Obat Antinyeri

Tordex

Klikdokter, 06 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tordex digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang.

Pengertian

Tordex adalah obat yang mengandung zat aktif Dexketoprofen, diproduksi oleh Interbat. Tordex digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang misalnya gangguan muskuloskeletal (gangguan fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang), nyeri pasca operasi; dismenore (nyeri perut saat haid); sakit gigi. Tordex bekerja dengan menghambat kerja enzim yang memproduksi prostaglandin, yaitu senyawa penyebab rasa sakit dan peradangan, yang dilepas oleh tubuh.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid
  • Kandungan: Dexketoprofen 25 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 5 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Interbat.

Kegunaan

Tordex digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang misalnya gangguan muskuloskeletal, nyeri pasca operasi; dismenore; sakit gigi.

Dosis & Cara Penggunaan

Tordex termasuk dalam golongan obat keras, sebaiknya penggunaan obat ini sesuai dengan anjuran resep dokter.

  • Dewasa
    Dosis yang dianjurkan: diberikan dosis 12,5 mg setiap 4-6 jam atau dosis 25 mg diminum setiap 8 jam.
  • Nyeri pasca operasi
    Diberikan dosis 25 mg setiap 8 jam. Dosis maksimal: <75 mg setiap hari.
    Pasien dengan gangguan hati ringan sampai sedang, gangguan ginjal ringan (CrCl 50-80 mL / menit): diberikan dosis 50 mg total dosis harian.
    Lansia total dosis harian 50 mg.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 30°C, lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Tordex antara lain:

  • Jantung berdebar
  • Takikardia (detak jantung melebihi 100 kali per menit)
  • Hipertensi, hipotensi
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Sakit kepala, insomnia
  • Vertigo, kesemutan
  • Gangguan hati.

Kontraindikasi:

  • Hipersensitif terhadap obat anti inflamasi non steroid.
  • Riwayat serangan asma, asma bronkial, bronkospasme, rinitis akut, polip hidung, urtikaria atau edema angioneurotik yang dipicu oleh aspirin atau obat anti inflamasi non steroid lainnya.
  • Riwayat atau ulkus lambung yang ada (akut atau dicurigai) atau dispepsia kronis, perdarahan lambung atau perdarahan aktif lainnya, gagal jantung berat, disfungsi ginjal sedang sampai berat, fungsi hati terganggu berat.
  • Perawatan nyeri periop dalam operasi bypass koroner.
  • Kehamilan dan menyusui.

Interaksi obat:
Obat anti inflamasi non steroid lain, antikoagulan, heparin, tiklopidin, litium, metotreksat, glikosida jantung, sulfonamid, diuretik, β-blocker, mifepristone, agen trombolitik, zidovudine, sulfonilurea, siklporporin, tacrolimin, probidol, kardiakidimin.

Overdosis:
Jika terjadi overdosis, berikan arang aktif jika lebih dari 5 mg/kg telah dicerna oleh orang dewasa atau anak dalam satu jam. Berikan terapi simtomatik.