bentuk obat

Tablet

Tamoxifen untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori D: Obat terbukti berisiko bagi janin. Obat ini hanya digunakan pada kondisi darurat ketika tidak ada persediaan obat lain yang lebih aman.

Peringatan Menyusui: Tamoxifen belum diketahui dapat terserap ke ASI atau tidak. Jangan menggunakannya sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Merek Dagang 

  • Tamofen

Pengertian 

Tamoxifen adalah obat yang sering digunakan pada pasien kanker payudara

Obat ini bekerja dengan memblokir hormon estrogen. Pada kanker payudara, hormon estrogen diketahui berpengaruh terhadap pertumbuhan kanker.

Tamoxifen juga digunakan untuk menurunkan kemungkinan wanita terkena kanker payudara jika dia memiliki risiko tinggi (seperti riwayat keluarga kanker payudara). 

Tamoxifen tablet termasuk dalam obat keras yang hanya diperoleh dengan resep dokter.

Kamu ingin tahu penjelasan obat ini lebih lanjut? Yuk, cek di sini.

Keterangan 

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Obat kemoterapi
  • Kandungan: Tamoxifen 10 mg
  • Kemasan: Dus, 3 strip @10 tablet
  • Produksi: Kalbe Farma 
  • Harga Tamoxifen: Rp85.660/strip (Tamofen)

Kegunaan 

Tamoxifen digunakan dalam pengobatan kanker payudara, mengurangi insidensi kanker payudara pada wanita dengan risiko tinggi, dan infertilitas.

Artikel lainnya: Manfaat Tamoxifen untuk Kesuburan Penderita Kanker Payudara 

Dosis dan Aturan Pakai 

Tamoxifen merupakan golongan obat keras yang harus diperoleh dengan resep dokter. Berikut adalah anjuran penggunaannya secara umum.

Tujuan: Mengobati kanker payudara

Bentuk: Tablet

  • Dewasa: 20 mg per hari, diberikan secara tunggal atau dalam 2 dosis terbagi. Dosis hingga 40 mg per hari dapat diberikan sesuai kondisi pasien.

Tujuan: Mengurangi insiden kanker payudara pada wanita dengan risiko tinggi

Bentuk: Tablet

  • Dewasa: 20 mg per hari selama 5 tahun.

Tujuan: Infertilitas akibat kegagalan ovulasi pada wanita dengan siklus menstruasi teratur

Bentuk: Tablet

  • Dewasa: Dosis awal 20 mg setiap hari diberikan pada hari ke 2-5 siklus menstruasi. Jika dosis tidak berhasil dapat ditingkatkan menjadi 40mg-80mg per hari.

Tujuan: Infertilitas akibat kegagalan ovulasi pada wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur

Bentuk: Tablet

  • Pengobatan dapat dilakukan kapan saja. Jika tidak ada respons, pengobatan selanjutnya dapat dilakukan 45 hari dengan dosis 40mg-80mg. Jika pasien menstruasi, pengobatan selanjutnya dilakukan pada hari ke-2 siklus.

Cara Menggunakan 

  • Ikuti anjuran dokter kamu dan sebelum menggunakan obat Tamoxifen. Baca juga instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan
  • Tamoxifen tablet dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Telan obat secara utuh, jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan. Telan dengan meminum segelas air putih
  • Dianjurkan minum Tamoxifen secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan saja. Jangan menggandakan dosis

Artikel lainnya: Benarkah Obat Diabetes Bisa Bantu Obati Kanker Payudara? 

Cara Penyimpanan

Simpan Tamoxifen pada suhu ruang, di tempat kering, tertutup rapat, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping 

Efek samping Tamoxifen yang mungkin terjadi antara lain:

  • Hot flash (merasa hangat secara tiba-tiba di wajah, leher, dan dada)
  • Keputihan
  • Amenorea 
  • Perubahan siklus menstruasi
  • Katarak
  • Oligomenore (siklus menstruasi lebih lambat)
  • Nyeri tulang
  • Mual
  • Batuk
  • Edema
  • Kelelahan
  • Nyeri kepala
  • Gangguan penglihatan
  • Nyeri muskuloskeletal
  • Kram perut
  • Anoreksia
  • Depresi

Overdosis

Overdosis Tamoxifen bisa memicu gejala overdosis, seperti neurotoksisitas akut (seperti pusing, tremor, hiperreflexia, gaya berjalan goyah) dan pemanjangan interval QT.

Jika kamu mengalami gejala overdosis tersebut, segera minta bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119. Atau, lekas kunjungi instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Kontraindikasi

Obat Tamoxifen sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif terhadap Tamoxifen dan komponen obat di dalamnya
  • Kehamilan
  • Pendarahan vagina yang tidak terdiagnosis
  • Pasien yang mendapatkan terapi warfarin atau memiliki riwayat deep vein thrombosis

Interaksi Obat 

Penggunaan Tamoxifen dengan obat-obat berikut secara bersamaan dapat memicu interaksi:

  • Peningkatan risiko kejadian tromboemboli dengan agen sitotoksik
  • Dapat menurunkan kadar tamoxifen dalam darah dengan penginduksi CYP3A4, seperti rifampisin, aminoglutethimide
  • Efek terapeutik berkurang dengan inhibitor CYP2D6 seperti paroxetine, fluoxetine, cinacalcet, bupropion, quinidine
  • Meningkatkan konsentrasi tamoxifen dalam darah dengan bromokriptin
  • Efektivitas Tamoxifen dapat dikurangi dengan terapi penggantian hormon atau kontrasepsi hormonal oral
  • Mengurangi kadar plasma letrozole
  • Berpotensi fatal: meningkatkan efek antikoagulan kumarin seperti warfarin secara signifikan

List di atas mungkin ini tidak mencakup semua obat yang berinteraksi dengan Tamoxifen. 

Itu sebabnya, beritahu dokter jika kamu sedang mengonsumsi suplemen, obat kimia, atau herbal lainnya.

Artikel lainnya: Ciri-ciri Kanker Payudara Sesuai Stadium 

Peringatan dan Perhatian 

  • Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap kandungan Tamoxifen
  • Beritahu dokter jika kamu sedang hamil, sedang menjalani program kehamilan, atau menyusui
  • Beritahu dokter jika kamu memiliki riwayat gangguan hati, trigliserid tinggi, katarak, stroke, pembekuan darah, pendarahan abnormal berupa haid tak beraturan, kemoterapi, dan gejala semacam nyeri atau rasa tertekan rasa panggul
  • Konsultasikan pada dokter kamu mengenai alat kontrasepsi yang tepat untuk mencegah kehamilan
  • Jangan gunakan tamoxifen jika kamu menggunakan obat pengencer darah seperti warfarin
  • Beritahu dokter jika kamu menggunakan anastrozole dan letrozole
  • Jangan gunakan obat ini pada usia dibawah 18 tahun
  • Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah menggunakan Tamoxifen

Kategori Kehamilan

Tamoxifen masuk dalam kategori D untuk keamanan ibu hamil.

Obat terbukti dapat menimbulkan risiko pada janin. Tamoxifen hanya digunakan pada kondisi darurat ketika tidak ada persediaan obat lain yang lebih aman untuk ibu hamil.

Peringatan Kehamilan

Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan Tamoxifen saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan.

Peringatan Menyusui

Tamoxifen belum diketahui dapat terserap ke ASI atau tidak. Jangan gunakan Tamoxifen sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Penyakit Terkait 

  • Kanker payudara
  • Infertilitas

Rekomendasi Obat Sejenis 

Jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di fitur Tanya Dokter online. Yuk, sama-sama #JagaSehatmu.

[HNS]