Obat Antinyeri

Loxil

Klikdokter, 04 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Loxil digunakan untuk eksaserbasi akut osteoartritis Rheumatoid arthritis (radang sendi).

Pengertian

Loxil adalah obat yang diproduksi oleh Gracia Pharmindo. Obat ini mengandung Meloxicam yang diindikasikan untuk mengatasi osteoartritis, rheumatoid arthritis (radang sendi), ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), rematik artritis pada anak-anak. Loxil merupakan turunan oxicam yang memiliki fungsi sebagai analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun demam) dan antiinflamasi (meredakan nyeri dan mengurangi radang).

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Anti inflamasi Non Steroid
  • Kandungan: Meloxicam 7.5 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 2 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Gracia Pharmindo.
  • Harga: Rp. 46.000 - Rp. 97.500/ Strip

Kegunaan

Loxil digunakan untuk osteoartritis, rheumatoid arthritis (radang sendi), ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), rematik artritis pada anak-anak.

Dosis & Cara Penggunaan

Obat keras. Harus dengan resep dokter. Aturan penggunaan:

  1. Osteoartritis
    • Dewasa: 1 tablet diminum setiap hari hingga maksimal 2 tablet setiap hari sebagai dosis tunggal.
  2. Rheumatoid arthritis, Ankylosing spondylitis
    • Dewasa: 2 tablet setiap hari sebagai dosis tunggal.
    • Pasien dengan peningkatan risiko efek samping: Dosis awal 1 tablet setiap hari.
    • Lansia: 1 tablet setiap hari untuk perawatan jangka panjang.
  3. Rematik Artritis Anak-anak
    • Anak usia ≥ 2 tahun: dosis 0,125 mg / kg berat badan sekali sehari. Maksimal: 1 tablet setiap hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin timbul adalah:

  • Dispepsia (perasaan tidak enak pada perut bagian atas)
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Diare
  • Infeksi saluran pernapasan atas
  • Sakit perut
  • Pusing
  • Edema (bengkak)
  • Perut kembung
  • Gejala mirip influenza
  • Nyeri punggung
  • Kejang otot
  • Ruam
  • Anemia
  • Reaksi anafilaktoid (alergi berat)
  • Nekrolisis epidermal toksik (gangguan kulit yang dapat menyebabkan kematian)
  • Terbentuknya lubang pada lambung
  • Fulminan hepatitis (hati gagal berfungsi secara mendadak)
  • Gagal hati

Overdosis

  • Gejala: Kelesuan, mengantuk, mual, muntah, nyeri ulu hati, perdarahan gastrointestinal, jarang, hipertensi, gagal ginjal akut, disfungsi hati, depresi pernafasan, koma, kejang, dan serangan jantung.
  • Penatalaksanaan: Mulai pengobatan simptomatik dan suportif. Pemberian arang aktif dan / atau induksi emesis dapat dipertimbangkan dalam waktu 4 jam setelah konsumsi. Dapat diberikan 4 g kolestiramin oral untuk mengeluarkan obat dari dalam darah.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Diketahui hipersensitif terhadap meloxicam, aspirin atau obat anti inflamasi non steroid lainnya.
  • Riwayat asma, urtikaria, atau reaksi alergi lainnya.
  • Pengobatan nyeri perioperatif dalam pengaturan operasi CABG (prosedur operasi untuk penyakit jantung koroner).

Interaksi Obat

  • Meningkatkan risiko efek saluran pencernaa berat dengan aspirin atau warfarin.
  • Dapat mengantagoniskan efek antihipertensi dari inhibitor ACE dan antagonis reseptor angiotensin II.
  • Dapat mengurangi efek natriuretik dari furosemide dan tiazid. Meningkatkan toksisitasmetotreksat.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi lithium plasma.

Kategori Kehamilan
Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Hindari Selama Trimester Ketiga atau Menjelang Melahirkan
Kategori D: Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).