Obat Antinyeri

Dolac

Klikdokter, 13 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Dolac digunakan untuk mengobati nyeri akut sedang sampai berat setelah prosedur bedah.

Pengertian

Dolac adalah obat yang mengandung Ketorolac, yang diproduksi oleh Ethica. Dolac mengandung Ketorolac yang adalah kelompok terapi obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) yang digunakan untuk mengobati peradangan (inflamasi) dan nyeri. Dolac lebih efektif dalam mengatasi nyeri akibat peradangan dan non-peradangan dibandingkan obat lain dalam kelompok OAINS, seperti ibuprofen, asam mefenamat, paracetamol, dan lain-lain. Dolac bekerja dengan cara menghabat produksi prostaglandin dengan menghambat enzim cyclooxygenase, apabila produksi prostaglandin dihambat maka dapat mengurangi rasa nyeri dan mengurangi pembengkakan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
  • Kandungan: Ketorolac 30 mg/mL
  • Bentuk: Cairan Injeksi
  • Satuan Penjualan: Ampul
  • Kemasan: Box, 6 Ampul @ 1 mL
  • Farmasi: Ethica.

Kegunaan

Dolac digunakan untuk mengobati nyeri akut sedang sampai berat setelah prosedur bedah.

Dosis & Cara Penggunaan

Dolac termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dan resep dokter.

Nyeri pasca operasi (Injeksi)

  • Dewasa: Sedang sampai parah: Awalnya, 10 mg, dilanjutkan dengan dosis 10-30 mg 4-6 jam sesuai kebutuhan (hingga 2 jam selama periode pasca operasi awal) melalui Intramuskular (melalui otot) atau Intravena bolus (infus) selama ≥15 detik. Maksimal: 90 mg setiap hari. Durasi maksimum: 2 hari.
  • Lansia: Maksimal: 60 mg setiap hari

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu antara 15-30°C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek Samping yang mungkin terjadi adalah:
1. Mengantuk
2. Pusing
3. Sakit kepala
4. Perubahan mental dan sensorik
5. Berkeringat
6. Mulut kering
7. Haus
8. Demam
9. Kejang
10. Nyeri dada.

Kontraindikasi:
Hindari pemberian kepada pasien dengan kondisi, seperti infeksi mata, rheumatoid arthritis, asma atau gangguan pernapasan lainnya, penyakit jantung, hipertensi, gangguan ginjal, stroke, pembengkakan pada kaki atau tangan, dan diabetes.

Interaksi obat:

  • Berpotensi meningkatkan risiko fatal, seperti perdarahan, jika digunakan bersama dengan obat antikoagulan, aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid dan pentoxifylline lainnya. Selain itu, obat seperti probenecid juga dapat meningkatkan kadar ketorolac dalam darah.
  • Ketorolac dapat meningkatkan kadar zat litium.
  • Dapat meningkatkan kadar toksisitas obat methotrexate.
    Obat-obatan golongan kortikosteroid, selective serotonin reuptake inhibitor (SSRIs), dan anti platelet berpotensi meningkatkan risiko tukak lambung atau perdarahan jika digunakan bersama dengan ketorolac.
  • Ketorolac yang digunakan bersama dengan diuretik, ciclosporin, tacrolimus, penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitors), atau obat angiotensin II receptor antagonists (ARBs) dapat meningkatkan risiko kerusakan pada ginjal (nefrotoksisitas).
  • Obat-obatan psikoaktif, seperti flouxetine, thiothixene dan alprazolam, dapat memicu halusinasi jika digunakan bersama dengan ketorolac. Dalam kasus yang langka, kejang-kejang dapat terjadi jika ketorolac digunakan bersama dengan obat antikejang, seperti phenytoin dan carbamazepine.

Kategori kehamilan:

  • Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Dolac ke dalam Kategori C pada (Trimester pertama dan kedua):
    Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
  • Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Dolac ke dalam Kategori D (Untuk Trimester ketiga atau mendekati hari lahir):
    Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Overdosis:

  • Pemberian Dolac yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti mual, muntah, sakit kepala, nyeri uluhati, perdarahan saluran pencernaan, lesu, mengantuk, reaksi anafilaktoid. Jarang, hipertensi, gagal ginjal akut, depresi pernapasan, dan koma.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional). Pertimbangkan emesis atau pemberian arang aktif dan / atau katartik osmotik dalam waktu 4 jam konsumsi dengan gejala setelah menelan overdosis besar.