Obat Gangguan Pencernaan

Laxacod

Klikdokter, 24 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Laxacod digunakan untuk terapi konstipasi akut dan kronik.

Pengertian

Laxacod adalah salah satu sediaan tablet yang mengandung Bisacodyl dan diproduksi oleh Gelenium Pharmasia Lab. Laxacod digunakan untuk membantu mengatasi sembelit atau susah buang air besar, serta digunakan untuk membersihkan usus ketika seseorang akan menjalani operasi usus. Obat ini juga digunakan sebagai stimulan laksatif alias obat pencahar yang bekerja dengan meningkatkan pergerakan usus dan membantu pengeluaran feses.

Keterangan

  • Golongan: Obat Bebas Terbatas
  • Kelas Terapi: Pencahar
  • Kandungan: Bisacodyl 5 mg
  • Bentuk: Tablet Salut Enterik
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 4 Tablet
  • Farmasi: Gelenium Pharmasia
  • Harga: Rp. 7.000 - Rp. 17.000/ Strip

Kegunaan

Laxacod digunakan untuk terapi konstipasi akut dan kronik, mengosongkan perut sebelum dilakukan pemeriksaan radiologi untuk abdomen, atau edoskopi, dan sebelum atau sesudah operasi.

Dosis & Cara Penggunaan

Laxacod merupakan Obat yang termasuk ke dalam golongan obat bebas terbatas, sehingga pada setiap pembeliannya tidak harus menggunakan resep Dokter. Aturan penggunaan:

  • Dewasa: 2-3 tablet perhari.
  • Anak usia 6-12 tahun: 1 tablet perhari.
  • Dewasa: Persiapan prosedur diagnostik dan pra-operasi: 2-4 tablet diberikan malam sebelumnya.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Laxacod, yaitu etidaknyamanan perut (misalnya kolik, kram).

Overdosis

  • Gejala: Tinja encer, kram perut, kehilangan cairan dan elektrolit. Kasus kronis: Diare kronis, sakit perut, hipokalemia, hiperaldosteronisme sekunder, batu ginjal, kerusakan tubulus ginjal, alkalosis metabolik, kelemahan otot.
  • Penatalaksanaan: Lakukan tindakan pengosongan lambung atau dimuntahkan untuk meminimalkan penyerapan. Penggantian cairan dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit mungkin diperlukan. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.


Kontraindikasi
Hindari penggunaan Laxacod pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif
  • Obstruksi usus
  • Usus buntu
  • Penyakit radang usus akut
  • Dehidrasi parah

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi pada Laxacod Tablet:

  • Risiko dispepsia dan iritasi lambung jika digunakan bersama antasid.
  • Dapat meningkatkan risiko ketidakseimbangan elektrolit dengan diuretik atau adreno-kortikosteroid.

Kategori Kehamilan
Menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Laxacod Tablet ke dalam Kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:

Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.