Pengertian
Corsona adalah obat dengan kandungan dexametason yang termasuk ke dalam golongan obat kortikosteroid. Salah satu manfaat obat Corsona adalah untuk mengurangi gejala-gejala seperti reaksi peradangan dan alergi.
Keterangan
Corsona tersedia dalam bentuk tablet dan cairan injeksi. Adapun beberapa keterangan obat Corsona adalah sebagai berikut:
-
Corsona Tablet
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Kortikosteroid.
- Kandungan: Dexamethasone 5 mg/ml.
- Bentuk: Tablet.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
- Farmasi: PT Phapros.
- Harga: Rp. 3.000 - Rp. 15.500/ Strip.
-
Corsona Injeksi
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Kortikosteroid.
- Kandungan: Dexamethasone 0.5 mg.
- Bentuk: Cairan Injeksi.
- Satuan Penjualan: Ampul.
- Kemasan: Box, 5 Ampul @ 1 mL.
- Farmasi: PT Phapros.
- Harga: Rp. 10.000 - Rp. 30.000/ Box.
Artikel Lainnya: Obat Alergi Dingin sama dengan Obat untuk Mengatasi Alergi Lain?
Kegunaan
Corsona digunakan untuk menangani kondisi-kondisi, seperti:
- Artritis.
- Reaksi alergi.
- Gangguan hormon.
- Gangguan pada sistem imun.
- Kondisi kulit dan mata tertentu.
- Masalah pernapasan.
- Kanker tertentu.
Selain itu, manfaat obat Corsona juga dapat digunakan sebagai tes untuk gangguan kelenjar adrenal (sindrom Cushing).
Artikel Lainnya: Lakukan 4 Kebiasaan Ini agar Terbebas dari Serangan Artritis
Dosis & Cara Penggunaan
Corsona bukan obat bebas, sehingga hanya bisa diperoleh melalui resep dokter. Aturan penggunaan dan dosis Corsona adalah sebagai berikut:
-
Corsona Injeksi
Corsona injeksi digunakan sebagai antiinflamasi dan penanganan syok. Cairan injeksi ini dapat diberikan kepada dewasa dan anak-anak. Adapun dosis Corsona injeksi adalah sebagai berikut.
- Antiinflamasi (Antiperadangan)
Dewasa: dosis awal sebanyak 0,4-20 mg per hari.
Anak: dosis 167-333 mcg per kg berat badan setiap hari.
- Syok
Dewasa: dosis 1,67-5 mg per kg berat badan, dapat diulang dalam 2-6 jam hingga kondisinya stabil dan biasanya hingga 72 jam.
Anak: dosis 167-333 mcg per kg berat badan setiap hari.
-
Corsona Tablet
Corsona tablet dapat digunakan oleh dewasa dan anak-anak. Adapun dosis Corsona tablet yang dianjurkan adalah sebagai berikut.
Dewasa: dosis awal 0,5-9 mg per hari dalam dosis yang terbagi. Maksimal dosis adalah 1,5 mg setiap hari.
Anak: dosis awal 0,02-0,3 mg per kg berat badan setiap hari, berikan dalam 3-4 dosis terbagi.
Artikel Lainnya: Berhubungan Seksual Bisa Atasi Alergi, Hoax atau Fakta?
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celsius, di tempat kering dan sejuk.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Corsona yang mungkin terjadi adalah:
- Pembengkakan tungkai kaki
- Tekanan darah tinggi
- Tidak terjadinya menstruasi pada siklus bulanannya
- Pankreatitis akut
- Osteonekrosis
- Lemah otot
- Sindrom Cushing
- Peningkatan tekanan intraokular
- Gangguan penglihatan
- Atrofi lokal
- Nafsu makan meningkat
Efek samping obat Corsona yang bisa saja muncul, di antaranya:
- Tungkai kaki bengkak.
- Hipertensi.
- Gangguan pada siklus menstruasi.
- Pankreatitis akut.
- Osteonekrosis.
- Lemah otot.
- Sindrom Cushing.
- Peningkatan tekanan intraokular.
- Gangguan penglihatan.
Overdosis
Gejala overdosis bisa berupa reaksi alergi yang parah dan hipersensitivitas. Untuk kasus overdosis ini, penanganan hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Orang-orang dengan kondisi berikut sebaiknya tidak menggunakan obat Corsona:
- Infeksi jamur sistemik.
- Baru saja menerima vaksin.
Artikel Lainnya: Lumpur Hangat dan Garam Bisa Mengatasi Osteoartritis, Benarkah?
Interaksi Obat
Obat Corsona tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat tertentu, yakni:
- Barbiturat.
- Rifabutin.
- Eeritomisin.
- Salisilat.
- Kortikosteroid..
- Warfarin.
Kategori Kehamilan
Kategori C: Penelitian pada janin hewan telah menunjukkan efek buruk. Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita.
Peringatan Menyusui
Corsona dapat terserap kedalam ASI. Selain itu, obat ini juga dapat menekan pertumbuhan, mengganggu produksi kortikosteroid endogen, dan menyebabkan efek tidak diinginkan lainnya.
Oleh sebab itu, wanita menyusui dianjurkan untuk tidak menyusui selama pengobatan dan selama dua minggu setelah dosis terakhir.