Obat Antibiotik

Biodasin

Klikdokter, 15 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Biodasin merupakan obat yang mengandung Clindamycin yang merupakan antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Pengertian

Biodasin adalah obat dengan kandungan Clindamycin yang merupakan antibiotik. Biodasin digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi bakteri yang ditangani oleh antibiotik ini, antara lain infeksi saluran napas, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran pencernaan, infeksi sendi dan tulang seperti osteomielitis, darah, kulit, paru-paru, organ reproduksi wanita, serta infeksi pada organ-organ dalam lainnya. Selain itu, Biodasin juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi gigi yang tidak dapat diatasi oleh antibiotik lainnya.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik
  • Kandungan: Clindamycin 300 mg
  • Bentuk: Kapsul 
  • Satuan penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 5 Strip @ 10 Kapsul
  • Farmasi: Promedrahardjo Farmasi Industri

Kegunaan

Biodasin digunakan untuk mengobati infeksi saluran napas, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran pencernaan, infeksi sendi dan tulang seperti osteomyelitis, darah, kulit, paru-paru, organ reproduksi wanita, serta infeksi pada organ-organ dalam lainnya.

Dosis & Cara Penggunaan

Biodasin termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  • Pada orang dewasa: dosis 150-300 mg, diminum setiap 6 jam. Dosis dapat ditingkatkan hingga 450 mg untuk infeksi berat. Maksimal dosis: 1.8 gram per hari.
  • Pada anak-anak: dosis 3-6 mg/kg berat badan diminum setiap 6 jam.
  • Pada anak-anak dengan berat badan dibawah 10 kg: dosis 37.5 mg diminum setiap 8 jam atau sesuai petunjuk dokter.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Biodasin yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual dan muntah
  • Nyeri perut atau kram
  • Gangguan indera pengecap
  • Esofagitis (peradangan pada tenggorokan)
  • Ruam
  • Urtikaria atau biduran
  • Sindrom Stevens-Johnson
  • Leukopenia (jumlah sel darah putih dibawah batas normal)
  • Agranulositosis (kadar sel darah putih yang berkurang akibat infeksi)
  • Eosinofilia (jumlah sel darah putih diatas batas normal)
  • Trombositopenia (kadar platelet darah dibawah normal).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien hipersensitif terhadap clindamycin atau lincomycin.

Interaksi Obat
Berikut adalah ini adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi pada Biodasin:

  • Dapat meningkatkan aksi agen penghambat neuromuskuler.
  • Dapat melawan efek parasimpatomimetik.
  • Dapat menghambat efek makrolida, ketolides, streptogramins, linezolid dan kloramfenikol secara kompetitif.
  • Dapat meningkatkan tes koagulasi (misalnya waktu protrombin, INR) dan risiko perdarahan jika diberikan bersamaan dengan antagonis vitamin K (misalnya warfarin, acenocoumarol, fluindione).
  • Dapat menurunkan efek terapeutik jika diberikan bersamaan dengan rifampisin.
  • Dapat mengurangi klirens jika diberikan bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 dan CYP3A5.

Keamanan Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Biodasin ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala: peradangan pada kulit, nefrotoksisitas (kerusakan ginjal akibat paparan obat), hepatotoksisitas (kerusakan fungsi hati akibat paparan obat), kelainan hematologis, diare berat dan kolitis pseudomembran yang dapat mengakibatkan kematian.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Berikan adrenalin untuk reaksi anafilaktoid yang serius. Berikan oksigen dan kortikosteroid melalui injeksi intravena (disuntikkan ke pembuluh darah) sesuai indikasi. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.