Obat Mata

Betagentam

Klikdokter, 08 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Betagentam digunakan untuk mengobati infeksi eksternal pada mata, serta mengobati peradangan mata yang responsif terhadap kortikosteroid.

Pengertian

Betagentam adalah produk obat dengan bentuk sediaan Tetes Mata yang diproduksi oleh Sanbe Farma. Betagentam memiliki kandungan Betamethasone dan Gentamicin sulfate yang digunakan untuk mengobati infeksi pada mata. Betagentam termasuk dalam golongan kortikosteroid dalam kombinasi dengan anti-infeksi berguna untuk pengobatan penyakit mata.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antiseptik Mata dengan Kortikosteroid
  • Kandungan: Betamethasone 1 mg dan Gentamicin sulfate 5 mg
  • Bentuk: Tetes Mata
  • Satuan Penjualan: Botol Tetes
  • Kemasan: Box, Botol Tetes 5 mL
  • Farmasi: Sanbe Farma.

Kegunaan

Betagentam digunakan untuk mengobati infeksi eksternal pada mata, serta mengobati peradangan mata yang responsif terhadap kortikosteroid.

Dosis & Cara Penggunaan

Betagentam merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. 

Penggunaan: 1-2 tetes 4-6 kali sehari.

Cara Penyimpanan:
Simpan antara suhu 2-30°C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Betagentam, antara lain rasa terbakar, gatal, iritasi, dan kulit kering.

Kontraindikasi:
Hindari penggunaan Betagentam pada pasien yang memiliki indikasi Infeksi yang tidak diobati (sistemik dan topikal).

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Betagentam ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis:

  • Penggunaan kortikosteroid topikal yang terlalu lama dan dengan dosis yang berlebihan dapat menekan fungsi hipofisis-adrenal yang menyebabkan insufisiensi adrenal sekunder.
  • Jika terjadi overdosis, pantau ketidakseimbangan elektrolit, dan mungkin diperlukan penghentian penggunaan kortikosteroid secara perlahan. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Konsultasi Dokter Terkait