Obat Alergi

Dextaco

Klikdokter, 14 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Dextaco digunakan untuk mengobati gejala alergi.

Pengertian

Dextaco adalah obat yang mengandung Dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate. Obat ini bekerja dengan cara mencegah pelepasan zat-zat di dalam tubuh yang menyebabkan peradangan. Dextaco digunakan untuk mengatasi kasus alergi yang membutuhkan pengobatan dengan kortikosteroid, misalnya pada kasus rhinitis alergi (peradangan pada hidung) dan urtikaria (gatal-gatal dan kemerahan pada kulit akibat alergi/biduran). Dextaco tersedia dalam 2 bentuk sediaan yaitu kaplet dan sirup.

Keterangan

  1. Dextaco Kaplet
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kelas Terapi: Antihistamin dan Antialergi.
    • Kandungan Dextaco: Dexamethasone 0.5 mg, Dexchlorpheniramine Maleate 2 mg.
    • Bentuk: Kaplet
    • Satuan Penjualan: Strip.
    • Kemasan: Strip @10 Kaplet.
    • Farmasi: Berlico Mulia Farma.
  2. Dextaco Sirup
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kelas Terapi: Antihistamin dan Antialergi.
    • Kandungan: Per 5 mL mengandung Dexamethasone 0.5 mg, Dexchlorpheniramine Maleate 2 mg.
    • Bentuk: Sirup.
    • Satuan Penjualan: Botol.
    • Kemasan: Botol @ 60 mL.
    • Farmasi: Berlico Mulia Farma.

Kegunaan

Obat Dextaco digunakan untuk mengobati gejala alergi.

Dosis & Cara Penggunaan

Dextaco termasuk dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus sesuai dengan resep Dokter.

  1. Aturan penggunaan Dextaco Kaplet:
    • Dewasa dan anak usia > 12 tahun: di berikan 1 kaplet setiap 4-6 jam.
    • Anak usia 6-12 tahun: ½ kaplet, di minum 3-4 kali sehari.
  2. Aturan penggunaan Dextaco Sirup:
    • Dosis dewasa dan anak usia >12 tahun: di berikan 1 sendok takar (5 ml) setiap 4-6 jam
    • Dosis anak usia 6-12 tahun: ½ sendok takar (2.5 ml), di minum 3-4 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada tempat dengan suhu di bawah 30 derajat Celcius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping penggunaan obat Dextaco yang mungkin terjadi adalah:

  • Osteoporosis (kerapuhan tulang)
  • Ulkus peptikum (kerusakan lapisan mukosa)
  • Glaukoma dan subkapsular katarak (kelainan pada mata)
  • Fraktur kompresi vertebral (patahan tulang yang menerobos ruas tulang bekang)
  • Disfungsi pankreas (pankreas tidak bekerja)
  • Gangguan sistem pencernaan
  • Nafsu makan meningkat


Kontraindikasi
Tidak boleh di berikan pada pasien dengan indikasi:

  • Hipersensitif.
  • Penderita infeksi jamur sistemik, tukak lambung aktif, herpes simpleks okular (penyakit mata).
  • Pasien sedangan dalam pengobatan MAOI secara bersamaan.
  • Bayi baru lahir dan prematur.

Interaksi Obat

  • Peningkatan risiko hipokalemia (kadar kalium rendah) bila digunakan bersamaan dengan obat potassium-depleting seperti amfoterisin B dan diuretik loop.
  • Mengurangi khasiat isoniazid, salisilat, vaksin dan toxoid.
  • Peningkatan aktivitas deksametason dan siklosporin bila digunakan bersama-sama.
  • Penggunaan bersamaan dengan aspirin atau etanol dapat menyebabkan peningkatan efek samping gangguan sistem pencernaan.
  • Berpotensi Fatal: Mengurangi khasiat dalam kombinasi dengan efedrin, cholestyramine, fenitoin, fenobarbital dan rifampisin.