THT

Cedera Pita Suara, Mimpi Buruk Sang Penyanyi

dr. Anita Amalia Sari, 01 Mar 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kontrak rekaman dan kesetiaan penggemar menjadi taruhan ketika sang penyanyi mengalami cedera pita suara.

Cedera Pita Suara, Mimpi Buruk Sang Penyanyi

Masih ingat dengan kisah Adele yang harus istirahat total bernyanyi akibat cedera pita suara yang dialaminya? Atau, kisah Meghan Trainor yang mengalami perdarahan pita suara sehingga harus membatalkan rangkaian tur konsernya?

Cedera pita suara bukanlah hal baru bagi seorang penyanyi. Ini karena seorang penyanyi dituntut untuk selalu tampil dengan suara memukau. Demi mewujudkannya, tak jarang mereka mengacuhkan kesehatan tubuh secara umum dan kurang beristirahat. Akibatnya, kondisi pita suara mereka sering terancam mengalami gangguan kesehatan.

Hal yang mempengaruhi kualitas suara

Suara dihasilkan dari getaran pita suara. Ketika sedang tidak berbicara, pita suara akan terbuka sehingga Anda dapat bernapas. Sedangkan, ketika Anda berbicara, pita suara akan menutup dan bergetar.

Getaran tersebut akan menghasilkan gelombang suara yang berjalan ke tenggorok, hidung dan mulut, yang berperan sebagai ruang resonansi. Kualitas suara (pitch, volume dan nada) dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk pita suara, serta ruang resonansi. Oleh sebab itu, setiap orang memiliki suara yang berbeda-beda.

Mengutip materi seminar yang disampaikan  oleh Prof. dr. Bambang Hermani, Sp. THT-KL (K) pada acara The 1st Jakarta Voice and Dyphagia Course and Workshop, yang diadakan 17-18 Februari lalu, “Kelainan pada tubuh bagian mana pun dapat memengaruhi suara dan menurunkan kinerja pusat suara. Jika terjadi gangguan pada suara, hal tersebut selain dapat menimbulkan beban fisik, juga menimbulkan beban psikologis. Gangguan fisik yang terjadi tiba-tiba dapat menempatkan penyanyi profesional dalam tekanan besar”.

Selain itu,  menurut Prof. Bambang, kualitas suara dapat dipengaruhi oleh infeksi akut, perubahan psikologis maupun pemakaian kapasitas vokal berlebihan akibat latihan berlebih, yang pada akhirnya membuat penyanyi tak dapat mengeluarkan performa secara maksimal. Penyanyi dapat mengalami kesusahan untuk mengeluarkan atau mengatur suaranya. Hal ini tentu dapat membahayakan kariernya sebagai seorang penyanyi.

Cedera pita suara

Berbicara atau bernyanyi terlalu keras, berteriak-teriak dalam waktu lama dan/atau penggunaan suara yang tidak efisien dapat menyebabkan gangguan pita suara. Tegangan leher dan otot-otot laring – kotak suara – yang berlebihan ditambah dengan teknik pernapasan yang buruk saat bernyanyi dapat menyebabkan kelelahan pita suara, peningkatan usaha pusat suara dan suara serak. Penyalahgunaan dan penggunaan suara berlebihan juga dapat menempatkan seseorang pada risiko terjadinya perdarahan atau perlukaan pita suara.

Perdarahan pita suara dapat menimbulkan gejala suara hilang mendadak, setelah berteriak atau melakukan latihan atau olah vokal yang berat. Kondisi ini terjadi akibat robeknya salah satu pembuluh darah di permukaan pita suara, sehingga dan jaringan lunak di dalam pita suara terisi darah.  Keadaan ini termasuk sebagai kegawatdaruratan yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat, yakni dengan mengistirahatkan pita suara hingga keadaan benar-benar membaik.

Selain perdarahan pita suara, masalah lain yang dapat terjadi ialah peradangan pada laring alias kotak suara.  Keadaan ini juga dapat memengaruhi kualitas suara penyanyi. Kondisi yang disebut laringitis ini merupakan peradangan pada laring akibat penggunaan berlebih, infeksi ataupun iritasi. Pada laringitis, terjadi pembengkakan kotak pita suara sehingga menyebabkan distorsi suara yang diproduksi oleh udara yang melaluinya, akibatnya suara pun menjadi serak. Selain serak, keluhan lain yang biasa dirasakan ialah nyeri tenggorokan.

Vocal Hygiene

Menurut Prof. dr. Bambang Hermani, Sp. THT-KL (K), penting sekali bagi para penyanyi atau orang-orang yang pekerjaannya membutuhkan penggunaan suara secara berlebih untuk menjaga kesehatan suara dengan melakukan vocal hygiene. Caranya adalah dengan:

  • Melakukan istirahat vokal yang adekuat (memadai)
  • Minum air putih sebanyak enam hingga delapan gelas per hari
  • Menjauhi rokok dan minuman berakohol
  • Tidak berteriak-teriak, menjerit, atau menggunakan suara keras yang tidak diperlukan.

Sejatinya, suara adalah aset yang sangat berharga bagi siapa saja, khususnya bagi penyanyi dan profesi lain yang memakai suara dalam pekerjaannya. Oleh karena itu, jagalah kesehatan pita suara Anda. Segeralah berobat ke dokter jika merasa mengalami gangguan yang pada anggota tubuh tersebut, agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. Bukankah bisa berbicara dan bernyanyi dengan lancar merupakan karunia yang luar biasa dan hal yang sangat menyenangkan?

[NB/ RVS]

tenggorokanSuarapita suaraTHTCedera Pita Suara