Pengertian
Efomet adalah golongan obat keras yang mengandung metformin HCI. Efomet digunakan untuk membantu mengontrol kadar gula darah pada diabetes melitus tipe 2. Selain itu, obat ini dapat dikombinasikan dengan obat diabetes lainnya.
Penggunaan obat ini membantu mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Misalnya, gangguan pada ginjal, kebutaan, kerusakan saraf, dan disfungsi ereksi.
Artikel Lainnya: Anak Sering Haus, Gejala Diabetes?
Keterangan
Berikut adalah keterangan obat Efomet yang perlu diketahui:
-
Efomet
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antidiabetik.
- Kandungan: Metformin HCI 500 mg.
- Bentuk: Tablet Salut Selaput.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet.
- Farmasi: PT Promedrahardjo Farmasi Industri.
- Harga: Rp. 8.000 – Rp. 22.000/ Strip.
-
Efomet XR
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antidiabetik.
- Kandungan: Metformin HCI 500 mg; Metformin HCI 750 mg.
- Bentuk: Kaplet Lepas Lambat.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Box, 10 Strip @ 6 Kaplet.
- Farmasi: PT Promedrahardjo Farmasi Industri.
- Harga: -
Kegunaan
Efomet digunakan sebagai terapi untuk pasien diabetes melitus tipe 2.
Artikel Lainnya: Terlalu Banyak Makan Buah Picu Diabetes Tipe 2?
Dosis & Cara Penggunaan
Obat Efomet merupakan obat keras yang harus melalui anjuran dan resep dokter.
Secara umum, gunakan obat dengan aturan sebagai berikut:
- Dewasa: dosis awal 500 mg atau 750 mg, diminum 2-3 kali sehari.
- Jika dikombinasikan dengan obat antidiabetes lainnya, berikan dosis mula-mula 500 mg atau 850 mg dan dinaikkan perlahan sampai diperoleh kontrol optimal.
- Obat diberikan saat makan atau sesudah makan.
Cara Penyimpanan
Simpan di bawah 30 derajat Celsius, di tempat kering dan jauh dari cahaya.
Efek Samping
Terdapat sejumlah efek samping yang bisa terjadi setelah minum obat Efomet, yakni:
- Defisiensi vitamin B12.
- Rasa tidak nyaman pada dada.
- Jantung berdebar.
- Mual, muntah.
- Perut kembung.
- Diare.
- Mulas.
- Sakit perut.
- Sakit kepala.
- Mengantuk.
- Infeksi saluran pernapasan atas.
- Berpotensi fatal: Asidosis laktat.
Artikel Lainnya: Melewatkan Sarapan Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Overdosis
Konsumsi Efomet yang melebihi dosis anjuran dapat menimbulkan berbagai gejala di bawah ini:
- Hipoglikemia (kadar gula darah lebih rendah dari nilai normal).
- Asidosis laktat yang bermanifestasi sebagai dispnea asidosis.
- Kram otot.
- Nyeri perut.
- Hipotermia diikuti koma.
Apabila pasien mengalami overdosis, lakukan hemodialisis untuk menghilangkan laktat dan metformin dalam darah. Penanganan overdosis hanya dapat dilakukan oleh dokter.
Kontraindikasi
Penggunaan Efomet tidak direkomendasikan pada pasien yang memiliki kondisi berikut:
- Asidosis metabolik akut atau kronis.
- Gangguan ginjal.
Interaksi Obat
Efomet sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan berikut ini:
- Insulin dan insulin secretagogues (sulfonylurea), dapat meningkatkan risiko hipoglikemia.
- Inhibitor karbonat anhidrase (acetazolamide, dichlorphenamide), NSAID, dan agen antihipertensi (ACE inhibitor), dapat meningkatkan risiko asidosis laktat.
- Inhibitor OCT2 (simetidin, dolutegravir, ranolazine, trimethoprim, vandetanib, isavuconazole), dapat meningkatkan konsentrasi plasma.
Kategori Kehamilan
Kategori B: Studi pada binatang tidak memperlihatkan bahwa obat berisiko pada janin. Namun, penelitian pada wanita hamil masih sangat terbatas.
Peringatan Menyusui
Penelitian terbatas yang diterbitkan melaporkan bahwa Efomet terserap ke dalam ASI. Konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat ini dan gunakan dengan hati-hati.