Dasar dari ilmu chiropraktik adalah menjaga hubungan antara konfigurasi musculoskeletal (hubungan otot dan tulang) di tubuh kita, terutama pada daerah tulang belakang (tulang spinal). Selain itu, ilmu chiropraktik juga berhubungan dengan sistem saraf.
Menurut teori chiropraktik, ketidaksejajaran dan ketidakteraturan tubuh seringkali disebabkan oleh karena adanya ketidaksejajaran dari tulang belakang, hal ini dinamakan sebagai subluksasi. Tujuan dari tindakan chiropraktik adalah memperbaiki posisi ketidaksejajaran ini.
Teknik-teknik yang biasanya dilakukan oleh chiropraktor dalam melakukan chiropraktik, yakni:
- Manipulasi Spinal
Manipulasi spinal adalah cara yang dilakukan dengan cara mengaplikasikan tekanan yang berat pada tulang belakang dan otot disekitarnya. Teknik jenis ini dilakukan dalam waktu yang singkat untuk mencegah kerusakan di saraf atau ligamen di sekitarnya. Manipulasi ini dilakukan untuk mereposisi tulang belakang dan otot di sekitarnya.
- Manipulasi Ekstremitas
Manipulasi ekstremitas akan dilakukan apabila Anda memiliki masalah di otot atau sendi di sekitar tubuh. Tujuan dari manipulasi ekstremitas ini adalah untuk memperbaiki keleluasaan gerak dari otot dan sendi pergelangan tangan, siku ataupun lutut. Selain itu, teknik ini juga dilakukan untuk memperbaiki aliran saraf yang dikaitkan dengan atrofi otot.
- Metode Aktivasi
Metode aktivasi dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa setelah bertahun-tahun, postur tubuh yang tidak baik akan mengakibatkan gangguan pada panggul. Hal ini bisa mempengaruhi panjang dari kaki dan bisa menyebabkan nyeri di panggul maupun lutut. Teknik ini dilakukan dengan tujuan memperbaiki posisi dari tulang belakang dan sendi untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa nyeri. Pada pelaksanaannya, teknik ini menggunkaan alat yang dinamakan mallet.
- Teknik Sacro-Occipital
Teknik Sacro-occipital atau SOT (Sacro-Occipital Technique) merupakan suatu tindakan diagnostik dan terapetik yang dilakukan untuk menentukan di mana letak subluksasi pada tulang belakang. Teknik ini didasari oleh hubungan antara tulang sacrum (bagian tulang belakang yang paling bawah) dengan tulang occipital (bagian tulang belakang paling atas). Pada pelaksanaannya, teknik ini bertujuan untuk memperbaiki posisi tulang dan otot, misalnya dengan diberikan tekanan dan meluruskannya.