Pengertian
Kadiflam adalah obat yang mengandung kalium diklofenak. Obat ini merupakan golongan obat antiinflamasi nonsteroid atau OAINS.
Obat Kadiflam bermanfaat untuk mengatasi inflamasi (peradangan) yang disertai rasa sakit, sebagai terapi tambahan untuk infeksi THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) yang meradang dan berat, serta rematik.
Kadiflam bekerja dengan cara memblokir sintesis prostaglandin sehingga tidak terbentuk peradangan.
Keterangan
Berikut adalah keterangan Kadiflam, mulai dari golongan obat hingga harga:
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Analgetik dan Antiinflamasi.
- Kandungan: Kalium diklofenak 50 mg.
- Bentuk: Tablet Salut Selaput.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Box, 5 Strip @ 10 Tablet.
- Farmasi: Metiska Farma.
- Harga: Rp27.000 - Rp60.000/ Strip.
Artikel Lainnya: Tips Pemulihan Setelah Operasi Gigi Bungsu
Kegunaan
Kadiflam digunakan untuk mengurangi rasa nyeri yang disertai dengan inflamasi.
Dosis dan Cara Penggunaan
Kadiflam merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
Dosis umum: 1 tablet (50 mg), 3x sehari.
Cara Penyimpanan
Simpan di bawah 30 derajat Celsius.
Efek Samping
Efek samping yang bisa timbul selama penggunaan Kadiflam, yaitu:
- Sakit kepala.
- Gangguan pencernaan.
- Gatal.
- Ruam kulit.
- Sulit bernapas.
Artikel Lainnya: Sama-sama Bikin Nyeri Sendi, Ini Beda Asam Urat dan Rematik
Overdosis
Penggunaan diklofenak yang melebihi dosis dapat menimbulkan gejala-gejala berikut:
- Lesu.
- Tinnitus.
- Mual.
- Muntah.
- Sakit kepala.
- Mengantuk.
- Nyeri ulu hati.
- Diare.
- Pusing.
- Perdarahan saluran cerna.
- Kejang.
- Jarang terjadi: reaksi anafilaktoid, gagal ginjal akut, hipertensi, koma.
Kontraindikasi
Kadiflam sebaiknya tidak digunakan pada orang dengan kondisi sebagai berikut:
- Riwayat hipersensitif terhadap kalium diklofenak.
- Riwayat urtikaria.
- Riwayat asma.
- Riwayat tukak lambung/maag.
Interaksi Obat
Hindari penggunaan Kadiflam bersamaan dengan obat-obat berikut:
- Kortikosteroid lain.
- Obat antidepresan SSRI.
- Glikosida jantung.
- ACE inhibitor.
- Diuretik.
- Siklosporin.
- Takrolimus.
- Digoksin.
- Fenitoin.
- Kolestipol.
- Kolestiramin.
- Berpotensi fatal: obat OAINS lainnya (misal aspirin), antiplatelet, antikoagulan (seperti warfarin).
Artikel Lainnya: Obat Nyeri Sendi Alami yang Bisa Anda Jadikan Pilihan
Kategori Kehamilan
Kategori C: Studi pada binatang memperlihatkan adanya efek buruk pada janin. Namun, tidak ada studi yang cukup baik pada manusia. Obat hanya boleh digunakan jika manfaatnya melebihi potensi risiko pada janin.
Peringatan Menyusui
Diklofenak terserap ke dalam ASI dalam jumlah sedikit. Tidak ada data tentang efek pada bayi yang disusui, atau pada produksi ASI. Bicarakan lebih lanjut dengan dokter mengenai penggunaan obat.