Obat Asma dan Gangguan Pernapasan

Dipsamol

Klikdokter, 04 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Dipsamol digunakan untuk meringankan penyakit asma ringan, sedang atau berat.

Pengertian

Dipsamol adalah produk obat berbentuk cairan inhaler yang diproduksi oleh Laboratorio Aldo Union dan didistribusikan oleh Dipa Pharmalab Intersains. Obat ini mengandung Salbutamol yang digunakan untuk meringankan kondisi dan gejala penyakit pernapasan, gangguan paru-paru, dan asma.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Preparat Antiasma dan PPOK.
  • Kandungan: Salbutamol Sulfat 100 mcg/ dosis.
  • Bentuk: Inhaler.
  • Satuan Penjualan: Botol Semprot.
  • Kemasan: Botol Semprot.
  • Farmasi: Laboratorio Aldo Union/ PT Dipa Pharmalab Intersains.

Kegunaan

Dipsamol digunakan untuk meringankan penyakit asma ringan, sedang atau berat.

Dosis & Cara Penggunaan

Dipsamol termasuk ke dalam golongan obat keras. Pembeliannya wajib menggunakan resep Dokter. Konsultasilah terlebih dahulu kepada Dokter sebelum menggunakan obat ini. Sebab, dosis penggunaannya berbeda-beda untuk tiap pasien, tergantung berat ringannya penyakit yang diderita.

  1. Dosis yang diberikan untuk dewasa
    • Bronkhospasme akut dan penanganan episode intermiten pada asma: 1-2 hembusan sebagai dosis tunggal.
    • Pemeliharaan menahun atau sebagai pencegahan: 3-4 kali sehari 2 hembusan.
    • Untuk mencegah bronkhospasme yang dipicu oleh latihan/gerak badan yang berlebihan: 2 hembusan sebelum latihan (olahraga).
  2. Anak-anak
    • Bronkhospasme akut, penanganan saat asma atau sebelum olahraga: 1 hembusan.
    • Pencegahan atau pemeliharaan rutin: 3-4 kali sehari 1 hembusan.
    • Dosis ini dapat ditingkatkan sampai 2 hembusan jika perlu.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Dipsamol yang mungkin terjadi adalah:

  • Pernapasan lambat atau tidak teratur 
  • Batuk
  • Sesak di dada
  • Suara serak
  • Hiperaktif pada anak-anak
  • Sulit bernafas
  • Peningkatan aliran darah ke ekstremitas
  • Ruam kulit
  • Detak jantung tidak teratur 

Kontraindikasi
Tidak boleh di berikan pada pasien yang hipersensitif atau alergi terhadap Salbutamol.

Interaksi Obat
Obat penghambat β yang tidak selektif misalnya propranolol.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Dipsamol ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  1. Overdosis ditandai dengan gejala sebagai berikut:
    • Takikardia (denyut jantung diatas normal)
    • Stimulasi sistem saraf pusat
    • Gemetar
    • Hipokalemia (tubuh kekurangan kalium atau potasium)
    • Hiperglikemia (kadar gula darah tinggi)
    • Asidosis laktat
    • Mual, muntah
  2. Bila terjadi tanda-tanda overdosis, segera diberikan terapi sebagai berikut:
    • Pengobatan simtomatik dan suportif.
    • Dapat diberikan arang aktif.
    • Dapat diberikan terapi dengan agen penghambat β (misalnya metoprolol), tetapi dengan sangat hati-hati pada pasien asma.
    • Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.