Obat Diabetes

Glibenclamide

Klikdokter, 27 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Glukosa darah Anda tinggi? Glibenclamide adalah obat yang bisa mengatasinya. Yuk, simak penjelasan tentang glibenclamide.

Nama Generik: Glibenclamide

Golongan: Obat Keras

Harga Glibenclamide: Rp1.000 - Rp6.000/strip

Pengertian

Saat kadar glukosa darah tinggi, hal tersebut menjadi tanda adanya penumpukan gula di dalam darah. 

Biasanya, kondisi itu disebabkan oleh tubuh kekurangan insulin. 

Kondisi ini harus diatasi. Jika didiamkan, bisa berakibat fatal pada fungsi-fungsi lain di tubuh.

Bahkan, pada banyak kasus, tingginya kadar gula darah berujung pada komplikasi berat, seperti kerusakan saraf, gangguan penglihatan, hingga meninggal dunia.

Salah satu obat yang sering digunakan untuk mengendalikan kadar gula (glukosa) darah tinggi adalah Glibenclamide.

Obat diabetes ini bekerja dengan cara menurunkan kadar gula darah dengan cara merangsang tubuh untuk mengeluarkan lebih banyak insulin. 

Hormon yang dihasilkan oleh pankreas ini bertugas mengubah glukosa menjadi energi. 

Dengan demikian, meminimalkan tingginya kadar glukosa di tubuh.

Berikut penjelasan lengkap tentang Glibenclamide obat apa.

Artikel Lainnya: Gula Darah di Atas 400? Ini yang Harus Dilakukan

Keterangan

1. Kelas Terapi

Antidiabetes

2. Kandungan

Glibenclamide 5 mg

3. Kemasan

Boks, 10 strip @10 tablet

4. Merek Dagang yang Beredar di Indonesia

Condiabet, Daonil, Diacella, Euglucon, Glidanil, Gluconic, Gluconin, Glucovance, Glulo, Glyamid, Latibet, Libronil, Prodiabet, Renabetic.

Kegunaan

1. Indikasi

Glibenclamide digunakan untuk mengendalikan kadar gula di dalam tubuh akibat dari diabetes tipe 2.

2. Kontraindikasi

Sebaiknya, obat ini tidak digunakan oleh:

  • pasien diabetes melitus tipe 1
  • wanita hamil dan menyusui
  • pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap glibenclamide serta
  • pasien yang memiliki riwayat penurunan fungsi hati dan ginjal

Artikel Lainnya: Plus-Minus Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu

Cek Dosis Umum dan Aturan Pakai

Glibenclamide adalah golongan obat keras. Anda membutuhkan resep dokter untuk menggunakannya.

Selain itu, dosis konsumsi obat Glibenclamide juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. 

Dosis penggunaannya bisa berbeda-beda pada setiap individu. 

Namun secara umum, dosis yang diberikan pada orang dewasa adalah 2,5 - 5 mg per hari (dosis awal). Dosis dapat ditingkatkan 2,5 -15 mg per hari. 

Dosis lebih dari 10 mg harus diberikan dalam 2 kali penggunaan, maksimal 20 mg per hari.

Efek Samping

Setiap orang akan mengalami efek samping yang berbeda-beda. 

Namun, efek samping yang umumnya dapat terjadi usai mengonsumsi Glibenclamide adalah:

  • nyeri otot
  • pruritus (gatal dan kemerahan pada kulit)
  • trombositopenia (Jumlah trombosit berkurang dari jumlah normal)
  • erythema (pembengkakan dan terdapat ruam merah)
  • Hipoglikemia (Kadar gula dalam darah lebih rendah dari normal)
  • perut terasa kembung
  • mual dan muntah

Artikel Lainnya: Kenapa Gula Darah Rendah Bikin Mual? Ini Jawabannya

Apa yang Harus Saya Ketahui Sebelum Konsumsi Glibenclamide?

Sebaiknya Anda tidak menggunakan Glibenclamide jika memiliki riwayat alergi pada obat ini. 

Hati-hati mengonsumsi Glibenclamide jika Anda memiliki riwayat penyakit ginjal, hati dan defisiensi G6PD, dan penyakit tiroid.

Karena berisiko alami hipoglikemia, berhati-hatilah jika ingin memberikannya kepada pasien di atas 60 tahun.

Informasikan dokter jika Anda juga mengonsumsi obat lain, baik kimiawi maupun herbal.

Hindari minum alkohol selama Anda menjalani terapi dengan Glibenclamide.

Informasikan dokter jika Anda akan menjalani bedah dan perawatan gigi.

Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau dalam program kehamilan.

Hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau mengalami overdosis saat menggunakan glibenclamide.

Bagaimana Cara Konsumsi Glibenclamide dengan Benar?

Berikut beberapa penjelasan seputar penggunaan obat Glibenclamide.

  • Konsumsi obat ini sesuai saran dokter, jangan melebihkan ataupun mengurangi dosis. 
  • Glibenclamide lebih efektif diminum di pagi hari saat sarapan. 
  • Konsumsi obat kencing manis ini pada jam yang sama setiap harinya. 
  • Jika Anda melewatkan dosisnya, boleh dikonsumsi di jam berikutnya. Namun, jika Anda lupa mengonsumsi di hari itu, jangan menggandakan dosis di hari berikutnya.
  • Apabila Anda akan mengganti Glibenclamide dengan merek yang lain atau obat penurun gula darah lainnya, komunikasikan dengan dokter terlebih dahulu.
  • Informasikan dokter jika Anda memiliki kegemaran olahraga agar dokter bisa memberikan informasi bagaimana mengonsumsi obat ini dengan benar saat berolahraga.
  • Periksa kadar gula darah Anda dengan rutin selama mengonsumsi obat ini. 
  • Konsumsi Glibenclamide dengan teratur dan seringlah berkomunikasi dengan dokter untuk memantau efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan jangka panjang.
  • Simpan obat ini pada suhu 15-30 derajat Celcius.

Artikel Lainnya: Tips Memilih Glukometer atau Alat Cek Gula Darah

Apa yang terjadi jika Saya Mengalami Overdosis Glibenclamide?

Gejala yang mungkin dirasakan ketika Anda overdosis Glibenclamide adalah hipoglikemia.

Jika terjadi gejala hipoglikemia ringan tanpa kehilangan kesadaran atau temuan neurologis, dapat diobati dengan glukosa oral dan menyesuaikan dosis obat dan/atau pola makan.

Apakah Saya Bisa Konsumsi Glibenclamide dengan Obat Lain?

Berikut adalah reaksi yang mungkin terjadi saat mengonsumsi Glibenclamide dengan obat lain.

  • Dengan Non Thiazide (furosemide) dan thiazide diuretics, corticosteroids, phenothiazines, thyroid agents, oestrogens, OC, phenytoin, nicotinic acid, sympathomimetic agents, rifampicin, Ca channel blockers, isoniazid dapat menurunkan efek hipoglikemia.
  • Dengan obat golongan MAOIs, kloramfenikol, fluoroquinolon, probenecid, NSAIDs, ACE inhibitor, fluoxetine, disopyramide, clarithromycin, salicylates, sulfonamides, β-blockers dapat menaikkan efek hipoglikemia (kadar gula dalam darah di bawah normal).

Apakah Glibenclamide Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?

Glibenclamide masuk ke dalam Kategori C, yakni studi pada hewan menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya). 

Meski begitu, tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.

Obat bisa diberikan hanya jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Jadi, sebelum mengonsumsinya, berkonsultasilah kepada dokter.

Artikel Lainnya: Penyebab Gangguan Kecemasan pada Penderita Diabetes

Rekomendasi Obat Sejenis Glibenclamide 

Konsultasikan kesehatan Anda langsung kepada dokter. Manfaatkan layanan Live Chat 24 dari KlikDokter.

(HNS/AYU)

Diperbaharui: Apt. Evita Fitriani., S. Farm

Ditinjau: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm