Saraf

6 Komplikasi Stroke yang Perlu Anda Tahu

dr. Sara Elise Wijono MRes, 15 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Stroke dapat menyerang siapapun. Bila sudah parah, efeknya bisa sampai terjadi komplikasi stroke.

6 Komplikasi Stroke yang Perlu Anda Tahu

Baru-baru ini, terdengar kabar duka meninggalnya pakar media sosial Nukman Luthfie akibat serangan stroke. Pria berusia 54 tahun itu, meninggal dunia pada Sabtu (12/1) malam di Yogyakarta akibat penyakit tersebut.

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada (Senin14/1) desainer sekaligus aktor Robby Tumewu juga meninggal akibat infeksi paru yang dideritanya. Semasa hidup ternyata Robby juga pernah mengalami dua kali serangan stroke.

Almarhum Nukman Luthfie dan Robby Tumewu hanya segelintir orang yang pernah terserang stroke. Aktor pemeran sinetron Bajaj Bajuri – Mat Solar – serta Fahmi Bo salah satu pemain dalam sinetron Tukang Ojek Pengkolan, kini juga tengah bertarung dengan penyakit ini. 

Komplikasi Stroke yang Mungkin Terjadi

Stroke sendiri merupakan suatu keadaan dimana terjadi kematian jaringan pada otak akibat berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Terdapat dua jenis stroke yang dikenal, yaitu stroke iskemik (akibat sumbatan pembuluh darah) dan stroke hemoragik (perdarahan otak).

Apabila kondisi ini tak segera ditangani dengan baik, stroke dapat menjadi semakin parah hingga terjadi komplikasi.

Kondisi stroke ini berpotensi menimbulkan kematian. Namun, jika seseorang hidup setelah terkena serangan stroke, bisa jadi kualitas hidupnya menurun akibat berbagai komplikasi yang dapat muncul.

Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang muncul akibat stroke:

1. Komplikasi yang Berhubungan dengan Sistem Saraf

Stroke ditandai dengan kematian jaringan otak, sehingga sering kali muncul komplikasi yang berkaitan dengan sistem saraf. Misalnya saja edema otak, yaitu pembengkakan otak yang dapat muncul setelah stroke.

Selain itu, komplikasi stroke juga bisa terjadi dalam bentuk kejang epileptik, yaitu adanya aktivitas listrik abnormal pada otak yang menyebabkan terjadinya kejang (lebih umum ditemukan pada stroke dengan area besar). Tak hanya itu, setelah terkena stroke, seseorang dapat kembali terkena serangan stroke berulang.

2. Terjadinya Infeksi

Pasca terkena serangan stroke, seseorang rawan mengalami infeksi, terutama pada saluran pernapasan dan saluran kemih. Contohnya saja pneumonia yang dapat muncul karena keterbatasan gerak penderita stroke, atau permasalahan menelan yang menyebabkan makanan masuk ke saluran pernapasan (pneumonia aspirasi).

Selain itu, dapat juga ditemukan infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada pemakaian kateter kencing akibat tidak dapat mengontrol fungsi berkemih dengan baik pasca stroke.

3. Adanya Masalah pada Anggota Gerak

Jika terjadi kelemahan atau kelumpuhan lengan pasca stroke, dapat timbul nyeri pada bahu. Hal ini disebabkan lengan tersebut menggantung, sehingga terjadi tarikan pada bahu.

Selanjutnya, dapat muncul juga kontraktur, yaitu pemendekan otot pada anggota gerak karena kurangnya kemampuan bergerak atau kurangnya latihan dan olahraga pada anggota gerak yang mengalami kelemahan atau kelumpuhan.

4. Komplikasi Akibat Imobilisasi

Setelah terkena serangan stroke, bisa jadi penderita tidak dapat bergerak atau mengalami keterbatasan gerak (imobilisasi) dan harus tinggal di tempat tidur dalam jangka waktu lama. Hal ini meningkatkan risiko munculnya deep vein thrombosis (DVT), yaitu pembentukan darah pada pembuluh vena dalam.

Selain itu, dapat muncul ulkus dekubitus (pressure ulcer), yaitu ulkus yang muncul akibat tekanan dalam jangka panjang pada bagian tubuh tertentu karena berbaring sepanjang hari.

5. Kurangnya Nutrisi

Pasca serangan stroke dapat timbul kesulitan menelan pada penderita stroke. Apalagi, terkadang konsumsi makanan dan minuman melalui mulut tidak aman bagi penderita stroke, hingga diperlukan pemasangan selang makan. Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan munculnya potensi penderita mengalami kekurangan asupan nutrisi

6. Dampak Psiko-sosial

Penderita stroke dapat mengalami disabilitas dalam sekejap, sehingga mereka yang dahulu aktif kemudian harus bergantung pada orang lain. Sering kali, hal ini menimbulkan depresi bagi penderita.

Apalagi, bisa jadi penderita stroke adalah tulang punggung keluarga. Namun setelah terkena stroke malah memerlukan perawatan dari anggota keluarga lainnya. Kondisi ini yang kemudian dapat memicu terjadinya stres atau depresi.

Demikian beberapa komplikasi yang dapat muncul setelah seseorang terkena stroke. Penyakit ini amat merugikan karena dapat mengurangi kualitas hidup Anda. Oleh sebab itu, hindari stroke dengan menerapkan pola hidup sehat, makan bergizi seimbang, serta rutin berolahraga.

Bila Anda mulai merasakan tanda-tanda kelumpuhan seperti pada penyakit stroke, segera periksakan diri agar tidak semakin parah yang bisa berujung pada terjadinya komplikasi stroke.

[NP/ RVS]

robby tumewuOtakSistem sarafInfeksi paruNukman Luthfiesaluran pernapasanMat SolarPasca StrokeFahmi BoKelumpuhankomplikasi strokeStroke

Konsultasi Dokter Terkait