HomeInfo SehatSarafMengenal Amigdala, Bagian Otak yang Berfungsi Mengatur Emosi
Saraf

Mengenal Amigdala, Bagian Otak yang Berfungsi Mengatur Emosi

Fatin NurJauhara, 29 Okt 2022

Ditinjau Oleh dr. Arina Heidyana

Icon ShareBagikan
Icon Like

Rasa takut atau senang memiliki pusat pengaturnya sendiri di otak, yaitu amigdala. Tak hanya mengatur emosi, amigdala juga memiliki fungsi lainnya! Berikut ulasannya.

Mengenal Amigdala, Bagian Otak yang Berfungsi Mengatur Emosi

Hampir setiap orang pernah merasakan takut. Saat emosi ini muncul, beberapa bagian tubuh akan bereaksi, misalnya denyut jantung menjadi lebih cepat, berkeringat, tubuh menegang, dan lain sebagainya. Hal ini terjadi karena ada bagian otak yang mengatur emosi, namanya amigdala.

Bukan hanya mengatur rasa takut, amigdala juga mengatur emosi lainnya, seperti bahagia. Yuk, kenali lebih dalam fungsi amigdala hingga gangguan yang mungkin terjadi apabila bagian ini rusak.

Apa Itu Amigdala?

Amigdala (amygdala) adalah sebuah organ di dalam otak besar yang berfungsi dalam mengatur emosi dan ingatan yang berhubungan dengan rasa takut dan bahagia. Organ ini termasuk ke dalam sistem limbik atau sekumpulan organ yang berperan dalam pembentukan tingkah laku, emosi, dan memori.

Organ ini memiliki ukuran sebesar kacang almon dan terletak di bagian lobus temporalis otak besar yang berada di tengah otak. Posisi amigdala di lobus ini berada di samping hippocampus yang juga termasuk ke dalam sistem limbik.

Mengenal Fungsi Amigdala

Secara umum, fungsi amigdala adalah untuk mengatur perasaan cemas, takut, memori emosional, dan keterampilan sosial. Lebih jelasnya, berikut adalah beberapa fungsi amigdala.

1. Pembentukan Memori

Fungsi amigdala yang pertama adalah memberikan emosi pada sebuah memori sehingga kenangan tersebut dapat tersimpan lama. Letaknya yang berdekatan dengan hippocampus membuat keduanya bekerja sama dalam menjalankan fungsi ini.

Umumnya, ingatan yang terdapat emosi didalamnya, seperti rasa sakit ataupun bahagia, cenderung akan bertahan lebih lama dibandingkan ingatan yang tidak memiliki emosi. Misalnya, ingatan saat ibu melahirkan cenderung lebih lama diingat karena didalamnya terdapat emosi positif, yaitu bahagia.

2. Keterampilan Sosial

Berdasarkan sebuah studi yang dimuat dalam jurnal NeuroImage, dijelaskan bahwa amigdala berfungsi memproses respon ancaman dan hubungan sosial seseorang.

Amigdala dapat memberikan rasa percaya terhadap seseorang. Fungsinya ini juga berkaitan dengan ingatan. Jadi, kamu akan merasa lebih percaya kepada seseorang yang sering kamu lihat dibandingkan orang yang baru kamu kenal.

3. Menghadapi Ancaman

Amigdala terhubung dengan beberapa bagian lainnya di otak, sehingga organ ini bisa mendapatkan informasi kognitif dan bereaksi terhadap suatu keadaan.

Organ ini biasanya akan aktif saat tubuh melakukan respon fight-or-flight. Respon tersebut dilakukan saat tubuh dihadapkan dengan situasi yang mengancam dan membutuhkan reaksi menyerang atau lari menyelamatkan diri.

Disampaikan oleh dr. Arina Heidyana, “Peran amigdala dalam respon fight-or-flight dengan mengirim sinyal atau informasi ke bagian otak lain untuk bersiap terhadap suatu ancaman. Informasi dikirim ke hipotalamus, sehingga hipotalamus dapat mengeluarkan hormon kortisol dan adrenalin.”

“Hormon tersebutlah yang memengaruhi fungsi fisiologis pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah. Oleh sebab itu, saat tubuh merasa terancam, napas atau detak jantung bisa menjadi lebih cepat dari biasanya,” tambah dr. Arina.

Bagian-Bagian Amigdala

Bagian-Bagian Amigdala

Otak besar memiliki dua sisi yaitu, kanan dan kiri. Pada masing-masing sisi terdapat amigdala yang terbagi atas tiga bagian. Masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:

1. Kelompok Basolateral

Bagian ini terletak di bawah dan ke samping amigdala. Bagian ini terhubung dengan beberapa korteks serebral, khususnya lobus frontalis. Kelompok basolateral berfungsi mengatur kebiasaan dan respon tubuh terhadap stres.

2. Kelompok Pusat dan Depan

Kelompok ini berhubungan dengan batang otak, hipotalamus, dan struktur sensorik. Bagian ini berperan penting dalam merespons pemicu stres, seperti rangsangan takut, dan stres.

3. Kelompok Nukleus Stria Terminalis

Bagian ini berkaitan dengan perasaan cemas dan stres. Meski kerap kali dikaitkan dengan hal yang negatif, baik itu stres maupun kecemasan tetap dibutuhkan oleh manusia untuk melindungi diri.

Artikel lainnya: Penyebab Gangguan Kecemasan Sering Muncul di Malam Hari

Apa yang Terjadi Bila Amigdala Rusak?

Amigdala dapat terganggu apabila terdapat kerusakan pada strukturnya. Beberapa gangguan yang mungkin terjadi, seperti:

  • Kesulitan dalam membentuk memori, khususnya memori yang terkait emosi
  • Berlebihan dalam merespons ketakutan atau hypervigilance. Hal ini menyebabkan tubuh mengartikan sebagian besar situasi sebagai ancaman, sehingga mengganggu kemampuan untuk berpikir rasional dan mengambil keputusan
  • Emosi yang berlebihan, seperti cemas dan mudah tersinggung saat amigdala sedang aktif.
  • Mengalami gangguan kecemasan, depresi, PTSD, OCD, dan fobia bila kekurangan amygdala

Hingga saat ini belum terdapat metode yang tepat untuk menangani amigdala yang rusak. Akan tetapi, psikoterapi dan obat dapat mengobati beberapa gejala yang berkaitan dengan kondisi kesehatan mental.

Kamu bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada psikolog untuk memastikan gejala yang dialami atau gunakan melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Dokter akan memberikan solusi dari masalah kesehatanmu.

#JagaSehatmu baik fisik maupun mental dengan menerapkan gaya hidup sehat secara konsisten.

(APR/JKT)

SarafGangguan Kecemasan Umum

Konsultasi Dokter Terkait