Obat Kulit

Cloderm

Klikdokter, 13 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Cloderm merupakan sediaan krim yang digunakan untuk membantu pengobatan inflamasi dermatosis (peradangan pada kulit)

Pengertian

Cloderm adalah obat topikal dengan kandungan Alclometasone dipropionate yang digunakan untuk membantu pengobatan inflamasi (peradangan) pada kulit. Cloderm juga digunakan untuk membantu mengobati pruritus (rasa gatal yang meliputi sebagian atau seluruh tubuh, gatal yang disertai ruam biasa terjadi pada tangan atau kaki) pada dermatosis (ditandai dengan adanya benjolan disertai darah atau nanah pada kulit) yang responsif terhadap kortikosteroid apabila terkomplikasi dengan infeksi sekunder.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antiinflamasi topikal
  • Kandungan: Alclometasone dipropionate 0.05 %
  • Bentuk: Krim
  • Satuan Penjualan: Tube
  • Kemasan: Tube @ 10 gram
  • Farmasi: Ikapharmindo Putramas.

Kegunaan

Cloderm digunakan untuk mengobati gatal dan peradangan pada kulit yang responsif terhadap Cloderm.

Dosis & Cara Penggunaan

Cloderm merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan Obat Keras, sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter.

  • Aturan penggunaan: dioleskan tipis-tipis pada bagian kulit yang terinfeksi, sebanyak 2-3 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Cloderm yang mungkin terjadi adalah:

  • Rasa terbakar pada kulit
  • Gatal, eritema (bercak kemerahan pada kulit)
  • Kulit kering
  • Iritasi
  • Ruam

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Alclometasone dipropionate, kortikosteroid lain atau komponen Cloderm
  • Pasien dengan jerawat
  • Dermatitis perioral (peradangan kulit disekitar mulut)
  • Infeksi kulit TB, virus, jamur atau bakteri

Kategori Kehamilan

  • Gunakan untuk wanita hamil hanya jika manfaatnya lebih besar daripada potensi risiko pada janin.
  • Perhatian harus dilakukan saat menggunakan obat untuk wanita menyusui.