Obat Antibiotik

Lapixime

Klikdokter, 24 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Lapixime digunakan sebagai antibiotik untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Pengertian

Lapixime adalah obat yang mengandung Cefotaxime. Lapixime tergolong dalam antibiotik Sefalosporin yang digunakan untuk mengobati septikemia (infeksi dalam darah), infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi tulang dan sendi, peritonitis (infeksi pada selaput yang melapisi rongga perut), serta osteomielitis (infeksi pada tulang), infeksi saluran kencing, radang selaput otak (meningitis).

Lapixime bekerja dengan menghambat biosintesis dan menahan rakitan dinding sel yang mengakibatkan kematian sel bakteri.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Sefalosporin
  • Kandungan: Cefotaxime Sodium 1 gram
  • Bentuk: Serbuk
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Box, 1 Vial @ 1 Gram
  • Farmasi: Lapi Indonesia
  • Harga: Rp. 45.000 - Rp. 80.000/ Box

Kegunaan

Lapixime digunakan sebagai antibiotik untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Dosis & Cara Penggunaan

Obat ini termasuk dalam golongan obat keras, sehingga penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep Dokter. Aturan penggunaan:

  1. Dewasa dan anak usia > 12 tahun
    • Dosis: diberikan dosis 1 g tiap 12 jam.
    • Infeksi berat: dosis 2 g diberikan 2 kali sehari. Maksimal dosis: 12 g setiap hari.
  2. Bayi dan anak usia 1 bulan-12 tahun (dengan berat badan <50 kg)
    • Dosis: dosis 50-180 mg / kg berat badan diberikan melalui injeksi intramuskular (melalui otot) / injeksi intravena (melalui pembuluh darah) setiap hari dalam 4-6 dosis terbagi.
  3. Neonatus dan bayi prematur
    • Usia 1-4 minggu: 50 mg / kg berat badan/ hari dalam dosis terbagi tiap 8 jam.
    • Usia <1 minggu: dosis 50 mg / kg berat badan diberikan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) tiap 12 jam.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan Lapixime adalah:

  • Agranulositosis (kondisi akut dari leucopenia atau kurangnya sel darah putih).
  • Vaginitis (radang vagina).
  • Pusing.
  • Gangguan GI (mual, muntah dan diare).
  • Reaksi hipersensitif (alergi, kemerahan).
  • Trombositopenia (jumlah trombosit dalam tubuh menurun atau berkurang dari jumlah normalnya).
  • Peningkatan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT ) dan Serum Glutamic Pyruvate Transaminase (SGPT)

Overdosis

  • Gejala: Peningkatan kadar ureum darah dan kreatinin. Risiko ensefalopati reversibel.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Lapixime pada pasien yang memiliki indikasi:
Hipersensitif (reaksi alergi) terhadap sefalosforin.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa interaksi Obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Lapixime:

  • Probenesid dapat memperlambat ekskresi.
  • Aminoglikosida dan diuretik protein meningkatkan resiko nefrotosik (keracunan ginjal).

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Lapixime ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Perhatian Menyusui
Lapixime terserap kedalam ASI, gunakan dengan hati-hati dan tetap konsultasikan pada dokter.