Obat Gangguan Darah

Fluxum

Klikdokter, 31 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Fluxum berfungsi mencegah trombosis vena saat prosedur pembedahan.

Pengertian

Fluxum adalah sediaan injeksi yang diproduksi oleh Alfa Wassermann dan didaftarkan oleh Pratapa Nirmala. Fluxum mengandung zat aktif Parnaparin yang berfungsi untuk mencegah trombosis vena (terjadi penggumpalan darah pada pembuluh darah vena) saat prosedur pembedahan, mengatasi peradangan pembuluh darah, dan membantu mengatasi angina (nyeri dada). Fluxum bekerja meningkatkan aksi antitrombin III.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antikoagulan, Antiplatelet & Fibrinolitik (Trombolitik)
  • Kandungan: Fluconazole
  • Bentuk: Pre-Filled Syringe
  • Satuan Penjualan: Pre-Filled Syringe
  • Kemasan: Box, 6 Pre-Filled Syringe @ 0,6 mL
  • Farmasi: Alfa Wassermann / Pratapa Nirmala.

Kegunaan

Fluxum berfungsi mencegah trombosis vena saat prosedur pembedahan, mengatasi peradangan pembuluh darah, dan membantu mengatasi angina.

Dosis & Cara Penggunaan

Fluxum termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  • Profilaksis tromboemboli vena pasca operasi (Subkutan/ injeksi melalui kulit)
    Dewasa: Untuk prosedur bedah umum: Sebagai natrium: Injeksi sebanyak 3.200 unit, di berikan 2 jam sebelum prosedur, di lanjutkan dengan dosis 3.200 unit sekali sehari selama 7 hari. Untuk pasien dengan risiko operasi atau ortopedi yang lebih tinggi: As sodium: Injeksi sebanyak 4250 unit di berikan 12 jam sebelum prosedur, dii lanjutkan dengan dosis 4250 unit diberikan 12 jam pasca operasi dan kemudian sekali sehari selama 10 hari.
  • Gangguan tromboemboli (Subkutan)
    Dewasa: Sebagai natrium: Injeksi sebanyak 6400 unit selama 7-10 hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Fluxum yang mungkin terjadi adalah:

  • Hiperkalemia terkait dengan hipoaldosteronisme
  • Trombositopenia
  • Reaksi kulit ruam urtikaria atau hipersensitivitas
  • Reaksi nekrosis kulit (terlokalisasi atau jauh dari daerah suntikan)
  • Peningkatan transaminase.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Fluxum pada penderita:

  • Jangan memberi Fluxum melalui Intramuskular
  • Pasien dengan riwayat trombositopenia dengan heparin, uji agregasi platelet in-vitro positif (reaktivitas silang) dengan parnaparin, endokarditis bakteri, dan kondisi atau penyakit dengan peningkatan risiko perdarahan.


Interaksi Obat
Interaksi obat yang mungkin dapat terjadi jika menggunakan fluxum bersama dengan obat lainnya:

  • Pengunaan fluxum bersama aspirin dan dipiridamole akan mempengaruhi fungsi trombosit.
  • Pengunaan fluxum bersama golongan ACEI dapat menyebabkan hiperkalemia.

Kategori Kehamilan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Fluxum ke dalam Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: Pendarahan.
  • Penatalaksanaan: pengobatan perdarahan hebat dapat dikurangi dengan pemberian protamin sulfat melalui injeksi intravena (pembuluh darah) lambat. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.