HomeInfo SehatReproduksiMungkinkah Hamil Lagi Walau Rahim Turun?
Reproduksi

Mungkinkah Hamil Lagi Walau Rahim Turun?

dr. Sepriani Timurtini, 31 Okt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Rahim turun atau prolaps uteri sering disebut sebagai penyebab seorang wanita tidak bisa hamil. Apa kata medis terkait rumor ini?

Mungkinkah Hamil Lagi Walau Rahim Turun?

Rahim turun (prolaps uteri) disebut-sebut dapat menyebabkan wanita sulit hamil. Kondisi yang dikenal pula sebagai peranakan turun ini disebabkan otot dasar panggul wanita melemah. 

Otot dasar panggul adalah sekumpulan otot berbentuk mangkuk yang berfungsi menyangga organ-organ dalam panggul, seperti rahim, kandung kemih, dan rektum (bagian akhir usus besar). Selain menyebabkan rahim turun, melemahnya otot panggul bisa memicu turunnya kandung kemih dan rektum melalui vagina.

Peranakan turun cukup sering terjadi, terutama pada wanita usia lanjut atau setelah menopause. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa dialami wanita berusia subur. 

Lalu, apakah wanita usia subur yang mengalami peranakan turun masih bisa hamil?

Pengaruh Rahim Turun pada Kehamilan

Mengenal Penyebab dan Gejala Rahim Turun (Rui Santos/123rf)

Wanita usia subur yang mengalami rahim turun masih bisa hamil meski kemungkinannya kecil. Pasalnya, turunnya peranakan menyebabkan lingkungan yang tidak ideal bagi kelangsungan hidup sperma.

Sperma dapat hidup dengan baik di lingkungan hangat dan lembap, seperti pada bagian dalam vagina. Saat rahim turun, sperma lebih mungkin terdorong keluar dari vagina dan terpapar udara luar. 

Artikel lainnya: Daftar Masalah Rahim yang Kerap Mengganggu Wanita

Kemampuan sperma dalam membuahi sel telur pun menurun drastis sehingga kemungkinan untuk hamil tergolong kecil. 

Nah, peranakan turun juga mungkin terjadi selama kehamilan. Data mencatat kasus ini terjadi pada satu dari 10.000–15.000 persalinan.

Kehamilan dengan kondisi rahim turun meningkatkan risiko komplikasi kesehatan, baik sebelum persalinan, saat persalinan, maupun setelah persalinan (masa nifas). Komplikasi akibat rahim turun saat hamil, di antaranya:

Apabila rahim turun terjadi selama proses persalinan, komplikasi yang mungkin terjadi, meliputi:

  • Kesulitan pembukaan mulut rahim
  • Robekan rahim, terutama pada bagian bawah
  • Persalinan terhambat
  • Kematian janin

Jika rahim turun terjadi pada masa nifas, komplikasi yang mungkin timbul, berupa infeksi atau perdarahan. Komplikasi pascapersalinan ini disebabkan rahim tidak bisa mengecil dengan sempurna setelah melahirkan.

Artikel lainnya: Cara Mengatasi Peranakan atau Rahim Turun

Apakah Tetap Bisa Hamil Jika Peranakan Turun? 

Cara Mengatasi Peranakan atau Rahim Turun

Wanita dengan rahim turun semasa hamil disarankan untuk diawasi secara ketat. Istirahat total sambil berbaring di tempat tidur, membatasi aktivitas fisik, maupun penggunaan pessarium juga disarankan.

Pessarium adalah alat yang dimasukkan ke dalam vagina untuk membantu menyokong rahim. Umumnya, penggunaan pesarium disarankan selama 6 bulan pertama kehamilan.

Terjawab sudah pertanyaan apakah wanita dengan peranakan turun bisa hamil. Kesimpulannya, wanita dengan rahim turun dapat kembali hamil meski kemungkinannya kecil.

Artikel lainnya: Mengenal Fungsi Ring Pessarium untuk Masalah Vagina

Bagi kamu yang mengalami rahim turun dan mengalami kesulitan hamil, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut kepada dokter kandungan. Tujuannya adalah agar tetap #JagaSehatmu dengan memperoleh pengobatan terbaik sehingga keluhan bisa diatasi dan pengaruh rahim turun pada kehamilan bisa dihindari. 

Konsultasi lebih mudah cukup lewat smartphone aja! Unduh aplikasi KlikDokter dan gunakan fitur Tanya Dokter untuk berkonsultasi bersama dokter kandungan.

(ADT/JKT)

Rahim Turun

Konsultasi Dokter Terkait