Obat Antinyeri

Trapasin

Klikdokter, 10 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Trapasin merupakan tablet pereda nyeri berbentuk tablet salut selaput yang di produksi oleh Combiphar.

Pengertian

Trapasin adalah tablet pereda nyeri berbentuk tablet salut selaput yang diproduksi oleh Combiphar. Obat ini mengandung Paracetamol, dan Tramadol HCl yang diindikasikan untuk meredakan nyeri. Paracetamol merupakan obat bebas yang digunakan untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam. Tramadol HCl digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Analgetik
  • Kandungan: Paracetamol 325 mg, dan Tramadol HCl 37.5 mg
  • Bentuk: Tablet Salut Selaput
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 1 Strip @ 10 Tablet Salut Selaput
  • Farmasi: Combiphar

Kegunaan

Trapasin digunakan untuk pengobatan jangka pendek untuk meredakan nyeri sedang hingga berat.

Dosis & Cara Penggunaan

Trapasin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, pembelian dan penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Aturan penggunaannya secara umum adalah:

  • Dosis: 2 tablet 4 x sehari. Maksimal: 8 tablet / hari. Durasi maksimum: 5 hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah hipotensi postural, depresi pernapasan, hepatotoksisitas, sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, denyut jantung yang lambat, reaksi alergi dengan gejala gangguan pernapasan (misalnya dispnea, bronkospasme, mengi, edema angioneurotik), perubahan nafsu makan, kelemahan motorik, perubahan suasana hati, kapasitas kognitif dan sensorik; eksaserbasi asma, gelisah, kecemasan, ruam kulit, hipoprothrombinemia (kekurangan protrombin).

Overdosis
Penggunaan Tramadol+Paracetamol yang berlebihan dapat menimbulkan gejala miosis, muntah, kolaps kardiovaskular, gangguan kesadaran hingga koma, kejang, depresi pernapasan yang menyebabkan henti napas, pucat, mual, muntah, anoreksia, sakit perut, kerusakan hati, kelainan metabolisme glukosa, asidosis metabolik; gagal hati, gagal ginjal akut dengan nekrosis tubular akut, aritmia jantung, pankreatitis

Kontraindikasi
Intoksikasi akut jika diberikan bersamaan dengan alkohol, hipnotik, analgesik aksi sentral, opioid, atau obat psikotropika; epilepsi yang tidak terkontrol, tidak boleh di berikan pada penderita gangguan hati berat, tidak boleh di gunakan bersamaan atau dalam 2 minggu penghentian dari MAOI.

Interaksi Obat

  • Meningkatkan risiko kejang dan sindrom serotonin jika di berikan bersamaan dengan SSRI, SNRI, TCA, dan agonis 5-HT (misalnya: Sumatriptan).
  • Meningkatkan depresi sistem saraf pusat jika di gunakan bersama dengan barbiturat, benzodiazepin, ansiolitik lain, hipnotik, antidepresan sedatif, antihistamin sedatif, neuroleptik, obat antihipertensi yang bekerja sentral, thalidomide, dan baclofen.
  • Menurunkan kemanjuran analgesik jika di gunakan bersama dengan ondansetron. Meningkatkan INR jika di gunakan bersama dengan warfarin.
  • Berpotensi Fatal: Dapat meningkatkan efek potensialasi serotonergik, neuroeksitasi dan / atau kejang dari MAOI.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Trapasin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Obat ini dapat masuk ke dalam ASI. Sebelum menggunakan obat ini, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.