Obat Gangguan Saraf Pusat

Methylphenidate

Klikdokter, 24 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Methylphenidate digunakan untuk mengatasi kondisi gangguan hiperaktif, narkolepsi.

Pengertian

Methylphenidate adalah obat generik golongan psikotropika yang diproduksi oleh Mersifarma Tirmaku Mercusana. Methylphenidate digunakan untuk mengatasi kondisi gangguan hiperaktif (sikap yang seolah tidak bisa diam dan tenang), narkolepsi (gangguan sistem saraf yang memengaruhi kendali terhadap aktivitas tidur). Methylphenidate bekerja dengan cara memengaruhi zat kimia dalam otak dan saraf. Methylphenidate merupakan golongan psikotropika, sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum digunakan, dan hanya bisa didapatkan berdasarkan resep dokter.

Keterangan

  • Golongan: Obat Psikotropika
  • Kelas Terapi: Obat CNS lainnya dan Agen untuk ADHD
  • Kandungan: Methylphenidate 10 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 tablet
  • Farmasi: Mersifarma Tirmaku Mercusana.

Merk dagang yang beredar di Indonesia:
Concerta, Prohiper, Ritalin.

Kegunaan

Methylphenidate digunakan untuk mengatasi kondisi gangguan hiperaktif, narkolepsi.

Dosis & Cara Penggunaan

Methylphenidate termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dokter.

  • Gangguan hiperaktif
    Anak usia 6-17 tahun: Dosis awal: diberikan dosis 5 mg, diminum 1-2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 5-10 mg pada interval mingguan, jika perlu. Maksimal: 60 mg setiap hari dalam dosis terbagi. Pertimbangkan dosis selanjutnya di malam hari jika efeknya berkurang. Hentikan secara berkala untuk mengevaluasi ulang atau jika tidak ada peningkatan dalam 1 bulan.
  • Narkolepsi
    Dewasa: diberikan dosis 20-30 mg setiap hari dalam dosis terbagi. Dosis efektif: 10-60 mg setiap hari.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu antara 20-25°C. Lindungi dari cahaya dan kelembaban.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Nyeri perut
  • Aritmia (gangguan irama jantung)
  • Artralgia (nyeri sendi)
  • Perubahan tekanan darah
  • Diare, pusing, mulut kering
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Gangguan penggerak
  • Kram otot.

Kontraindikasi:

  • Memiliki riwayat kecemasan, ketegangan, agitasi; glaukoma; hipertiroidisme; anoreksia; phaeochromocytoma; Tics atau riwayat keluarga atau diagnosis sindrom Tourette.
  • Gangguan jantung yang sudah ada sebelumnya (misalnya hipertensi parah, gagal jantung, angina, serangan jantung, aritmia); aneurisma; kelainan pembuluh darah.
  • Pemberian bersamaan atau dalam 14 hari penggunaan MAOI.

Interaksi obat:

  • Dapat mengurangi efek agen antihipertensi.
  • Dapat meningkatkan kadar fenitoin, TCA dalam serum.
  • Risiko peningkatan tekanan darah mendadak selama operasi dengan anestesi halogen.
  • Dapat meningkatkan efek merugikan / toksik dari clonidine.
  • Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko krisis hipertensi dengan MAOI.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Methylphenidate ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis:

  • Pemberian Methylphenidate yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti muntah, tremor, agitasi, otot berkedut, hiperpireksia, halusinasi, eufhoria, kebingungan, delirium, berkeringat, memerah, sakit kepala, hipertensi, kekeringan pada selaput lendir, detak jantung cepat, midriasis, jantung berdebar.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional).