Saraf

Benarkah Kecanduan Game Bisa Mengakibatkan Gangguan Saraf?

Krisna Octavianus Dwiputra, 27 Agt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kecanduan game tidak hanya bisa membahayakan mental, namun ternyata disinyalir juga bisa mengakibatkan gangguan saraf. Benarkah?

Benarkah Kecanduan Game Bisa Mengakibatkan Gangguan Saraf?

Kecanduan main game yang selama ini dikhawatirkan bisa memicu gangguan mental, kini menyulut kekhawatiran baru: mengakibatkan gangguan saraf! Keresahan ini muncul setelah belum lama ini viral seorang anak yang kejang-kejang, diduga akibat kecanduan game. Video anak itu tersebar di media sosial secara luas dan menjadi perbincangan warganet.

Video itu pertama kali diunggah oleh akun Facebook bernama Bospedia pada Rabu, 21 Agustus lalu. Narasi pada video itu menyebut bahwa seorang anak mengalami kejang-kejang akibat kecanduan main game dan hal itu terjadi karena adanya gangguan saraf. Video berdurasi 1 menit 51 detik tersebut membuat banyak orang berspekulasi bahwa kecanduan game memang bisa menyebabkan terjadinya gangguan saraf.

Benarkah klaim yang mengatakan bahwa kecanduan main game juga bisa memicu gangguan saraf? Bagaimana medis melihat kondisi tersebut?

Kecanduan main game picu gangguan mental

Sejak 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menetapkan bahwa kecanduan game atau gaming disorder menjadi salah satu penyakit gangguan kejiwaan. Kondisi tersebut tentu saja membutuhkan pengobatan dan terapi khusus.

Menurut WHO, penyakit kecanduan main game memiliki prinsip yang hampir serupa dengan kecanduan lainnya, seperti kecanduan obat-obatan terlarang atau berjudi. Akan tetapi, apakah benar kecanduan game bisa menyebabkan gangguan saraf?

Menurut dr. M. Dejandra Rasnaya dari KlikDokter, kecanduan game tidak menyebabkan gangguan saraf, termasuk juga saraf-saraf di otak. Namun, anak-anak atau remaja yang kecanduan game memang bisa terhambat pertumbuhannya.

"Anak atau remaja yang hanya suka main game, biasanya lewat gawai, ia hanya melakukan aktivitas searah saja. Mereka hanya terpaku dengan game itu sendiri dan jadinya malah asyik sendiri, tanpa memperhatikan kondisi di sekitarnya," ujar dr. Dejandra.

Jika kecanduan ini dialami oleh anak-anak, hal itu sangat berbahaya untuk tumbuh kembangnya. Menurut dr. Dejandra, perkembangan kemampuan komunikasi anak yang kecanduan game bisa terhambat. Selain itu, anak-anak yang sejak kecil kecanduan game juga bisa mengalami keterlambatan bicara.

Tanda orang kecanduan game

Namun, jangan langsung pukul rata bahwa orang yang suka main game sudah pasti kecanduan. Menurut definisi yang ditetapkan WHO, seseorang mengalami kecanduan game apabila terdapat gejala berikut ini:

  • Tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk bermain game.
  • Menjadikan aktivitas bermain game sebagai prioritas utama dalam kegiatan sehari-hari, bahkan lebih penting dibanding studi atau pekerjaan dan aktivitas merawat diri seperti mandi dan makan.
  • Terus bermain game meskipun sudah ada dampak negatif yang dialami, misalnya menjadi tidak optimal dalam belajar atau bekerja.
  • Selain mengganggu pendidikan atau pekerjaan, terlalu sering bermain game juga bisa mengganggu hubungan seseorang dengan keluarga atau lingkungan sekitarnya.
  • Gejala-gejala di atas telah berlangsung selama 12 bulan atau lebih.

Jika terdapat orang di sekitar Anda atau bahkan Anda sendiri sudah menunjukkan gejala-gejala di atas, lebih baik segera bawa ke psikiater atau psikolog. Sebab, kasus seperti ini hanya bisa ditangani oleh ahlinya.

Jadi, apakah kecanduan game bisa mengakibatkan gangguan saraf? Jawabannya tidak. Sampai saat ini, juga belum ditemukan penelitian yang mengaitkan keduanya. Akan tetapi, kecanduan game memang sangat berbahaya – terutama pada anak-anak – karena bisa mengganggu tumbuh kembang mereka.

[MS/ RVS]

Tumbuh Kembang AnakSarafKecanduan Gamegangguan sarafKejang

Konsultasi Dokter Terkait