Obat Antibiotik

Cephaflox

Klikdokter, 10 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Cephaflox digunakan untuk mencegah infeksi sebelum dilakukan tindakan pembedahan, dan mengobati infeksi bakteri yang rentan.

Pengertian

Cephaflox adalah antibiotik yang mengandung zat aktif Ceftriaxone. Cephaflox digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan, infeksi menular seksual, infeksi saluran kemih, dan mencegah infeksi ketika melakukan tindakan pembedahan. Cephaflox memiliki aktivitas antibakteri berspektrum luas pada bakteri gram positif maupun gram negatif.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik Cephalosporin
  • Kandungan: Ceftriaxon Disodium 1 g
  • Bentuk: Serbuk Injeksi
  • Satuan penjualan: Vial
  • Kemasan: Box, 1 Vial @ 1 g + 1 Ampul Pelarut 10 ml
  • Farmasi: Guardian Pharmatama/ Darya Varia Laboratoria

Kegunaan

Cephaflox digunakan untuk mencegah infeksi sebelum dilakukan tindakan pembedahan, mengobati gonore tanpa komplikasi, otitis media akut, sifilis, infeksi bakteri yang rentan.

Dosis & Cara Penggunaan

Cephaflox merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.

  1. Sifilis
    • Diberikan dosis 0,5-1 g sekali sehari, dosis di tingkatkan menjadi 2 g sehari sekali untuk neurosifilis selama 10-14 hari. Disuntikkan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) atau melalui intramuskular (melalui otot).
  2. Penyakit Lyme
    • Diberikan dosis 2 g sekali sehari selama 14-21 hari. Disuntikkan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) atau melalui intramuskular (melalui otot).
  3. Pencegahan infeksi bedah
    • Diberikan dosis 1-2 g sebagai dosis tunggal diberikan 0,5-2 jam sebelum operasi. Disuntikkan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) atau melalui intramuskular (melalui otot).
  4. Gonorea tanpa komplikasi
    • Diberikan dosis 250-500 mg sebagai dosis tunggal. Disuntikkan melalui intramuskular (melalui otot).
  5. Infeksi yang rentan
    • Diberikan dosis 1-2 g setiap hari, dosis dapat di tingkatkan menjadi 4 g setiap hari pada infeksi berat, diberikan sekali atau dalam 2 dosis terbagi. Disuntikkan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) atau melalui intramuskular (melalui otot). Dosis > 2 g diberikan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) atau infus.
  6. Otitis media akut
    • Diberikan dosis 1-2 g sebagai dosis tunggal. Disuntikkan melalui intramuskular (melalui otot).

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25°C, lindungi dari cahaya langsung.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Cephaflox yang mungkin terjadi adalah:

  • Peningkatan enzim hati, BUN dan kreatinin serum; kelainan sonografi di kantong empedu
  • Sakit kepala, pusing
  • Ruam
  • Diare, kandidiasis oral
  • Nyeri tekan di tempat injeksi

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi:

  • Neonatus prematur hingga usia postmenstrual 41 minggu (usia kehamilan dan usia kronologis), neonatus jangka penuh (hingga usia 28 hari) dengan hiperbilirubinemia, ikterus, hipoalbuminemia, atau asidosis yang memerlukan pengobatan IV Ca, atau Ca yang mengandung infus.
  • Hipersensitif terhadap sefalosporin atau riwayat hipersensitif terhadap tipe antibiotik β-laktam lainnya (misalnya: Penisilin, monobaktam, karbapenem).

Interaksi Obat

  • Berpotensi Fatal: Pemberian bersamaan dengan larutan injeksi intravena yang mengandung Ca dapat menyebabkan pengendapan materi kristal di paru-paru dan ginjal.
  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan antagonis vitamin K (misalnya: Warfarin).
  • Dapat meningkatkan nefrotoksisitas aminoglikosida.
  • Dapat mengurangi efek terapi BCG, vaksin tifoid, Na picosulfate.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Ceftrox ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala overdosis Ceftriaxone antara lain diare, mual dan muntah.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik (oleh tenaga medis).