Obat Gangguan Pencernaan

Zeprazol

Klikdokter, 09 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Zeprazol digunakan untuk mengobati tukak yang disebabkan oleh obat anti inflamasi non steroid, penyakit refluks gastro-esofagus.

Pengertian

Zeprazol adalah obat yang diproduksi oleh Pabrik Pharmasi Zenith. Zeprazol mengandung zat aktif Omeprazole yang digunakan untuk mengobati tukak (luka) lambung akibat obat anti inflamasi non steroid, mengatasi bakteri H. pylori terkait dengan penyakit tukak lambung, penyakit refluks gastro-esofagus (asam dari perut mengalir kembali ke esofagus), sindrom Zollinger-Ellison. Zeprazol bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antasida, Agen Antireflux dan Antiulceran
  • Kandungan: Omeprazole 20 mg
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 2 Strip @ 10 Kapsul
  • Farmasi: Pabrik Pharmasi Zenith

Kegunaan

Zeprazol digunakan untuk mengobati tukak yang disebabkan oleh obat anti inflamasi non steroid, mengatasi bakteri H. pylori terkait dengan penyakit tukak lambung, penyakit refluks gastro-esofagus, sindrom Zollinger-Ellison.

Dosis & Cara Penggunaan

Zeprazol termasuk dalam golongan Obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dan resep dokter:

  1. Tukak Lambung
    • Diberikan dosis 1-2 kapsul sekali sehari. Durasi pengobatan: 4 minggu (tukak duodenum); 8 minggu (tukak lambung).
    • Dosis pemeliharaan: 1/2 -1 kapsul diminum sekali sehari, dosis dapat di tingkatkan hingga 2 kapsul sesuai dengan respons.
  2. Pemberantasan H. pylori terkait dengan penyakit ulkus peptikum
    • Diberikan 1 kapsul diminum 2 kali sehari selama 1 minggu dan di kombinasikan dengan klaritromisin dan dengan baik amoksisilin atau metronidazol. Atau, diberikan dosis 2 kapsul diminum sekali sehari selama 1 minggu dalam kombinasi dengan amoksisilin dan metronidazol.
  3. Tukak yang disebabkan obat anti inflamasi non steroid
    • Diberikan 1 kapsul diminum sekali sehari setiap hari hingga 8 minggu.
    • Dosis pemeliharaan: 1 kapsul diminum sekali sehari.
  4. Penyakit refluks gastroesofagus
    • Diberikan 1 kapsul diminum sehari sekali selama 4-8 minggu.
    • Untuk kasus parah: 2 kapsul diminum sekali sehari selama 8 minggu.
    • Dosis pemeliharaan: 1/2 kapsul diminum sekali sehari, dosis dapat di tingkatkan menjadi 1-2 kapsul diminum sekali sehari jika perlu.
  5. Sindrom Zollinger-Ellison
    • Dosis awal: 3 kapsul per hari, sesuaikan sesuai kebutuhan.
    • Dosis umum: 1-6 kapsul per hari.
    • Dosis > 4 kapsul harus diberikan dalam 2 dosis terbagi.

Cara Penyimpanan
Simpan ditempat yang kering dengan suhu di bawah 25 derajat Celcius. Lindungi dari cahaya matahari langsung.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Zeprazol yang mungkin terjadi adalah:

  • Pertumbuhan berlebih bakteri dalam saluran pencernaan (penggunaan jangka panjang).
  • Dapat merangsang pertumbuhan sel seperti enterochromaffin (ECL).
  • Mual, muntah
  • Sembelit, diare
  • Pusing
  • Kulit kemerahan

Kontraindikasi
Hindari penggunaan bersamaan dengan nelfinavir.

Interaksi Obat

  • Dapat menurunkan konsentrasi nelfinavir dan atazanavir dalam plasma.
  • Peningkatan risiko hipomagnesemia dengan diuretik.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi plasma tacrolimus, methotrexate. Dapat menurunkan penyerapan -itraconazole, ketoconazole, posaconazole, erlotinib.
  • Dapat menurunkan metabolisme diazepam, fenitoin, cilostazol.
  • Dapat mengurangi aktivitas antiplatelet clopidogrel.
  • Dapat meningkatkan bioavailabilitas digoxin.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Zeprazol ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala overdosis Omeprazole antara lain mual, muntah, pusing, sakit perut, diare, sakit kepala, depresi dan kebingungan.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan terapi simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis).