Tulang

Suplemen dan Rekomendasi Dosis untuk Mencegah Osteoporosis

Krisna Octavianus Dwiputra, 28 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Osteoporosis menjadi salah satu masalah tulang yang sering terjadi. Penyakit ini bisa dicegah dengan beberapa pilihan suplemen berikut ini.

Suplemen dan Rekomendasi Dosis untuk Mencegah Osteoporosis

Salah satu masalah tulang yang paling sering terjadi ialah osteoporosis atau penurunan kepadatan tulang. Sebenarnya, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya, misalnya dengan mengonsumsi suplemen.

Vitamin untuk mencegah osteoporosis bisa dikonsumsi bila Anda merasa tidak yakin nutrisi tulang sudah tercukupi dengan baik.

 

Suplemen untuk Mencegah Osteoporosis

Ada beberapa suplemen yang diketahui bisa mencegah osteoporosis. Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, dua suplemen yang paling penting yakni kalsium dan vitamin D.

Berikut ini beberapa pilihan vitamin untuk mencegah dan mendukung pengobatan osteoporosis, serta dosisnya yang dibutuhkan:

1. Kalsium

Vitamin ini penting untuk dipenuhi kebutuhannya, baik dalam pencegahan maupun treatment osteoporosis.

Melansir Takecareof, batas maksimal dosis kalsium untuk usia 19-50 tahun adalah 2.500 mg. Untuk usia 51 tahun ke atas, dosisnya tidak lebih dari 2.000 mg.

Jika batas dosis tidak dipatuhi dan terdapat kelebihan kalsium terus-menerus, maka gejala seperti konstipasi atau bahkan batu ginjal bisa terjadi.

2. Vitamin D

Seperti halnya kalsium, penting bagi Anda untuk mendapatkan cukup vitamin D. Sebab, vitamin D berperan membantu tubuh menyerap kalsium dan membangun tulang yang kuat.

Selain kalsium, konsumsi vitamin D direkomendasikan oleh Endocrine Society, Amerika Serikat, untuk sebagian besar wanita yang menjalani pengobatan osteoporosis.

Vitamin D tidak secara alami terkandung di dalam makanan. Anda bisa mendapatkannya dari bantuan paparan sinar matahari yang mendorong tubuh untuk menghasilkan vitamin D.

Rekomendasi pemenuhan vitamin D untuk usia 9-70 tahun berkisar antara 600 dan 4.000 IU sehari.

Artikel Lainnya: Kapan Suplemen Kalsium Perlu Dikonsumsi?

3. Magnesium

Magnesium dapat secara alami ditemukan di dalam makanan seperti roti gandum, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Magnesium dan kalsium bekerja sama untuk menjaga kekuatan tulang.

Dilansir dari Healthline, jumlah magnesium harian yang direkomendasikan adalah 300-500 mg.

Hati-hati dengan gejala akibat kelebihan dosis suplemen magnesium. Gejala tersebut bisa berupa sakit perut dan diare. Bila mengalami keluhan tersebut, kurangi asupan magnesium Anda.

4. Vitamin K

Vitamin K membantu kalsium terikat dengan tulang. Konsumsinya pun harus hati-hati dan seimbang. Dosis yang dianjurkan adalah 150 mikrogram setiap hari.

Bagi Anda yang tengah mengonsumsi obat pengencer darah (misalnya warfarin), hati-hati bila ingin mengonsumsi vitamin K karena dapat mengganggu fungsi obat. Disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum konsumsi vitamin K.

Artikel lainnya: Efektifkah Suplemen untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh?

5. Boron

Boron sebenarnya tidak dibutuhkan dalam jumlah besar. Namun, mineral ini tetap penting untuk membuat tubuh menggunakan kalsium secara efektif.

Selain itu, boron dapat membantu kelancaran pengobatan osteoporosis. Caranya, dengan mengaktifkan vitamin dan mineral untuk pembentukan tulang yang sehat. Anda butuh sekitar 3-5 mg boron sehari untuk membantu mengobati osteoporosis.

Makanan yang mengandung boron yaitu apel, anggur, kacang-kacangan, persik, dan pir.

Konsumsi suplemen boron harus dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu. Bila Anda meminumnya, waspadai potensi efek samping akibat asupan berlebih, seperti mual, muntah, kelelahan, dan diare.

6. Silikon

Silikon merupakan mineral penting untuk perkembangan tulang, tendon, dan ligamen. Konsumsi sekitar 25-50 mg silikon sehari membantu pengobatan wanita dengan osteoporosis.

Layaknya boron, silikon tidak umum ditemukan di dalam produk multivitamin harian. Untuk itu, berkonsultasilah dulu dengan dokter mengenai aturan konsumsinya.

7. Vitamin K2

Vitamin K memiliki dua jenis, yakni vitamin K1 (phylliquinone) dan vitamin K2 (menaquinone).

Vitamin K2 bertindak sebagai koenzim untuk protein yang dibutuhkan dalam metabolisme tulang.

Berdasarkan studi tahun 2013 yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine, Amerika Serikat, Vitamin K2 dapat mendukung kesehatan tulang wanita pascamenopause.

Artikel lainnya: Catat, Ini Obat dan Suplemen yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan!

Siapa Saja yang Paling Butuh Suplemen Tulang Tambahan?

Deretan suplementasi di atas bagus untuk tulang guna mencegah dan mendukung pengobatan osteoporosis. Akan tetapi, sebenarnya tidak semua orang diharuskan meminum suplemen tersebut.

Orang-orang yang disarankan minum suplemen pencegah osteoporosis ialah mereka yang memiliki faktor risiko penyakit tersebut.

"Paling berisiko osteoporosis ialah wanita di atas 50 tahun. Jadi, semua bisa mulai konsumsi kalsium dan vitamin D sejak muda," jelas dr. Astrid.

Selain itu, beberapa kondisi yang mungkin memerlukan suplemen tambahan untuk tulang yaitu:

  • Orang dengan pola makan vegan.
  • Intoleransi laktosa.
  • Menggunakan obat kortikosteroid jangka panjang.
  • Memiliki penyakit pencernaan yang dapat memengaruhi kemampuan penyerapan kalsium, seperti radang usus atau penyakit celiac.
  • Menjalani pengobatan osteoporosis.

Itulah beberapa suplemen pencegah osteoporosis yang bisa dipertimbangkan. Bila ingin mulai mengonsumsi vitamin tulang, sangat disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter demi menghindari risiko kesehatan.

Konsultasi bisa lebih mudah lewat Live Chat di aplikasi KlikDokter

(FR/JKT)

Osteoporosis

Konsultasi Dokter Terkait