HomeObatObat AntibiotikImipenem-Cilastatin
Obat Antibiotik

Imipenem-Cilastatin

Klikdokter, 10 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Imipenem-Cilastatin digunakan untuk mencegah infeksi bakteri yang rentan, mencegah infeksi saat dilakukan tindakan bedah.

Pengertian

Imipenem-Cilastatin adalah obat generik yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Imipenem bekerja dengan cara menghambat potensial sintesis dinding sel bakteri dan bersifat bakterisida (membunuh bakteri). Cilastatin bekerja dengan cara mencegah metabolisme ginjal dan melindungi terhadap efek nefrotoksik (rusaknya fungsi ginjal).

Keterangan

  1. Imipenem-Cilastatin Serbuk Injeksi
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Beta Laktam
    • Kandungan: Cilastatin 500 mg, Imipenem 500 mg
    • Bentuk: Serbuk Injeksi
    • Satuan Penjualan:Vial
    • Kemasan: Vial 1 Gram
    • Farmasi: Mahakam Beta Farma, Natura Laboratoria Prima/ Bernofarm
  2. Imipenem-Cilastatin Serbuk Infus
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Beta Laktam
    • Kandungan: Cilastatin 500 mg, Imipenem 500 mg
    • Bentuk: Serbuk Infus
    • Satuan Penjualan: Botol
    • Kemasan: Box, 1 Botol @ 1 Gram
    • Farmasi: Bernofarm, Natura Laboratoria Prima

Kegunaan

Imipenem-Cilastatin digunakan untuk mencegah infeksi bakteri yang rentan, mencegah infeksi saat dilakukan tindakan bedah, serta digunakan untuk pengobatan Gonore (infeksi kelamin) tanpa komplikasi.

Dosis & Cara Penggunaan

Imipenem-Cilastatin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Imipenem juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Intravena (disuntikkan melalui pembuluh darah)
    • Infeksi yang rentan: diberikan dosis 1-2 gram per hari dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam.
    • Pencegahan infeksi saat dilakukan tindakan bedah: diberikan dosis 1 gram pada induksi anestesi, dilanjutkan dengan dosis 1 gram 3 jam kemudian. Dosis tambahan 500 mg dapat diberikan pada 8 dan 16 jam setelah induksi jika diperlukan.
  2. Intramuskular (disuntikkan melalui otot)
    • Infeksi yang rentan: diberikan dosis 500 atau 750 mg setiap 12 jam sekali.
    • Gonore tanpa komplikasi: diberikan dosis 500 mg sebagai dosis tunggal.

Cara Penyimpanan

  • Serbuk kering: Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius.
  • Ketika dilarutkan: akan stabil selama 4 jam jika disimpan pada suhu kamar dan stabil selama 24 jam jika disimpan dalam lemari pendingin (5 derajat Celcius). Serbuk yang sudah dilarutkan tidak boleh dibekukan.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Imipenem-Cilastatin, antara lain:

  • Ruam kulit
  • Urtikaria (biduran)
  • Demam
  • Mual, muntah
  • Diare
  • Perubahan warna gigi atau lidah dan perubahan rasa
  • Nyeri dan tromboflebitis (pemdarahan pada pembuluh dara) dapat terjadi di tempat injeksi

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Imipenem-Cilastatin pada pasien yang memiliki indikasi: hipersensitif atau alergi.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Imipenem:

  • Probenesid dapat meningkatkan paruh cilastatin.
  • Peningkatan risiko kejang umum ketika digunakan bersamaan dengan ganciclovir.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Imipenem-Cilastatin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.